BOLASPORT.COM - Rahasia pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, di ruang ganti terungkap. Dia rupanya sangat keras dan suka bikin pemain sakit hati.
Thomas Tuchel datang ke Chelsea pada pertengahan musim 2020-2021 untuk menggantikan posisi Frank Lampard sebagai pelatih.
Lampard dipecat setelah serangkaian penampilan buruk yang ditunjukkan Chelsea di Liga Inggris musim ini.
Sementara itu, Tuchel sebelumnya juga dipecat oleh Paris Saint-Germain pada pertengahan musim 2020-2021.
Sebenarnya, pemecatan Tuchel dari kursi kepelatihan PSG cukup membuat kontroversi.
Baca Juga: Sudah Dapat Nilai A+, Thomas Tuchel Masih Dapat PR dari Pandit Liga Inggris
Pasalnya, PSG sedang tidak mengalami penurunan performa signifikan di berbagai kompetisi musim ini.
Malahan, Tuchel sukses membawa PSG mencapai babak final Liga Champions 2019-2020 sebelum kalah dari Bayern Muenchen.
Tak butuh waktu lama, Tuchel pun langsung ditunjuk menjadi pelatih Chelsea setelah dipecat dari PSG.
Rupanya, tuah Tuchel di PSG ikut terbawa saat dirinya menukangi Chelsea.
Dalam 11 laga perdananya, pelatih asal Jerman itu sukses membuat Chelsea tak terkalahkan di semua kompetisi.
Baca Juga: Tak Ngerti Instruksi, Timo Werner Didamprat Thomas Tuchel di Lapangan
Sampai saat ini, Tuchel mengantarkan Chelsea meraih catatan 8 kemenangan dan 3 hasil imbang.
The Blues juga hanya kebobolan dua gol dalam 11 laga mereka bersama Tuchel.
Penampilan apik yang disajikan Tuchel itu membuat Chelsea merangsek naik ke empat besar klasemen Premier League.
Kini, Timo Werner cs telah mengoleksi 50 poin dari 28 laga yang sudah mereka lakoni di Liga Inggris 2020-2021.
Namun, di balik kehebatan Tuchel itu, terselip rahasia yang jarang diketahui orang.
Baca Juga: Chelsea Nirbobol Lagi, Thomas Tuchel Masuk Buku Sejarah Liga Inggris
Dilansir BolaSport.com dari Goal International, mantan penyerang Borussia Dortmund, Adrian Ramos, menyampaikan rahasia Tuchel di ruang ganti.
Kabarnya, pelatih berusia 47 tahun itu bisa menjadi orang yang sangat keras kepada pemainnya.
Bahkan, Tuchel tak segan untuk mengeluarkan kata-kata pedas dan membuat para pemainnya sakit hati.
"Thomas terobsesi dengan sepak bola dan menempatkan tuntutan yang sangat tinggi pada para pemainnya, terutama dari sudut pandang taktis," ucap Ramos.
"Siapa pun yang tidak memenuhi persyaratan ini, dia akan memiliki masalah. Kemudian Thomas dapat menjadi sangat keras dengan sangat cepat dan terkadang mengatakan hal-hal yang menyakitkan," ujar Ramos menambahkan.
Baca Juga: Christian Pulisic Dianggap Lebih Efektif di Chelsea sebagai Pemain Pengganti
Penyerang asal Kolombia itu juga menyampaikan kalau tak jarang Tuchel sering berseteru dengan anak asuhnya.
Hal itu dikarenakan para pemain kadang tak terima dengan perlakuan Tuchel.
"Sayangnya, wajar apabila salah satu pihak dalam hubungan ini dengan cepat merasa dijatuhkan, tetapi saya tidak pernah merasa bahwa dia mencoba menyerang seseorang secara pribadi dengan kritiknya," kata Ramos.
"Saya cocok dengan gayanya, yang lain tidak. Satu hal yang jelas bagi saya, jika saya menjadi pelatih suatu hari nanti, maka saya pasti tidak akan berteriak sebanyak Thomas," tutur Ramos menambahkan.
Ramos sendiri pernah merasakan tangan dingin Tuchel saat masih berada di Borussia Dortmund pada medio 2015 hingga 2017.
Baca Juga: Thomas Tuchel Beberkan Alasan Chelsea Layak Menang atas Everton
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Goal International |
Komentar