BOLASPORT - Juventus sekali lagi ambyar di Liga Champions kendati sudah diperkuat Cristiano Ronaldo sebagai rajanya kompetisi ini.
Juventus tersingkir terlalu dini di babak 16 besar Liga Champions 2020-2021.
Pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Selasa (9/3/2021) atau Rabu dini hari WIB di Juventus Stadium, I Bianconeri memang menang 3-2 atas FC Porto.
Tetapi, hasil itu tidak cukup membawa Cristiano Ronaldo dkk. ke babak perempat final.
Pasalnya, FC Porto menang 2-1 di leg pertama sehingga Juventus tersingkir karena kalah agresivitas di kandang lawan dengan skor total menjadi 4-4.
Kegagalan Juventus kian terasa mengenaskan karena FC Porto bermain dengan 10 orang sejak menit ke-54 setelah Mehdi Taremi menerima kartu merah.
Melawan 10 orang, Juventus tidak mampu menyelesaikan laga dalam 90 menit dan akhirnya malah tersingkir.
Hasil terbaru ini bakal membuat ejekan "badut Eropa" kian gencar diterima Juventus.
Bagaimana bisa sebuah klub yang begitu dominan di kompetisi domestik gagal mereplika keperkasaannya di Liga Champions?
Juventus terakhir kali menjadi juara Liga Champions pada 1995-1996.
Tim Hitam-Putih baru mengoleksi 2 trofi Si Kuping Besar, tertinggal jauh dari raja-raja liga domestik lainnya macam Real Madrid (13), Bayern Muenchen (6), atau bahkan Ajax Amsterdam (4).
Mangkrak di Liga Champions selama bertahun-tahun ini membuat Juventus merekrut Cristiano Ronaldo pada 2018-2019.
Cristiano Ronaldo dikenal sebagai raja Liga Champions.
Baca Juga: Cetak Gol Penalti Lalu Ejek Kiper, Erling Haaland Diburu Satu Tim Sevilla
CR7 memenangi 5 trofi bersama Manchester United dan Real Madrid.
Ronaldo juga tercatat 7 kali menjadi top scorer Liga Champions.
Dia sekaligus adalah raja gol sepanjang masa kompetisi antarklub Eropa paling elite ini dengan koleksi 134 gol.
Akan tetapi, tiga musim diperkuat Ronaldo, titel badut Eropa malah semakin mencengkeram Juventus.
Ronaldo tidak pernah berhasil membawa Juventus mencapai titik lebih tinggi dari perempat final.
Performa Juventus malah cenderung memburuk dari musim ke musim bersama CR7.
Di kompetisi 2018-2019, Ronaldo masih bisa membawa Juventus mencapai perempat final.
Musim lalu langkah Ronaldo dkk. terhenti di babak 16 besar di tangan klub bukan unggulan, Lyon.
Baca Juga: Hasil Liga Champions - Nyaris Ada Drama Injury Time, Borussia Dortmund Mentahkan 19 Tembakan Sevilla
1 - Juventus have been eliminated in the last 16 Round for two seasons in a row for their first time among European Cup and Champions League. Shock.#JuvePorto #UCL pic.twitter.com/rDUUZhaXcU
— OptaPaolo (@OptaPaolo) March 9, 2021
Musim ini sekali lagi Juventus masuk kotak di babak 16 besar.
Seperti dikutip Bolasport.com dari Opta, untuk pertama kalinya sepanjang sejarah Juventus tersingkir dua kali berturut-turut di babak 16 besar Liga Champions.
Antara 1996-1997 hingga 2017-2018 atau musim terakhir sebelum diperkuat Ronaldo, Juventus padahal bisa 5 kali mencapai final Liga Champions.
Pengaruh Ronaldo pun semakin berkurang bagi Juventus di Liga Champions dalam tiga musim berturut-turut.
Pada 2018-2019, Ronaldo masih mampu beraksi sendirian mencetak gol untuk Juventus di fase knock-out.
CR7 mencetak total 6 gol di Liga Champions musim tersebut.
Musim lalu CR7 hanya bikin 4 gol di Liga Champions dan cuma 1 di babak 16 besar ketika Juventus disingkirkan Lyon.
Musim ini Ronaldo juga hanya membukukan 4 gol dan tidak sekali pun menjebol gawang FC Porto di babak 16 besar.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Opta |
Komentar