BOLASPORT.COM - Striker asal Meksiko, Javier Hernandez alias Chicharito, menceritakan masa lalunya yang tidak diinginkan oleh beberapa klub termasuk Manchester United.
Javier Hernandez atau yang lebih dikenal dengan nama Chicharito memulai kiprahnya di Eropa dengan bergabung ke Manchester United pada musim panas 2010.
Kala itu Chicharito pindah dari klub Meksiko, Chivas, ke Old Trafford dengan biaya transfer yang dilaporkan mencapai 7,5 juta euro (sekitar Rp 128 miliar).
Selama membela Manchester United, Chicharito memiliki perjalanan yang penuh dengan pasang surut.
Selama bermain di bawah pelatih yang mendatangkannya, Sir Alex Ferguson, Chicharito kerap mendapat jam terbang yang terbilang layak dan hal itu dibayarnya dengan rajin mencetak gol.
Baca Juga: Chicharito: Kesalahan Pertama Man United adalah Menunjuk David Moyes
Tiga musim bermain di bawah komando Sir Alex Ferguson, Chicharito membuat catatan yang cukup impresif.
Dalam 117 penampilan lintas ajang dalam periode itu, striker yang kini memperkuat LA Galaxy tersebut mampu menyarangkan 59 gol.
Akan tetapi, setelah Sir Alex pensiun pada musim panas 2013 dan Manchester United berganti pelatih ke David Moyes, Chicharito mulai kesulitan mendapatkan jam terbang.
David Moyes disebut tidak memperlakukan Chicharito dengan cara yang sama seperti Sir Alex.
Baca Juga: All England Open 2021 - Indonesia Mundur, Skenario Duel MomoGi Hancur
Begitu pun saat Manchester United kembali menunjuk pelatih baru, Louis van Gaal, untuk menggantikan Moyes.
Jika ditotal selama bermain di bawah arahan Moyes dan Van Gaal, Chicharito membukukan 35 penampilan dan hanya mencetak sembilan gol.
Di bawah arahan Van Gaal, Chicharito semakin tersingkirkan dan akhirnya dilepas secara pinjaman ke Real Madrid pada musim panas 2014.
Sekembalinya dari masa pinjaman, pada musim panas 2015, Chicharito langsung dilepas lagi oleh Manchester United, kali ini secara permanen ke klub Bundesliga, Bayer Leverkusen.
Baca Juga: Informasi Bocor, Presiden Barcelona Beri Kontrak Seumur Hidup untuk Lionel Messi
Melihat perjalannya selama berseragam Manchester United penuh dengan lika-liku, Chicharito pun mengaku menyesal tidak pernah dapat kesempatan yang layak di sana.
Penyesalannya itu pun membuat Chicharito tidak merasa bahwa dirinya seakan tidak diinginkan oleh Manchester United dan juga klub yang meminjamnya, Real Madrid.
"Saya tidak pernah memiliki kesempatan (di Manchester United)," kata Chicharito seperti dikutip BolaSport.com dari Mirror.
"Setidaknya untuk memainkan 20 pertandingan berturut-turut sehingga orang bisa berkata, 'Dia pemain bagus yang harus bertahan' atau 'Dia tidak bisa menjadi bintang, dia bukan pemain bagus'."
"Tanya pendukung Manchester United. Angkanya berbicara. Saya hanya menjadi starter dalam 85 laga dan saya mencetak 60 gol secara total."
"Di Real Madrid, saya hanya menjadi starter sebanyak 12 kali dan mencetak sembilan gol."
"Di Leverkusen, saya telah jadi starter dalam 37 pertandingan dan saya memiliki 26 gol."
"Di sana terlihat perbedaannya, Leverkusen menginginkan saya di lapangan. Yang lain tidak," kata Chicharito menambahkan.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Mirror |
Komentar