BOLASPORT.COM - Biang kerok kegagalan Juventus di Liga Champions dalam tiga musim terakhir rupanya bukan Cristiano Ronaldo.
Juventus kembali gagal meraih prestasi di kancah Eropa pada ajang Liga Champions musim 2020-2021.
Juventus harus tersingkir lebih dini pada babak 16 besar Liga Champions 2020-2021 setelah ditaklukkan wakil Portugal, FC Porto.
Dalam pertandingan yang berlangsung dua leg, Juventus kalah dalam agresivitas gol tandang.
Pada leg pertama, Juventus kalah dari FC Porto dengan skor 1-2 di Estadio do Dragao, 17 Februari 2021.
Baca Juga: Daripada Gabung Real Madrid, Ibunda Minta Cristiano Ronaldo Pulang ke Portugal
Sementara pada leg kedua, Juventus sukses mengalahkan FC Porto 3-2 di Stadion Allianz.
Pertarungan Juventus dan Porto pun berakhir dengan agregat 4-4 pada 10 Maret 2021.
Kekalahan tersebut memperpanjang catatan buruk Juventus di kompetisi Eropa sejak kedatangan Cristiano Ronaldo.
Setelah Ronaldo bergabung, Juventus tak mampu lolos lebih dari babak perempat final di Liga Champions.
Capaian terbaik mereka terjadi pada musim 2018-2019 saat takluk dari Ajax di babak perempat final Liga Champions.
Setelah itu, Si Nyonya Tua hanya mampu menembus babak 16 besar.
Terlebih lagi, Ronaldo dituding melakukan blunder saat menjadi pagar betis pada laga melawan FC Porto.
Blunder itu berakibat gol tendangan bebas apik dari Sergio Oliveira pada babak perpanjangan waktu.
Akhirnya, banyak pihak yang menuding Ronaldo sebagai biang keladi kegagalan Juventus di Eropa.
Apalagi, sebelum Ronaldo datang, Juventus tampil lebih keren dengan dua kali mencapai babak final Liga Champions.
Akan tetapi, pendapat berbeda disampaikan oleh mantan pelatih Real Madrid dan Juventus, Fabio Capello.
Baca Juga: VIDEO - Tendangan Brutal Cristiano Ronaldo Hantam Muka Kiper Cagliari
Capello menyebut kalau penyebab kegagalan Juventus di Liga Champions bukan Cristiano Ronaldo.
Capello menyebut kalau masalah Juventus adalah pada lini tengah yang tidak mampu memberikan suplai bola ke depan.
"Bisa dikatakan, itu adalah tim yang memenangi Liga Champions. Massimiliano Allegri memiliki lini tengah yang berbeda saat dua kali mencapai final. Masalah Juventus terletak di lini tengah," ujar Capello, dilansir BolaSport.com dari Football Italia.
Selain itu, Capello juga memberikan analisisnya terkait penampilan buruk Ronaldo saat melawan FC Porto.
Menurut pelatih asal Italia itu, Ronaldo mengalami tekanan karena melawan klub asal kampung halamannya, Portugal.
Baca Juga: Lebih Hebat Ronaldo atau Messi? Ini Jawaban Eks Pelatih Juventus
Penyerang berusia 36 tahun itu dinilai kesulitan karena harus melawan mantan rekan setimnya, Pepe, yang sudah hafal dengan kemampuan Ronaldo.
Namun, sorotan terbesar adalah Ronaldo tidak mendapatkan suplai bola dari lini tengah Juventus.
"Mengapa Ronaldo bermain buruk melawan Porto? Mungkin dia merasakan sedikit tekanan karena bermain melawan klub Portugal," ucap Capello.
"Kemudian dia bermain melawan mantan rekan setimnya, Pepe, yang mengenalnya dengan bagus."
"Masalahnya adalah Ronaldo tidak mendapatkan suplai bola dari tengah," tutur Capello menambahkan.
Kini, Juventus hanya tinggal berharap pada perebutan gelar Liga Italia dan Coppa Italia pada musim 2020-2021.
Baca Juga: Tak Mampu Tekuk Napoli, AC Milan Bak Juventus Tanpa Cristiano Ronaldo
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | football italia |
Komentar