BOLASPORT.COM - Mantan pevoli nasional, Aprilia Manganang, mempunyai deretan prestasi yang mentereng selama menjalani karier hingga pensiun pada 2020.
Aprilia Manganang menjadi buah bibir setelah jenis kelaminnya yang sebenarnya akhirnya terkuak.
Aprilia Manganang lahir dengan kelainan medis langka yaitu hipospodia, atau kondisi ketika lubang saluran kencing terletak di bagian bawah alat vital.
Pengetahuan medis yang terbatas saat itu membuat Aprilia Manganang didaftarkan sebagai perempuan dalam akta kelahirannya.
Baca Juga: Kisah Aprilia Manganang, Anggap Rok Keramat hingga Bersyukur Dipastikan Laki-laki
Aprilia Manganang hidup sebagai perempuan hingga menjelang ulang tahun yang ke-29 pada 27 April mendatang.
Kini, Aprilia Manganang bisa bernapas lega. Identitas gendernya akhirnya bisa dipastikan setelah menjalani pemeriksaan medis sejak 3 Februari lalu.
Tawaran dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI, Andika Perkasa, disambut baik oleh Aprilia Manganang.
Selasa (9/3/2021), status Aprilia Manganang sebagai laki-laki akhirnya diumumkan melalui konferensi pers.
Andika Perkasa menegaskan Aprilia Manganang terlahir sebagai laki-laki dan bukan seorang transgender.
"Sersan Manganang ini bukan transgender, bukan juga interseks, tidak masuk dalam kategori itu semua," ucap Andika Perkasa, dilansir dari Kompas.com.
"Saya tahu definisi dan tim dokter pun tahu semua definisinya, karena memang kelainan yang dialami adalah hipospadia," imbuhnya.
Perawakan tegap yang lebih mirip laki-laki membuat Aprilia Manganang menghadapi tekanan ketika menjalani karier sebagai pevoli.
Identitasnya kerap dipertanyakan. Aprilia Manganang mengaku sering diminta untuk melalukan tes feminitas.
Tak hanya di kancah nasional, Aprilia Manganang pernah menghadapi gugatan ketika memperkuat Indonesia di pentas internasional.
Saat memperkuat timnas voli putri Indonesia di SEA Games 2015 pun Aprilia Manganang sempat mendapat gugatan dari Filipina terkait jenis kelaminnya.
Baca Juga: Eks Pevoli Putri Aprilia Manganang Dipastikan Laki-laki, Begini Kronologinya
Meski begitu, kendala itu tidak menghalangi Aprilia untuk berprestasi di atas lapangan .
Tahun 2011, Aprilia Manganang memulai kiprahnya dengan tergabung di tim Voli LNG Badak sebelum akhirnya direkrut Alko Bandung.
Sosok berusia 28 tahun itu perlahan mulai menunjukkan tajinya dan pada 2015 ketika bergabung dengan salah satu tim elit Proliga, Jakarta Elektrik PLN.
Di Jakarta Elektrik PLN, Aprilia Manganang mampu membukukan prestasi tertinggi dengan menjadi juara Proliga.
Baca Juga: PBVSI Belum Bisa Jamin Proliga 2021 Bakal Berlangsung
Prestasi tersebut diraih pemain yang berposisi sebagai spiker tatkala timnya berhasil mengalahkan Jakarta PGN Popsivo dengan skor 3-1.
Selain gelar juara, Aprilia Manganang juga berhasil menyabet gelar sebagai pemain terbaik kategori putri.
Setelah tiga musim beruntun mampu mengantarkan Jakarta Elektrik PLN keluar sebagai juara proliga, Aprilia Manganang menjalani petualangan barunya.
Pada tahun 2018, dia memutuskan untuk memilih Bank BJB Pakuan sebagai pelabuhan barunya.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Tim Voli Putra Indonesia Akhiri Paceklik Emas SEA Games
Namun pada musim tersebut, dia tidak mampu tampil maksimal lantaran kondisi fisiknya yang belum 100 persen pulih dari cedera.
Musim 2019, Aprilia Manganang memutuskan untuk pindah ke tim Jakarta PGN Popsivo Polwan.
Aprilia Manganang kembali meraih prestasi gemilang di mana dia sukses merebut gelar juara Proliga musim 2019 dan keluar sebagai pemain terbaik.
Gelar itu semakin istimewa karena timnya sudah puasa gelar selama enam tahun atau sejak terakhir kali jadi kampiunpada 2012 dan 2013.
Di level timnas putri Indonesia, Aprilia Manganang pernah meraih medali perak SEA Games 2017 dan dua perunggu SEA Games (2013 dan 2015).
Aprilia Manganang resmi mengakhiri kiprahnya sebagai atlet voli pada 11 September 2020 dengan tim terakhirnya, Bandung BJB Tandamata.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Mantan Pevoli Putri Aprilia Manganang Dinyatakan Laki-laki
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar