BOLASPORT.COM - Barcelona tengah memasuki era kegelapan usai terbantai di Liga Champions selama lima musim beruntun.
Barcelona harus menelan pil pahit pada laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2020-2021 melawan Paris Saint-Germain di Camp Nou, Selasa (16/2/2021) waktu setempat atau Rabu dini hari WIB.
Dalam laga itu, Barcelona harus bertekuk lutut di hadapan PSG dengan skor 1-4.
Barcelona memang sempat memimpin lewat tendangan penalti Lionel Messi pada menit ke-27.
Namun, 63 menit selanjutnya, Barcelona harus menderita karena dibombardir empat gol oleh PSG.
Baca Juga: Kylian Mbappe: Bukan Lionel Messi Baru dan Bakal Menangi Ballon d'Or
Kylian Mbappe mencetak hat-trick dalam laga tersebut masing-masing pada menit ke-32, 65, dan 85.
Sementara itu, satu gol PSG lainnya dicetak Moise Kean pada menit ke-70.
Kekalahan tersebut semakin melengkapi derita Barcelona di ajang Liga Champions.
Pasalnya, bukan kali ini saja Blaugrana menderita kekalahan telak dari lawannya di ajang kompetisi tertinggi antarklub di Benuar Eropa itu.
Setidaknya, Barcelona telah menderita kekalahan telak di ajang Liga Champions selama lima musim secara beruntun.
Baca Juga: Barcelona Sudah Hilang Wibawa, Lionel Messi Mending Minggat Saja
Bisa dibilang kondisi tersebut membuat Barcelona masuk ke era kegelapan di ajang kompetisi tingkat Eropa.
Sebelum terbantai oleh PSG di kandang sendiri, kenangan pahit sempat terukir pada musim lalu.
Kala itu, pada babak perempat final Liga Champions 2019-2021, Barcelona bertemu dengan Bayern Muenchen.
Tanpa diduga, Lionel Messi cs hancur lebur usai kalah dari Bayern Muenchen dengan skor 2-8.
Kekalahan tersebut akhirnya memicu banyak konflik di internal Barcelona, termasuk pemecatan Quique Setien dari kursi pelatih dan permintaan hengkang Messi di musim panas.
Baca Juga: Karier Meredup, Eks Bintang Barcelona Berikan Nasihat untuk Gareth Bale
Kehancuran tersebut sebenarnya berawal dari era Luis Enrique pada musim 2016-2017.
Saat itu, Barcelona bertemu dengan Juventus di babak perempat final Liga Champions.
Di leg pertama, Barcelona kalah telak dengan skor 0-3 di Turin, Italia.
Namun, ketika bermain di Camp Nou, Barcelona tak mampu membalikkan keadaan dan hanya bermain imbang 0-0.
Hasil tersebut membuat Barcelona gagal mengulang La Remontada kala menghancurkan PSG di babak sebelumnya dengan agregat 6-5.
Baca Juga: Keok Lawan Paris Saint-Germain, Skuad Barcelona Dicap sudah Karatan
Akan tetapi, dua musim berikutnya sepertinya lebih menyakitkan bagi Barcelona.
Sama-sama sudah unggul lebih dulu, Blaugrana justru menjadi korban La Remontada dari dua klub yang kala itu tidak diunggulkan.
Pada musim 2017-2018, Barcelona berhasil menang dengan skor 4-1 atas AS Roma di Stadion Camp Nou pada leg pertama babak perempat final Liga Champions.
Akan tetapi, pada laga leg kedua yang berlangsung di Stadion Olimpico, Barcelona dilumat habis-habisan oleh AS Roma dengan skor 0-3.
Semusim berselang, Barcelona sebenarnya tinggal selangkah lagi menuju babak final Liga Champions 2018-2019.
Baca Juga: Kekalahan dari PSG Bisa Jadi Laga Perpisahan UCL Lionel Messi bersama Barcelona di Camp Nou
Akan tetapi, langkah mereka terhenti di tangan tim asal Inggris yang tengah bangkit, Liverpool.
Meski menang 3-0 di leg pertama, rupanya Barcelona tak bisa bertindak apa-apa di hadapan ribuan penggemar Liverpool di Stadion Anfield pada leg kedua.
Dalam laga tersebut, Barcelona harus takluk dengan skor 0-4 lewat brace dari Georginio Wijnaldum dan Divock Origi.
Kini, era kegelapan Barcelona sepertinya semakin menjadi-jadi pada musim ini.
Pasalnya, Barcelona terancam tersingkir dari Liga Champions dan kesulitan meraih gelar juara Liga Spanyol.
Baca Juga: Kylian Mbappe Tak akan Pernah Selevel dengan Lionel Messi karena 1 Alasan
Selain itu, Barcelona juga terancam gugur di Copa del Rey dan takluk di final Supercopa de Espana melawan Athletic Club.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Berbagai Sumber |
Komentar