BOLASPORT.COM - Prospek menarik dari pertarungan pebulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, versus Viktor Axelsen (Denmark) muncul saat edisi ke-111 All England Open 2021 dimulai pekan ini, 17-21 Maret.
Persaingan antara Kento Momota dan Viktor Axelsen telah didominasi Momota yang memiliki rekor 14-1. Tetapi, jika mereka bentrok pada All England Open 2021, syaratnya akan berbeda.
Kento Momota belum pernah menjalani pertandingan internasional sejak memenangkan Malaysia Masters pada Januari 2020 yang terjadi lebih dari setahun lalu.
Cedera pada rongga matanya yang terjadi selama kecelakaan di Malaysia mengharuskan penulu tangkis 26 tahun itu melakukan pembedahan.
Momota semula berencana comeback pada Januari 2021 dalam Leg Asia di Bangkok, Thailand. Tetapi, dia terjangkit COVID-19 dan itu membuatnya absen selama beberapa minggu lagi.
Sementara itu, Axelsen berubah menjadi kuat Dia memenangkan All England pertamanya pada 2020 yang menjadi orang Denmark pertama dalam dua dekade yang memenangkan gelar tunggal putra.
Meskipun menjalani operasi pergelangan kaki kecil yang memaksanya untuk melewatkan Denmark Open, Oktober 2020, Axelsen hampir tidak dapat dihentikan sejauh ini pada 2021.
Baca Juga: All England Open 2021 - Apriyani Tak Mau 'Excited' Berlebihan
Pemain berusia 27 tahun itu memenangkan 23 dari 24 pertandingan terakhirnya dan merebut titel juara Thailand Open I, Thailand Open II, dan Swiss Open.
Selama Leg Asia, ayah dari satu putri itu hanya kalah satu gim dalam 14 pertandingan sebelum kalah dari Anders Antonsen (Denmark) pada BWF World Tour Finals 2020.
Axelsen tampak lebih solid dalam bertahan dan lebih konsisten daripada di masa lalu. Namun, hal itu tergantung pada lawan untuk meningkatkan permainan mereka jika mereka berharap untuk mengalahkan Axelsen.
Jika mereka bertemu, apakah permainan Momota akan cukup tajam untuk menggagalkan Axelsen yang performanya telah meningkat
Final antara Axelsen dan Momota masih jauh dari pasti. Momota harus bersaing dengan Parupalli Kashyap (India) terlebih dahulu, dan mungkin HS Prannoy, Lee Zii Jia atau Hans-Kristian Solberg Vittinghus, dan Anthony Sinisuka Ginting atau Kidambi Srikanth.
Baca Juga: All England Open 2021 - Pesan Penuh Makna untuk Praveen/Melati sebagai Juara Bertahan
Jika dia berhasil mencapai final, itu akan menjadi penghargaan atas kemampuannya untuk menutup kemunduran dalam usahanya mencapai keunggulan.
Axelsen sendiri mungkin harus bersaing dengan rekan senegaranya Anders Antonsen, satu-satunya pemain yang bisa mengalahkannya tahun ini.
Antonsen setelah memenangkan dua dari empat turnamen besar terakhirnya, akan berusaha untuk memenangkan All England pertamanya.
All England juga menghadirkan kesempatan bagi pemain seperti Anthony Sinisuka Ginting, Lee Zii Jia, dan Kidambi Srikanth untuk menemukan kembali performa terbaiknya.
Anthony Ginting tidak konsisten di Bangkok, sementara kenangan All England tahun lalu, di mana dia hampir mengalahkan Axelsen pada semifinal bisa menjadi motivasi bagi Lee tahun ini.
Pada sektor tunggal putri, Carolina Marin mundur karena cedera yang dia alami pada Swiss Open.
Hal ini membuat favorit juara tunggal putri adalah unggulan ketiga Akane Yamaguchi (Jepang), Zhang Beiwen (Amerika Serikat), Pornpawee Chochuwong (Thailand), dan Pusarla Venkata Sindhu (India).
Baca Juga: All England Open 2021 - Hasil Swab PCR Negatif, Skuad Indonesia Latihan di Gym
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar