BOLASPORT.COM - Sebagai pebulu tangkis tunggal putri terbaik India saat ini, Pusarla Venkata Sindhu telah menorehkan beragam prestasi tinggi.
Mulai dari meraih medali perak pada Olimpiade Rio 2016 hingga menjadi juara dunia pada tahun 2019.
Meski memiliki sederet pencapaian, Pusarla V Sindhu mengaku ada satu momen paling membanggakan yang dia rasakan sepanjang menjadi atlet tepok bulu.
Momen itu terjadi saat dia pulang ke India usai tampil pada Olimpiade Rio 2016.
Baca Juga: Setelah 17 Tahun, Valentino Rossi Akhirnya Tembus Waktu Lap Ini di Qatar
Dengan keping medali perak yang menggantung di lehernya, Sindhu disambut bak pahlawan di negaranya.
"Ketika saya mendapatkan medali perak pada Olimpiade Rio 2016, seluruh orang di India berdiri," ucap Sindhu, dikutip dari BWF Badminton.
"Saat saya pulang ke rumah, orang-orang ada di jalan, menyaksikan dan mengucapkan selamat ke saya. Itulah momen paling membanggakan bagi saya," kata Sindhu lagi.
Baca Juga: Hasil Tes Pramusim MotoGP 2021 - Ketika 3 Rider Yamaha Jadi Terdepan
Layaknya atlet dunia pada umumnya, perjalanan karier Pusarla V Sindhu juga tak melulu mulus.
Dua tahun pasca-meraih medali perak Olimpiade Rio 2016, Sindhu mendapat predikat "Miss Runner-up" karena selalu gagal memenangi laga final yang dia mainkan.
Namun, Sindhu pantang menyerah.
Kendati terus dibombardir kritikan, Sindhu berhasil menjawabnya dengan kemenangan penting pada tahun berikutnya.
"Pada tahun 2018, ada banyak turnamen dan saya kalah di semua laga final sehingga memiliki 7 atau 8 medali perak. Banyak orang mulai mengkritik saya," ujar Sindhu.
"Ketika saya mendapatkan medali emas kejuaraan dunia, saya menjawab kritikan itu dengan raket saya dan itulah momen di mana saya merasa lega."
"Orang-orang perlu memahami bahwa tidak apa-apa kalah. Anda tidak bisa selalu memberi 100 persen, Anda adalah manusia," kata Sindhu lagi.
Baca Juga: Demi Emas Olimpiade, PV Sindhu Nekat Tinggalkan Akademi Pullela Gopichand
Pola pikir tersebut tak lepas dari sosok atlet yang diidolakan Pusarla V Sindhu, Mangte Chungneijang Mary Kom.
Mangte Chungneijang Mary Kom adalah seorang petinju putri sekaligus ibu dari tiga anak.
Peran ganda Mangte itulah yang kemudian menjadi inspirasi bagi Sindhu.
"Dia masih bertinju dengan baik. Dia sangat kuat dan tangguh," ucap Sindhu.
"Ini bukan soal pencapaian atau menang dan kalah, tetapi jika Anda tetap berusaha dan berusaha, Anda akan sukses suatu hari nanti," kata dia menegaskan.
Baca Juga: Hasil Final Swiss Open 2021 - Lawan Antiklimaks, Carolina Marin Juara
Pusarla V Sindhu baru saja menyelesaikan turnamen Swiss Open 2021 di St Jakobshalle, Basel, Swiss, dengan menjadi runner-up.
Dia gagal naik ke podium kampiun usai ditundukkan rival bebuyutannya, Carolina Marin (Spanyol), pada laga final.
Terdekat, Sindhu akan mewakili negaranya pada turnamen All England Open 2021 yang digelar di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, 17-21 Maret mendatang.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar