BOLASPORT.COM - Juara kelas welter UFC, Kamaru Usman, mempunyai alasan mengapa dia ingin menghadapi Georges St-Pierre sebagai duel impian.
Kamaru Usman baru saja sukses mempertahankan sabuk juara kelas welter UFC miliknya setelah mengalahkan Gilbert Burns pada Minggu (14/2/2021) di Las Vegas.
Bertarung pada ajang UFC 258, Kamaru Usman menghabisi Gilbert Burns melalui TKO ronde ketiga.
Baca Juga: Kronologi Khamzat Chimaev Jatuh Sakit Akibat Pernah Positif Covid-19
Hasil tersebut membuat sosok berjulukan The Nigerian Nightmare itu melesat dengan memiliki 13 kemenangan beruntun.
Melalui catatan tersebut, Usman juga melewati rekor legenda UFC, Georges St-Pierre (GSP), yang memiliki 12 kemenangan berturut-turut di kelas welter.
Setelah melewati rekor GSP, Usman langsung membidik sang legenda UFC itu sebagai lawan.
Baca Juga: Meski Pernah Menolak, Presiden UFC Yakin Khabib Nurmagomedov Kembali
Meski begitu, peluang untuk menghadapi GSP sulit lantaran sosok berjulukan Rush itu sudah memutuskan gantung sarung tangan MMA.
"Tentu saja saya ingin menghadapi Georges. Saya tidak menginginkan dia karena uang atau semacamnya," ucap Usman dikutip BolaSport.com dari BJPENN.
"Saya seorang kompetitor. Saya menginginkan Georges karena Georges ada di atas."
"Georges masih bisa bertarung. Saya melihatnya berlatih. Georges, saya mengawasi Anda," kata dia menambahkan.
Baca Juga: UFC 258 - Kamaru Usman Dijagokan Menang tetapi Gilbert Burns Punya Senjata Rahasia
Di sisi lain, Usman juga membidik Jorge Masvidal sebagai calon lawan berikutnya untuk sebuah tanding ulang.
Pasalnya, dalam pertemuan sebelumnya, petarung Nigeria itu tidak menunjukkan peforma sesungguhnya.
Meski begitu, Usman tetap bisa mengalahkan Masvidal lewat kemenangan angka mutlak.
Di samping itu, Masvidal juga menjadi lawan Usman hanya dengan persiapan selama enam hari karena cuma menjadi pengganti Gilbert Burns yang terpapar COVID-19 jelang pertarungan.
Baca Juga: Presiden UFC Beri Restu Trilogi Conor McGregor VsDustin Poirier
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | bjpenn.com |
Komentar