BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Brasil, Adenor Leonardo Bacchi atau Tite, menyebut Neymar Junior semakin matang sejak 'khianati' mantan klubnya, Barcelona.
Neymar Junior sempat menghebohkan dunia sepak bola dengan memutuskan untuk meninggalkan Barcelona dan bergabung dengan Paris Saint-Germain pada 2017.
Kepindahan Neymar sampai memecahkan rekor transfer termahal di dunia setelah PSG membayar biaya 222 juta euro (Rp 3,8 triliun) kepada Barcelona.
Striker timnas Brasil ini disebut-sebut sudah muak hanya menjadi nomor dua di Barca karena kalah bersinar dari Lionel Messi.
Di PSG, kemampuan Neymar semakin berkembang meski beberapa kali terkena cedera dan melakukan tindakan indisipliner.
Baca Juga: Soal Mohamed Salah, Liverpool Akan Berkonflik dengan Timnas Mesir Mulai Bulan Ini
Neymar kini tercatat telah membukukan 103 penampilan bersama Les Parisiens di seluruh ajang dengan koleksi 83 gol.
Selain itu, pemain berusia 29 tahun tersebut juga turut mempersembahkan 11 gelar domestik, termasuk 3 trofi Liga Prancis.
Penampilan Neymar yang semakin dewasa juga diakui oleh Tite.
Tite menganggap Neymar telah berkembang pesat sejak meninggalkan Barca.
Dia menyebut Neymar kini memiliki banyak area untuk dimainkan setelah sebelumnya hanya beroperasi di sektor sayap.
"Neymar telah berkembang pesat," kata Tite seperti dikutip BolaSport.com dari Goal International.
Baca Juga: Shakira Dibuat Patah Hati Cristiano Ronaldo dan Georginio Wijnaldum, Pique Tak Bisa Berbuat Banyak
"Sebelumnya, ketika dia berada di Barcelona dan di hari-hari awal saya bersama Selecao, dia adalah pemain yang akan berada di sayap."
"Neymar akan mencetak gol, memiliki kecepatan, akan menggiring bola, dan melakukan aksi individu."
"Sekarang dia memperluas area tempat dia bermain."
"Selain menjadi pencetak gol, dia menciptakan permainan untuk orang lain."
"Dia sekarang yang kita sebut 'busur dan anak panah', dia dapat mengatur dan menyelesaikan sesuatu."
"Dia meningkatkan persenjataannya," ucap pria berusia 59 tahun ini menambahkan.
| Editor | : | Ade Jayadireja |
| Sumber | : | Goal International |
Komentar