BOLASPORT.COM - Pelatih kepala tunggal putra Malaysia asal Indonesia, Hendrawan, telah memutuskan untuk berbagi titik terendah dalam karier bulu tangkisnya untuk mengangkat moral tunggal putra nomor satu Negeri Jiran, Lee Zii Jia.
Lee Zii Jia yang berusia 22 tahun masih terpuruk setelah pulang dari perjalanannya di Thailand bulan lalu. Dia tidak mencapai perempat final dalam Thailand Open I dan Thailand Open II dan gagal lolos dari babak penyisihan grup BWF World Tour Finals 2020.
Pada Thailand Open II 2021, Lee Zii Jia kalah dari Sameer Verma (India) setelah dia sempat memimpin 17-6.
Baca Juga: Indonesian Racing Team Gresini untuk Moto3 Kenalkan Livery Motif Batik
Tidak hanya Lee yang merasa prihatin dengan hasil buruk di Thailand. Hendrawan harus menghadapi reaksi keras dari Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) setelah hasil tersebut.
Sektor tunggal putr diberi peringatan keras untuk mempersiapkan atau mengirim atlet yang akan mengikuti turnamen.
Hendrawan mengatakan bahwa pengalaman buruk Lee pada All England 2020 adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan seorang pebulu tangkis.
"Bagian tersulit bagi seorang pebulu tangkis adalah kembali setelah melalui masa sulit. Tidak mudah untuk keluar dari lubang yang dalam karena butuh waktu, tetapi selalu ada jalan keluarnya," kata Hendrawan dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Saya memenangkan gelar juara dunia pada 2001 (di Seville, Spanyol) dan tentu saja, banyak yang diharapkan dari saya. Tetap, saya berjuang setelah itu."
"BWF kemudian mengubah format skor dari 15x3 menjadi versi lebih pendek dari sistem reli 7x5. Saya tidak bisa beradaptasi. Saya terus kalah pada babak awal. Banyak orang tidak mengerti apa yang saya alami," tutur Hendrawan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | the star |
Komentar