Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

All England Open 2021 - Pengamat Olahraga Minta Pemerintah Cari Solusi

By Fauzi Handoko Arif - Kamis, 18 Maret 2021 | 18:40 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan (kanan)/Melati Daeva Oktavianti, berpose di atas podium kampiun All England Open 2020, di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (15/3/2020).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan (kanan)/Melati Daeva Oktavianti, berpose di atas podium kampiun All England Open 2020, di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (15/3/2020).

BOLASPORT.COM - Pengamat olahraga, Djoko Pekik Irianto, meminta pemerintah membantu mencarikan solusi terkait insiden yang menimpa tim Indonesia pada turnamen All England Open 2021.

Skuad Indonesia urung melanjutkan kiprah mereka pada All England Open 2021 setelah dipaksa mundur oleh panitia penyelenggara.

Permintaan ini muncul karena salah satu penumpang pesawat yang ditumpangi Jonatan Christie dkk dinyatakan positif Covid-19.

Tim Merah-Putih mengirim tujuh wakil terbaik yang semuanya berstatus pemain 10 besar dunia.

Sebelum mundur dari turnamen BWF World Tour Super 1000 itu, empat wakil Indonesia sudah lolos ke fase 16 besar usai memenangi pertandingan babak kesatu.

Baca Juga: All England Open 2021 - Tidak Semua Pemain Indonesia Dapat Perintah Isolasi

Keempat wakil tersebut adalah Jonatan Christie (tunggal putra), Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), serta Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda campuran).

Sementara itu, tiga wakil lain yakni Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra) dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran) urung menjalani pertandingan babak kesatu.

Menanggapi insiden ini, Djoko Pekik Irianto yang juga merupakan eks Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora RI meminta pemerintah membantu mencarikan solusi supaya tim Indonesia tetap bisa bertanding.

"Tentunya Pemerintah RI, melalui Kemenpora dan Kemenlu, termasuk Duta Besar RI di Inggris, harus membantu mencarikan solusi agar tim Indonesia tetap bisa bertanding, jika memang tidak ada yang terpapar Covi-19," kata Djoko, dikutip BolaSPort.com dari Antaranews, Kamis (18/3/2021).

Baca Juga: All England Open 2021 - Jelaskan Duduk Perkara, Greysia Polii: BWF Harus Tanggung Jawab

BWF meminta tim Indonesia mundur dari All England Open 2021 setelah mendapat rekomendasi dari Otoritas Kesehatan Inggris (NHS).

NHS mengirim email kepada 20 dari 24 anggota tim Indonesia untuk melakukan karantina mandiri selama 10 hari ke depan.

Alasannya, NHS menemukan satu penumpang positif Covid-19 di pesawat yang ditumpangi tim Indonesia dalam perjalanan menuju Inggris.

Oleh sebab itu, skuad Merah Putih harus mundur dari All England Open 2021 dan menjalani isolasi mandiri sampai 23 Maret mendatang di Crowne Plaza Birmingham City Centre.

Baca Juga: Hasil All England Open 2021 - 4 Wakil Indonesia Seharusnya Sudah Lolos ke Babak Kedua

Saat ini, Inggris memang masih memberlakukan lockdown dan protokol kesehatan berjalan ketat.

"Untuk kasus seperti itu, semestinya Tim Indonesia bisa saja melakukan tes usap PCR ulang. Cara itu untuk memastikan apakah ada anggota tim yang positif Covid-19 atau tidak," tutur Djoko.

"Kalau tidak ada yang positif, maka seharusnya tetap diperbolehkan untuk bertanding di lapangan," kata Djoko lagi.

Pria yang kini menjabat sebagai Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (APKORI), juga menyorot kinerja panitia penyelenggara All England Open 2021.

Baca Juga: All England Open 2021 - Indonesia Dicekal, BWF Pasrah, Marcus Gideon Geram

Djoko menilai panitia penyelenggara All England Open 2021 seharusnya bisa menjadi jembatan komunikasi dengan Pemerintah Inggris terkait masalah ini.

PP PBSI juga perlu meminta klarifikasi kepada panitia All England Open 2021 dan BWF untuk mendapatkan jawaban yang permanen dan akuntabel.

Sebab sampai saat ini, BWF belum memberikan tanggapan lanjutan usai memaksa tim Indonesia angkat kaki.

"Kejadian ini patut disayangkan karena menimbulkan kekecewaan tidak hanya bagi tim, tetapi juga sebagian besar masyarakat Indonesia," ucap Djoko.

"Kejadian ini juga merugikan bagi tim, apalagi kalau hasil All England Open 2021 diperhitungkan sebagai kredit prakualifikasi Olimpiade Tokyo," kata dia menambahkan.

Baca Juga: All England Open 2021 - Pernyataan Resmi BWF Setelah Indonesia Dipaksa Mundur

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : antaranews.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
19
46
2
Arsenal
20
40
3
Nottm Forest
19
37
4
Chelsea
20
36
5
Newcastle
20
35
6
Man City
20
34
7
Bournemouth
20
33
8
Aston Villa
20
32
9
Fulham
20
30
10
Brighton
20
28
Klub
D
P
1
Persib
17
39
2
Persebaya
17
37
3
Persija Jakarta
18
34
4
Bali United
17
28
5
Arema
17
28
6
Persik
17
27
7
Persita
17
27
8
Borneo
17
26
9
PSBS Biak
17
25
10
Dewa United
17
25
Klub
D
P
1
Real Madrid
19
43
2
Atlético Madrid
18
41
3
Barcelona
19
38
4
Athletic Club
19
36
5
Villarreal
18
30
6
Mallorca
19
30
7
Real Sociedad
18
25
8
Girona
18
25
9
Real Betis
18
25
10
Osasuna
18
25
Klub
D
P
1
Napoli
19
44
2
Atalanta
18
41
3
Inter
17
40
4
Lazio
18
35
5
Juventus
18
32
6
Fiorentina
18
32
7
Bologna
17
28
8
Milan
17
27
9
Udinese
19
25
10
Torino
19
21
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X