BOLASPORT.COM - Kehadiran Piala Menpora 2021 rupanya hingga kini masih dipermasalahkan kehadirannya oleh beberapa pihak, salah satunya Indonesia Police Watch.
Indonesia Police Watch atau biasa dikenal denga IPW kali ini kembali memberikan suara nyaringnya untuk menentang bergulirnya Piala Menpora 2021.
Sebelumya, Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, menentang kehadiran Piala Menpora 2021 karena punya alasan yang sama dengan IDI soal potensi munculnya kluster baru penuralaran COVID-19.
Baru-baru ini, Neta S Pane kembali menyatakan sikap menentang Piala Menpora 2021 dengan alasan yang lebih banyak.
Tercatat ada sembilan alasan yang diberikan oleh Neta S Pane, mengapa Piala Menpora 2021 sepatutnya dibubarkan saja.
1. Nama Turnamen yang Labil
Neta S Pane menyebutkan bahwa Piala Menpora 2021 sejak awak pendiriannya sudah tidak konsisten.
Pada mulanya, turnamen pramusim ini akan diberi nama Piala Predisen tapi tidak jadi digunakan karena ditolak pihak istana.
Kemudian Piala Menpora 2021 juga sempat akan dinamai Piala Kapolri.
Namun, usulan tersebut juga mendapatkan penolakan hingga akhirnya diputuskan menggunakan nama Piala Menpora 2021.
Baca Juga: Tak Kunjung Ganti Materi Latihan Persebaya, Aji Santoso Ungkap Alasannya
2. Adanya Indikasi Tindakan Diskriminasi
Piala Menpora 2021 dihebohkan dengan kabar Persipura Jayapura yang memutuskan untuk mundur dari turnamen pramusim ini.
Pihak Persipura menyampaikan mundurnya Mutiara Hitam dari Piala Menpora 2021 karena merasa tidak diperlakukan dengan adil oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara.
Hal inilah yang dipandang oleh Neta S Pane sebagai bentuk diskriminasi Piala Menpora 2021 terhadap bumi Papua.
Baca Juga: Pemain Muda Persib Ingin Buat Robert Alberts Jatuh Cinta di Piala Menpora
3. Ada Peserta yang Masih Menunggak Hutang
Pada gelaran turnamen Piala Menpoa 2021 ini, Neta S Pane melihat ada satu kejanggalan dari salah satu peserta yakni PSM Makassar.
Rupanya klub berjulukan Juku Eja ini masih menunggak hutang para pemainnya yang bermain di kompetisi tahun 2020.
Lantas hal ini menjadi pertanyaan Neta, bagaimana klub mau mempersiapkan diri ikut turnamen sedangkan gaji pemain belum dibayar.
Neta S Pane menilai kehadiran Piala Menpora 2021 hanya menambah beban dari klub-klub pesertanya saja.
Baca Juga: Piala Menpora - Masih Sabar Tunggu Persipura Berubah Pikiran, PSSI Belum Cari Klub Pengganti
4. Ada Klub-klub Lain yang Juga Masih Berhutang
Tidak jauh berbeda dengan poin ketiga, Neta S Pane memiliki laporan bahwa ternyata ada klub di luar PSM Makassar yang juga memiliki hutang kepada pemainnya.
Tercatat setidaknya ada enam klub dari Liga 1 musim lalu (2020) yang masih belum membayarkan gajinya untuk para pemain.
Tentu hal ini melanggar hukum dalam perjanjian kerjasama yang telah disepakati di awal kedatangan pemain.
Baca Juga: Akankah Evan Dimas Suatu Saat Kembali ke Persija ? Begini Jawabannya
5. Menpora Dinilai Tidak Transparan
Ketua Presidium IPW kemudian menilai salah satu pihak yang mendukung Piala Menpora 2021 yakni Menpora sendiri dinilai tidak transparan.
Sikap ini dilihat oleh Neta S Pane dari tidak adanya proses audit biaya turnamen oleh BPK.
Oleh sebab itu, seandainya jadi berjalan, Neta meminta KPK untuk memantau jalannya turnamen karena dirasa ada indikasi korupsi di dalamnya,
Baca Juga: Luar Biasa, Todd Rivaldo Ferre Nyaris Buat Assist dari Tengah Lapangan
6. Gaji Pemain yang Tidak Profesional
Sejumlah pemain yang akan turun dan bermain di Piala Menpora 2021 kali ini dinilai oleh Neta S Pane diperlakukan tidak manusiawi.
Perlakuan tidak manusiawi ini dilihat Pane dari kemungkinan sejumlah pemain dari klub peserta Piala Menpora 2021 yang dibayar rendah.
Bahkan Neta menyamakan bayaran pemain yang diperoleh dari klub yang bermain di Piala Menpora 2021 seperti bayaran saat tarkam, karena berada di bawah standar bayaran pemain profesional.
Baca Juga: Disebut Sebagai Kandidat Juara di Piala Menpora 2021, Pelatih Tira Persikabo Punya Jawaban Berkelas
7. Kemungkinan Hadirnya Pemain Asing Ilegal
Beberapa klub di Piala Menpora 2021 kali ini ada yang akhirnya memutuskan untuk menggunakan jasa pemain asing dengan harapan dapat mendobrak performa tim.
Diketahui beberapa klub sudah mulai mendaratkan pemain-pemain asingnya, bahkan sudah ada yang diperkenalkan ke publik.
Kehadiran sejumlah pemain asing ini mendapatkan sorotan dari Neta S Pane.
Neta melihat para pemain asing yang akan bermain di Piala Menpora 2021 sepertinya statusnya masih ilegal karena belum mendapatkan KITAS (Kartu Izin Tinggal Sementara).
KITAS sendiri diperlukan oleh orang asing yang ingin tinggal dan bekerja di Indonesia untuk waktu yang tidak sebentar.
Baca Juga: Pemain Asing Ini Sudah di Jakarta, Tapi Bukan Menuju ke Persija
8. Tidak adanya Asuransi
Neta S Pane kemudian berani menjamin bahwa sejumlah pemain yang berlaga di Piala Menpora 2021 tidak mendpatkan jaminan.
Jaminan yang dimaksud adalah jaminan dari pihak asuransi, mengingat sepak bola adalah olahraga yang penuh dengan risiko.
Sehingga, jika tidak ada asuransi, otomatis biaya penyembuhan cedera dan lain-lain bakal ditanggung klub atau lebih parahnya akan ditanggung sang pemain.
Baca Juga: Jumpa Persib dan 2 Tim Lainnya, Pelatih Persita Bicara Untung Rugi
9. Para Pemain Tidak Taat Pajak
Melihat dugaan ada pemain yang dibayar tidak layak, Neta S Pane kemudian memunculkan kecurigaan baru, di mana dirinya memastikan bahwa sejumlah pemain tidak taat pajak.
Maksudnya, dengan bayaran yang rendah, tidak mungkin para pemain yang bermain di Piala Menpora 2021 akan membayar pajak penghasilan (PPh).
Baca Juga: PT LIB akan Berusaha Yakinkan Persipura Jayapura Supaya Ikut Piala Menpora 2021
Melihat sembilan alasan yang telah dibuat di atas Neta S Pane atas nama IPW kemudian memberikan kesimpulan bahwa Piala Menpora 2021 adalah turnamen ecek-ecek.
Kemungkinan besar turnamen ini justru akan memunculkan kerumunan bahkan kerusuhan di tengah-tengah masyarakat, yang pada akhirnya bakal menimbulkan kluster baru penyebaran COVID-19.
Terakhir, Neta S Pane meminta agar lebih baik Menpora, PSSI, dan pihak-pihak yang terlibat di sepak bola nasional melakukan konsolidasi terlebih dahulu.
Agar sepak bola Indonesia tidak dimanfaatkan dan dieksploitasi oleh kepentingan dan orang-orang tertentu.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar