BOLASPORT.COM - Eks musuh Lionel Messi mengaku tak pernah sejalan dengan kebijakan dan membongkar borok dewan Barcelona.
Barcelona pernah mempekerjakan mantan bek mereka, Eric Abidal, pada medio 2018 hingga 2020 sebagai direktur olahraga.
Abidal sendiri memang bukan orang baru di Barcelona.
Bek asal Prancis itu pernah membela Blaugrana pada 2007 hingga 2013 sebelum hijrah ke AS Monaco.
Selama membela Barcelona, Abidal telah tampil sebanyak 193 kali di berbagai kompetisi.
Baca Juga: Mantan Orang Dalam Barcelona Sebut Syarat Messi Bertahan Terlalu Rumit
Selain itu, Abidal juga telah mempersembahkan 4 trofi Liga Spanyol, 2 trofi Copa Del Rey, 4 trofi Piala Super Spanyol, 2 trofi Liga Champions, 2 trofi Piala Super Eropa, dan 2 trofi Piala Dunia Antarklub.
Akan tetapi, kesuksesan Abidal sebagai pemain rupanya tidak menular ketika dirinya menjabat sebagai direktur olahraga Barcelona.
Di bawah kepemimpinan Josep Maria Bartomeu sebagai presiden Barcelona, Abidal justru dikenal dengan berbagai keputusan kontroversialnya.
Salah satunya adalah memecat Ernesto Valverde pada pertengah musim 2019-2020.
Saat itu, keputusan Abidal dinilai tidak tepat karena Barcelona sedang baik-baik saja.
Baca Juga: Pernah Cari Ribut dengan Lionel Messi, Eric Abidal Tak Menyesal
Terlebih lagi, pelatih yang ditunjuk Abidal untuk menggantikan Valverde adalah Quique Setien.
Selama masa kepelatihannya yang hanya enam bulan, Setien banyak meninggalkan memori buruk di benak fans Barcelona.
Salah satunya adalah kekalahan memalukan Barcelona dari Bayern Muenchen pada babak perempat final Liga Champions 2019-2020.
Kala itu, Barcelona hancur lebur usai dibantai dengan delapan gol berbalas dua.
Tak hanya itu, Setien juga gagal membawa Barcelona meraih satu pun trofi pada musim lalu.
Baca Juga: Abidal: Gara-gara Satu Pemain, Barcelona Gagal Pulangkan Neymar
Alhasil, Setien pun dipecat bersamaan dengan dipecatnya Abidal pada akhir musim 2019-2020.
Namun, akhir-akhir ini, Abidal angkat bicara mengenai berbagai kebijakan kontroversialnya selama di Barcelona.
Dilansir BolaSport.com dari Marca, Abidal mengaku dirinya bukan yang memutuskan untuk memecat Valverde musim lalu.
Malahan, Abidal mengaku kalau dirinya ingin memecat Valverde sejak pertengahan musim 2018-2019.
Menurut pria yang saat ini berusia 41 tahun itu, pemecatan Valverde akan sangat tepat bila dilakukan pada pertengahan musim 2018-2019.
Baca Juga: Bantu Barcelona Libas Real Sociedad, Messi dan Griezmann Jadi Duet Mematikan di Liga Spanyol
Namun, presiden Barcelona kala itu, Josep Maria Bartomeu, mengaku ingin mempertahankan Valverde lebih dulu.
"Pada Desember 2018, setelah analisis penuh terhadap pelatih, stafnya, dan tim, saya merekomendasikan kami harus mengganti Ernesto Valverde," kata Abidal.
"Saya berkata kepada presiden, 'Saya pikir ini adalah keputusan yang harus Anda ambil sekarang'. Dan dia mengatakan kepada saya, 'Tidak, itu tidak mudah'," ujar Abidal menambahkan.
Abidal mengaku sempat merasa aneh dengan kebijakan Bartomeu untuk mempertahankan Valverde.
"Sebaliknya, Bartomeu mengambil keputusan untuk memperbarui kontrak pelatih dua bulan kemudian, kebalikan dari apa yang saya sarankan," ujar Abidal.
Baca Juga: Wujudkan Impian Masa Kecil, Lionel Messi Diyakini Bakal Pulang Kampung
"Tentu saja, saya menerima keputusan itu dan terus memberikan dukungan penuh kepada pelatih, tetapi itu sedikit aneh bagi saya setelah saya berkata kepada presiden bahwa lebih baik menggantinya," imbuh Abidal.
Selain soal pemecatan Valverde, Abidal juga mengaku kalau bukan dirinya yang menunjuk Setien untuk menjadi pelatih Barcelona.
Malahan, mantan bek timnas Prancis itu ingin mendatangkan Mauricio Pochettino sebagai pelatih Barcelona yang baru.
Namun, lagi-lagi, Bartomeu menjadi batu sandungan untuknya merekrut Pochettino yang saat itu sedang menganggur.
"Dalam daftar saya ada Mauricio Pochettino, Quique Setien, Max Allegri, dan Xavi Hernandez," kata Abidal.
Baca Juga: Barcelona Tak Terkalahkan Sepanjang 2021, Masih Belum Selevel Man City
"Quique ditunjuk, tetapi pilihan pertama saya adalah Pochettino," ucap Abidal menambahkan.
Abidal juga menyebut kalau Pochettino merupakan pilihan yang terbaik untuk Barcelona saat itu.
Namun, keinginan Abidal itu rupanya tak diamini oleh dewan Barcelona.
"Saya mengatakan kepada dewan, 'Saya harus membawa pelatih terbaik yang kami bisa di pasar. Saya di sini bukan untuk politik karena Pochettiono sebelumnya di Espanyol'. Bagi saya, ini bukan politik," ujar Abidal.
"Saya menginginkan yang terbaik dan Pochettino adalah salah satu yang terbaik dalam permainan kami."
Baca Juga: Sukses Bantai Real Sociedad, Barcelona Masih Punya Jalan Panjang Jadi Juara
"Dia mencapai final Liga Champions bersama Tottenham, Anda harus menghormati ini, dia memiliki filosofi bermain yang bagus, filosofi latihan yang bagus, para pemain menyukainya dan saya pikir dia akan menjadi pelatih yang lebih baik sekarang untuk situasi ini, tetapi dengan proyek nyata," tutur Abidal menambahkan.
Keputusan Abidal memecat Valverde dan menunjuk Setien sempat membuatnya bersitegang dengan megabintang Barcelona, Lionel Messi.
Seperti yang sudah diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Messi disebut tidak suka dengan kebijakan Abidal.
Bahkan, Abidal sering disebut-sebut menjadi musuh Messi pada saat itu karena kebijakan tersebut.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Marca |
Komentar