BOLASPORT.COM - Liverpool diyakini masih punya harapan di Liga Champions meskipun mereka babak belur di Liga Inggris.
Nasib apes membayangi Liverpool pada ajang Liga Inggris musim 2020-2021.
Digadang-gadang akan mempertahankan gelar juara Liga Inggris, Liverpool justru babak belur.
Setelah melewati 28 laga di Liga Inggris, The Reds hanya mampu mengumpulkan 43 poin.
Kondisi itu menyebabkan Liverpool terlempar ke urutan ke-8 klasemen sementara.
Lebih parahnya lagi, skuad Juergen Klopp telah mengalami 6 kekalahan secara beruntun di kandang usai takluk 0-1 dari Fulham, 7 Maret lalu.
Baca Juga: Punya Modal Kemenangan, Liverpool Malah Lebih Tertekan dari RB Leipzig
Kendati demikian, Liverpool diyakini masih memiliki harapan di ajang Liga Champions.
Liverpool akan berduel dengan RB Leipzig dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2020-2021, Rabu (10/3/2021) waktu setempat atau Kamis pukul 03.00 WIB.
Berstatus sebagai tuan rumah, Liverpool tak akan menjamu RB Leipzig di Anfield.
Pertemuan mereka akan digelar di Puskas Arena, Budapest, seperti pada leg pertama, karena adanya pembatasan penerbangan akibat pandemi COVID-19.
Liverpool sendiri menyongsong pertandingan tersebut dengan penuh percaya diri lantaran membawa modal kemenangan pada pertemuan pertama.
Pada leg pertama, The Reds menang dengan skor 2-0 berkat gol yang diciptakan oleh Mohamed Salah (menit ke-53) dan Sadio Mane (58').
Eks pemain Blackburn Rovers, Chris Sutton, meyakini bahwa Mohamed Salah dkk. bisa menumbuhkan harapan di kompetisi Eropa dengan menyingkirkan RB Leipzig pada laga leg kedua.
Menurut top scorer Liga Inggris 1997-1998 dengan 18 gol ini, kesuksesan bisa diraih Liverpool saat melawan RB Leipzig asalkan mereka bermain cerdas.
Dia mengatakan bahwa Juergen Klopp tak boleh mengubah strateginya pada leg kedua dengan lebih bermain bertahan atau menyepelekan lawan.
Terlebih, performa Liverpool dalam beberapa laga terakhir tak cukup meyakinkan.
Sebaliknya, Liverpool harus kembali memberi ancaman lewat para penyerangnya.
Baca Juga: Liverpool Sedang Terpuruk, Georginio Wijnaldum Malah Bicara Masa Depannya
Akan tetapi, kecerdasan dibutuhkan lini depan Liverpool agar bisa memanfaatkan peluang dan mencetak gol lebih dulu.
Sutton juga menyoroti bek sayap yang harus memilih momen tepat untuk menyerang ke depan.
"Meskipun Liverpool memimpin 2-0 dari leg pertama, saya tidak bisa melihat Juergen Klopp mengganti filosofinya untuk pertemuan ini," kata Sutton dalam kolomnya di Daily Mail seperti dikutip BolaSport.com.
"Ini sama sekali bukan gayanya untuk menjaga kedalaman yang dirancang hanya untuk mencegah pihak lain mencetak gol selama 90 menit."
"Jika Anda menjadikan ini latihan serangan dan pertahanan, maka Anda mencari masalah."
"Ingat, ini adalah tim Liverpool yang sangat rapuh saat ini."
"Jika Anda mengundang RB Leipzig ke depan dan mereka mendapatkan gol pertama, itu akan menjadi sumber kepanikan para pemain. Klopp akan menyadari itu."
"Dengan pemikiran itu, kami pasti melihat Liverpool mencoba untuk maju."
"Mereka ingin memberikan ancaman mereka sendiri dan membuat Mohamed Salah dan Sadio Mane berlari di lini belakang Leipzig."
"Jika Liverpool mencetak gol pertama, maka mereka akan lolos."
"Anda berharap Leipzig akan menargetkan sayap kiri. Bek kanan Trent Alexander-Arnold tidak sebagus pertahanannya saat bermain. "
"Itu bukan rahasia lagi, dia suka bertualang ke wilayah lawan."
"Full-back Liverpool harus memilih momen mereka untuk menyerang."
"Liverpool harus bermain cerdas."
Baca Juga: Juergen Klopp Beri Tanggapan Terbaru soal Kans Gantikan Joachim Loew
"Jangan memberi hadiah kepada Leipzig karena Anda memutuskan untuk bergabung dalam serangan pada waktu yang salah."
"Andy Robertson juga perlu berhati-hati dan mengundang terlalu banyak tekanan saat melangkah maju."
"Liverpool jelas mengalami masa-masa sulit akhir-akhir ini, tetapi para pemain hebat tidak menjadi pemain biasa dalam semalam. Mereka akan bangkit kembali."
"Ini hanya soal kapan, dan Klopp akan berharap Rabu adalah malamnya," ujar Sutton mengakhiri.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | daily mail |
Komentar