BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Korea Selatan, An Se-young, mengakui dirinya adalah sempat menjadi sosok yang hobi menangis alias cengeng setiap kali menelan kekalahan.
Namun, perlahan An Se-young mulai mengubah sisi melankolisnya tersebut dengan melakukan hal yang sangat bertolak belakang.
Nama An Se-young mulai dikenal setelah berhasil mengalahkan peraih medali emas Olimpiade London 2012 asal China, Li Xue Rui, pada final New Zealand Open 2019.
Saat itu, An yang baru berusia 17 tahun mampu memenangi pertandingan atas Li melalui permainan dua gim langsung (21-19, 21-15).
Setelah kemenangan tersebut, An menambah koleksi gelar juara BWF World Tour-nya dengan menjuarai Canada Open 2019 dan Akita Masters 2019.
Baca Juga: Reaksi Khabib Raksasa yang Pingsan karena Bogem Jahanam Monster UFC
An Se-young kian mencuri atensi dan dicap sebagai bocah ajaib dari Negeri Ginseng usai memenangi pertandingan terbesar dalam kariernya pada French Open 2019.
Bertemu peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 dari Spanyol, Carolina Marin, pada laga final, An sukses melakukan comeback untuk menang dengan skor 16-21, 21-18, 21-5.
Dia lalu menutup kalender kompetisi BWF 2019 dengan menjuarai turnamen kandangnya, Korea Masters.
Gelar itu terbilang istimewa karena An mengalahkan sang senior yang lebih dulu berkibar, Sung Ji-hyun, melalui straight game (21-13, 21-17).
Deretan prestasi itulah yang kemudian membuat BWF mengganjar dia dengan penghargaan "Most Promising Player of the Year" alias Pemain Paling Menjanjikan Tahun Ini.
Baca Juga: Jangan Harap Marc Marquez Hadir di Tes Pramusim MotoGP 2021
Pada kalender kompetisi BWF 2020, An Se-young berhasil mencapai babak final pada Thailand Masters.
Namun, dia gagal meraih gelar juara karena dikalahkan Akane Yamaguchi (Jepang) dengan skor 16-21, 20-22.
Secara keseluruhan, An kini mengoleksi lima titel kampiun dan dua gelar runner-up dari BWF World Tour.
Adapun catatan menang-kalah An sekarang adalah 125-32.
Tiga kekalahan terakhir An terjadi pada tahun ini, tepatnya pada semifinal Thailand Open I, Thailand Open II, dan BWF World Tour Finals.
Meski jumlah kekalahannya masih jauh lebih sedikit dari kemenangannya, An Se-young mengaku sempat merasa sangat sedih setiap kali gagal menundukkan lawannya.
Alhasil, atlet yang kini berusia 19 tahun itu kerap menangis setiap kali kalah.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia serta tingkat kedewasaan, An mengaku sudah lebih pandai mengendalikan emosinya.
"Saya dulu selalu menangis setiap kali menelan kekalahan di pertandingan," ucap An, dikutip dari laman resmi BWF.
"Sekarang, saya berusaha untuk mengontrol emosi dan lebih banyak tertawa," kata An lagi.
Baca Juga: Ada Komitmen Orang Dalam, Petinju Ini Bisa Segera Jotos Manny Pacquiao
Saat ini, An Se-young sudah berada di jajaran Top 10 tunggal putri dengan menempati peringkat ke-8 dunia.
Posisinya tersebut menjadikan dia kini sebagai pebulu tangkis tunggal putri terbaik di Korea Selatan, mengalahkan Sung Ji-hyun yang sempat berada di urutan kedua dunia per 16 Maret 2017.
Sekarang, Sung berada di peringkat ke-14 dunia.
View this post on Instagram
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar