BOLASPORT.COM - Setahun membela Inter Milan, Christian Eriksen mengaku mulai memahami sosok pelatihnya, Antonio Conte.
Christian Eriksen tiba di Inter Milan pada jendela transfer musim dingin 2020.
Inter Milan mendaratkan Christian Eriksen setelah ditebus senilai 27 juta euro (sekitar Rp 465 miliar) dari Tottenham Hotspur.
Digadang-gadang bakal bersinar di Giuseppe Meazza, Eriksen justru mengalami kesulitan adaptasi pada awal kedatangannya di Liga Italia.
Baca Juga: Drawing Liga Champions - Real Madrid vs Liverpool: Karius, Ramos, dan Mo Salah Disebut-sebut Lagi
Pada setengah musim debutnya bersama I Nerazzurri, Eriksen hanya diturunkan sebanyak 17 kali di Liga Italia.
Dari 17 penampilan tersebut, gelandang berusia 29 tahun itu mencatatkan delapan kali penampilan sebagai starter.
Musim debutnya pun tergolong minim kontribusi mengingat Eriksen hanya mengemas satu gol dan dua assist di Serie A.
Adapun pada paruh pertama musim 2020-2021, situasinya tidak kunjung membaik bagi Eriksen.
Baca Juga: Hasil Drawing Liga Europa - Man United Lawan Tim Kejutan, Ajax Vs AS Roma
Eks playmaker Ajax Amsterdam tersebut hanya diturunkan sebanyak empat kali sebagai starter oleh Antonio Conte.
Kesulitan bermain dalam formasi 3-5-2 racikan Antonio Conte dinilai menjadi salah satu penyebab Eriksen gagal bersinar bersama Inter.
Situasi tersebut membuat Eriksen banyak dikaitkan dengan kepindahan pada jendela transfer musim dingin 2021.
Namun, pada akhirnya kepindahan Eriksen urung terwujud dan dirinya memastikan tetap bertahan di Giuseppe Meazza.
Baca Juga: Celta Vigo Vs Real Madrid - Kans Los Blancos Kembali Rebut Tempat Barcelona
Keputusan ini dirasa tepat oleh gelandang serang asal Denmark tersebut.
Paruh kedua Liga Italia musim 2020-2021 menjadi kebangkitan Eriksen di bawah arahan Conte.
Eriksen bahkan menjadi salah satu andalan allenatore asal Italia tersebut yang turut memainkan peran kunci dalam perburuan scudetto.
Saat ini Inter duduk di puncak klasemen Liga Italia dengan keunggulan 9 poin atas pesaing terdekatnya, AC Milan.
Baca Juga: Bukannya Operasi, Eden Hazard Malah Disuruh Bersabar oleh Real Madrid
Dalam enam pertandingan terakhir I Nerazzurri di Serie A, Eriksen tampil sebagai starter pada empat laga.
Adaptasi yang bertahap dan komunikasi yang kian baik menjadi sinyal positif bagi Eriksen di Inter.
Eriksen turut mengungkapkan bahwa dirinya mulai memahami sosok Conte dalam satu tahun terakhir.
Pengertian satu sama lain yang terjalin di antara keduanya membuahkan hasil bagus dan terbukti dengan bertambahnya jam terbang Eriksen.
Baca Juga: Lolos ke Perempat Final Liga Europa, Manchester United Cuma Beruntung
"Saya tidak tahu apakah itu Eriksen baru atau lama yang bermain lebih sering," kata Eriksen, dikutip BolaSport.com dari DAZN.
"Dalam sistem saat ini saya bermain sedikit lebih ke belakang, jadi saya lebih terlibat dalam situasi defensif."
"Saya harus siap untuk melakukan tekel atau mendapatkan bola kembali."
"Secara bertahap saya belajar dan sekarang saya tahu betul bagaimana saya harus bermain."
Baca Juga: Pantas Lolos, AC Milan Tersingkir gegara Lakukan Kesalahan Sendiri
"Saya sudah di sini selama setahun dan setiap hari kami melakukan apa yang diminta pelatih."
"Conte dan saya harus saling mengenal. Sekarang, dia mengenal saya dan saya lebih mengenal dia."
"Hal ini membuat lebih mudah untuk memahami cara memainkan pertandingan tertentu," ujar Eriksen melanjutkan.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | football-italia.net, DAZN |
Komentar