Pelatih tunggal putra Malaysia, Tey Seu Bock, mengatakan bahwa Lee memiliki peluang untuk mengakhiri paceklik gelar selama empat tahun jika ia bisa tampil pada performa terbaik saat mengalahkan tunggal putra nomor satu dunia, Kento Momota (Jepang) pada perempatfinal.
Lee melaju ke final seusai menundukkan Mark Caljouw (Belanda), 21-13, 21-17 pada babak semifinal, Sabtu (20/3/2021).
"Zii Jia tidak bermain bagus, tetapi saya sudah mengharapkannya. Pertandingannya melawan pemain Belanda itu penuh dengan kesalahan," kata Tey dilansir BolaSport.com.
"Dia cukup gugup, tetapi itu bisa dimengerti. Dia hanya selangkah lagi dari final dan berjuang untuk bertahan melawan lawannya yang berperingkat lebih rendah. Untungnya, dia bertahan di sana," ujar Tey.
Baca Juga: Hasil Lengkap All England Open 2021 - 7 Wakil ke Final, Jepang Sabet 3 Gelar
"Jika dia bisa bermain seperti yang dia lakukan melawan Momota, ada peluang untuk mengalahkan Axelsen juga. Dia bangkit daei hasil pada awal musim ini. Dia pasti telah menunjukkan beberapa peningkatan dan kami berharap dia menyimpan yang terbaik untuk pertandingan terakhir di sini."
Tey mengungkapkan bahwa dia mendampingi Lee Chong Wei saat meraih gelar All England pada 2011, 2013, dan 2017.
"Mmudah-mudahan saya bisa menyaksikan juara baru kali ini," ujar Tey.
Sementara itu, Malaysia gagal menambah wakil ke final setelah pasangan ganda campuran, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying kalah 14-21, 20-22 dari Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo (Jepang).
Baca Juga: 'Move On' dari All England Open 2021, PP PBSI Lepas Pemain ke Orleans Masters 2021
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Star |
Komentar