BOLASPORT.COM - Ada pemain yang rupanya masih sakit hati dan belum memaafkan pelatih Liverpool, Juergen Klopp, karena satu hal.
Sebelum menukangi Liverpool, Juergen Klopp pernah mengabdi di Borussia Dortmund selama tujuh tahun.
Juergen Klopp tiba di Borussia Dortmund pada 2008 silam setelah sebelumnya menjadi pelatih FSV Mainz dari 2001 hingga 2008.
Di tangan Klopp, Dortmund berubah menjadi kekuatan yang merusak dominasi Bayern Muenchen.
Kala itu, Klopp mampu meraih dua gelar Bundesliga secara beruntun pada musim 2010-2011 dan 2011-2012.
Baca Juga: Dua Bek Liverpool Bisa Jadi Biang Kerok Gagal Raih Trofi Liga Champions
Selain itu, Klopp juga mempersembahkan 1 gelar DFB Pokal dan 2 gelar Piala Super Jerman.
Pelatih asal Jerman tersebut bahkan sempat membawa Borussia Dortmund lolos ke babak final Liga Champions pada musim 2012-2013.
Dortmund harus puas menjadi runner-up setelah kalah dari rival abadinya di Bundesliga, Bayern Muenchen.
Setelah membangun Borussia Dortmund selama tujuh tahun, Juergen Klopp akhirnya memutuskan pindah pada akhir musim 2014-2015.
Pelatih berusia 53 tahun itu memutuskan untuk berlabuh ke klub Liga Inggris, Liverpool.
Baca Juga: Liverpool, Tim Monoton yang Sendirian di Liga Inggris
Bersama Liverpool, Klopp juga meraih kesuksesan dengan membawa Liverpool meraih 1 gelar Liga Inggris, 1 gelar Liga Champions, 1 gelar Piala Super Eropa, dan 1 gelar Piala Dunia Klub.
Namun, di balik kesuksesan Klopp, rupanya tersimpan kisah tersendiri saat dirinya masih menangani Dortmund.
Kisah tersebut berhubungan dengan mantan penyerang Dortmund, Adrian Ramos.
Dilansir BolaSport.com dari Goal International, Ramos menyampaikan kalau dirinya masih sakit hati dan belum bisa memaafkan Klopp sampai saat ini.
Rasa sakit hati Ramos tersebut rupanya berhubungan dengan penampilannya di Dortmund.
Baca Juga: Jebol Gawang AC Milan, Wonderkid Manchester United Dituding Tiru Selebrasi Gabungan Duo Liverpool
Menurut penyerang asal Kolombia itu, Klopp terlalu cepat menilai penampilannya di Dortmund.
Ramos bahkan menyebut kalau Klopp sengaja menyingkirkannya dan lebih memercayai pemain lain.
"Itu bagus pada awalnya. Dia benar-benar menginginkan saya di timnya, tetapi Anda tahu musim seperti apa itu," ucap Ramos.
"Saya pikir saya berada di film yang salah atau ada kutukan pada saya. Musim itu adalah sebuah bencana."
"Sayangnya, setelah beberapa pertandingan, saya hampir tidak bermain lagi. Klopp lebih mempercayai pemain lain."
Baca Juga: Sejak Kali Pertama Tiba di Liverpool, Thiago Alcantara Sudah Alami Situasi Aneh
"Dia mengatakan saya tidak berlatih cukup baik. Dia bahkan pernah mengeluarkan saya dari skuad karena alasan kebugaran. Itu pahit," ujar Ramos menambahkan.
Pemain yang kini berusia 35 tahun itu juga merasa diperlakukan tidak adil oleh Klopp.
Adrian Ramos mengaku dirinya tidak dipercaya selama berada di bawah asuhan Juergen Klopp.
"Saya merasa itu tidak adil, lagipula saya bukan satu-satunya pemain yang performanya berfluktuasi," kata Ramos.
"Ya, ada hari-hari ketika Anda tidak mencetak gol bahkan dalam latihan. Itukah sebabnya saya menjadi pemain yang lebih buruk? Tidak. Ini tentang kepercayaan."
Baca Juga: Thiago Alcantara Merasa Luar Biasa dan Percaya Diri karena Bisa Bermain dengan 1 Pemain Liverpool
"Meskipun saya belajar banyak di bawah Klopp, saya hanya merasakan kepercayaannya di awal," tutur Ramos mengakhiri.
Ramos dan Klopp hanya bekerja sama di Dortmund selama semusim, yakni pada 2014-2015.
Setelah itu, Klopp memutuskan pindah ke Liverpool, sementara Ramos ganti dilatih Thomas Tuchel.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Goal International |
Komentar