BOLASPORT.COM - Apa yang bisa Anda dapatkan saat menyatukan dunia seni bela diri yang penuh aksi dengan dunia bisnis yang kejam? Acara reality show The Apprentice: ONE Championship Edition menjawab pertanyaan itu.
The Apprentice: ONE Championship Edition akan mulai tayang pada 18 Maret mendatang.
Chairman dan CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong, mengambil pelajaran bahwa ada sinergi yang tak terbantahkan antara seni bela diri dan bisnis.
Berikut adalah lima pelajaran yang bisa dipelajari pengusaha dan pemimpin bisnis dari seni bela diri:
1. Jangan Pernah Berhenti Belajar
Dalam seni bela diri dan terutama dalam bisnis, kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi apa pun sangat penting untuk sukses.
Saat berhenti belajar, orang berhenti berkembang. Penting untuk menjalani setiap hari dengan pikiran terbuka.
Seniman bela diri yang telah mendedikasikan tahun demi tahun untuk mempelajari keahlian mereka bahkan mempelajari sesuatu yang baru setiap hari.
Terbuka untuk belajar sangat penting untuk maju dan berkembang sebagai seniman bela diri.
Sama halnya dalam bisnis, ada sesuatu yang baru untuk dipelajari setiap hari.
Informasi adalah salah satu bahan kunci menuju kesuksesan.
Semakin banyak tahu dan belajar, semakin siap orang untuk menangani situasi apa pun.
Baca Juga: Ada Wakil Indonesia di The Apprentice: ONE Championship Edition
2. Kemajuan Kecil adalah Kuncinya
Salah satu pelajaran terpenting yang diajarkan seni bela diri adalah selalu bertujuan untuk meningkatkan diri sendiri setidaknya 1% setiap hari.
Dengan perlahan menjadi lebih baik pada apa yang dilakukan, orang terus bergerak maju dan meskipun penting untuk tetap mengingat gambaran besarnya.
Mungkin menjadi sepersekian detik lebih cepat atau menambahkan ledakan ekstra pada serangan, sebagai seniman bela diri peningkatan kecil ini penting.
Dalam bisnis, ini mungkin tentang mempelajari keterampilan perdagangan baru, meningkatkan tulisan, atau bahkan meningkatkan fokus dan kejernihan mental hanya dengan tidur satu jam ekstra.
Kemajuan kecil adalah rahasia pertumbuhan berkelanjutan dan kunci evolusi.
3. Tidak Ada Penghargaan Tanpa Risiko
Bermain aman tidak akan membawa orang ke tempat yang diinginkan.
Jika mencari kemuliaan, orang harus mempertaruhkan semuanya.
Seniman bela diri mempertaruhkan segalanya setiap kali mereka melangkah ke arena untuk bertanding.
Kerja keras selama berbulan-bulan untuk mempersiapkan kompetisi, bertahun-tahun pelatihan untuk mengasah keahlian mereka, dan semuanya bermuara pada satu malam aksi. Itu risiko tertinggi.
Tetapi, di garis akhir telah menunggu penghargaan yang fantastis, menang atau kalah.
Dalam bisnis, tidak ada imbalan besar tanpa risiko yang terkait.
Sebagai seorang profesional, jika ingin sangat sukses, orang harus berani menjadi hebat.
Baik itu sesederhana pindah ke ruang kantor baru untuk menyelesaikan lebih banyak pekerjaan atau berinvestasi pada teknologi baru untuk membantu merampingkan proses bisnis.
Baca Juga: Cara Wakil Indonesia di The Apprentice: ONE Championship Edition Siapkan Diri
4. Belajar Menerima Kegagalan dan Kesulitan
Semua orang mengalami beberapa bentuk kesulitan di berbagai titik dalam kehidupan.
Pada saat seperti itu, jalan mana yang diambil pada akhirnya adalah keputusan masing-masing orang.
Seni bela diri mengajarkan orang untuk menerima kegagalan.
Kegagalan memungkinkan orang untuk belajar dari kesalahan dan kesulitan membuat orang kuat secara mental.
Seni bela diri mengajarkan orang untuk menemukan titik terang dalam setiap situasi, mempelajari hal-hal yang diberikan oleh kegagalan, dan bergerak maju dengan keyakinan.
Dalam bisnis, kegagalan juga tidak bisa dihindari.
Kemampuan bangkit dari kegagalan adalah salah satu kunci kesuksesan dalam bisnis.
5. Kelilingi Diri dengan Kehebatan
Sukses dalam bisnis seperti dalam seni bela diri melibatkan diri dengan kehebatan.
Ini adalah kesalahpahaman umum bahwa seni bela diri adalah usaha sendiri. Faktanya, ini adalah kebalikannya.
Orang tidak akan pernah mencapai puncak disiplin ilmu apa pun tanpa bantuan dan dukungan orang lain.
Sama halnya dalam membentuk sebuah tim bisnis.
Jika orang membangun tim atau merekrut, pastikan mereka tidak hanya memiliki keterampilan yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan, tetapi juga menunjukkan semangat dan kebanggaan dalam pekerjaan mereka.
Dengan menciptakan budaya keunggulan, orang-orang saling meninggikan alih-alih menjatuhkan satu sama lain.
Hal ini membangun lingkungan yang mendorong pertumbuhan dan perkembangan, yang tentu saja akan berdampak baik bagi sebuah bisnis.
Baca Juga: The Apprentice: ONE Championship Edition Rilis Trailer Spesial Jelang Premiere
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | ONE Championship |
Komentar