BOLASPORT.COM - Pakar Liga Inggris, Rio Ferdinand, mengungkapkan perbedaan antara Chelsea saat dilatih Frank Lampard dengan The Blues yang diarsiteki oleh Thomas Tuchel.
Chelsea saat masih dilatih Frank Lampard memang tidak buruk-buruk amat.
Pada musim 2019-2020 Frank Lampard mampu membawa Chelsea finis di urutan empat klasemen akhir Liga Inggris.
Torehan tersebut masih dapat dibilang bagus mengingat pada musim tersebut Lampard sama sekali tidak bisa menambah kekuatan Chelsea dengan membeli pemain baru.
Seperti diketahui, pada saat Lampard ditunjuk, 4 Juli 2019, Chelsea sedang menjalani embargo transfer yang membuat mereka tidak bisa mendatangkan pemain baru.
Baca Juga: Lolos ke Semifinal Piala FA, Gawang Chelsea Sudah Anti-Tembus 7 Laga Beruntun
Akan tetapi, pada musim keduanya sebagai pelatih Chelsea, Lampard gagal membawa klub yang pernah dia bela sebagai pemain itu untuk tampil konsisten.
Di Liga Inggris 2020-2021 Chelsea-nya lampard sempat tampil apik pada awal musim, namun terseok-seok di papan tengah hingga kompetisi memasuki setengah jalan.
Pada pekan ke-19 Liga Inggris 2020-2021 Chelsea duduk di urutan sembilan di tabel klasemen setelah hanya menang dua kali dalam delapan pertandingan terakhir di liga.
Hal itu pun membuat manajemen Chelsea akhirnya memutus kerja samanya dengan Lampard pada 25 Januari 2021.
Baca Juga: Piala Menpora 2021 - Pelatih Persib Bandung Nilai Bali United Lebih Siap
Sehari setelahnya, Chelsea menunjuk pelatih asal Jerman, Thomas Tuchel untuk mengisi kursi kepelatihan yang ditinggal oleh Lampard.
Di bawah arahan Thomas Tuchel, Chelsea berubah menjadi ganas.
Selama diarsiteki Tuchel, Chelsea masih belum terkalahkan di berbagai ajang.
Hal itu pun membuat Chelsea kini bertengger di urutan empat klasemen Liga Inggris 2020-2021.
Baca Juga: Sumpah Khabib Nurmagomedov 6 Tahun Lalu Kini Jadi Kenyataan
Tentu terdapat perbedaan cara yang diterapkan Lampard dan Tuchel sehingga hasil yang didapat Chelsea pun tak sama.
Dan menurut pakar Liga Inggris, Rio Ferdinand, perbedaan antara Lampard dan Tuchel dalam hal menangani Chelsea terdapat di perlakukan terhadap pemain senior.
Ferdinand merasa bahwa Lampard terlalu mengandalkan pemain muda dan tidak begitu sering melibatkan pemain senior di dalam skuadnya.
Sementara Tuchel kerap memercayakan pemain senior untuk bermain di dalam tim racikannya dengan tidak melepaskan peran dari pemain-pemain muda.
Baca Juga: Real Madrid Vs Sergio Ramos - 100 Hari Menuju Perpisahan atau Kontrak Baru
"Ini tergantung pada melatih di lapangan latihan, 100%," kata Ferdinand seperti dikutip BolaSport.com dari Football London.
"Mampu menerjemahkan ide-ide Anda dan apa yang Anda butuhkan dari individu dan sebagai kolektif dan melakukan itu di layar TV di kelas dan mengeluarkannya di lapangan dalam sesi pelatihan."
"Salah satu kunci utamanya adalah memainkan lagi N'Golo Kante sebagai pemain sentral di lini tengah. Jumlah bola yang dia raih kembali untuk mempertahankan penguasaan bola dan mempertahankan posisi di lapangan sangat fenomenal."
"Saya pikir membawa pengalaman kembali ke tim dan memberi mereka lebih banyak tanggung jawab telah menjadi perbedaan besar bagi Frank."
Baca Juga: Pelatih Persik Kediri Minta Pemain Hapus Embel-embel Tim Promosi
"Frank pasti pergi dengan para pemain yang lebih muda dan saya pikir itu membuat beberapa pemain yang lebih tua kehilangan kesempatan dan mereka mungkin bereaksi negatif terhadap hal itu."
"Itu menciptakan masalah. Tetapi para pemain ini telah kembali - Tuchel telah mengumpulkan para pemain berpengalaman dan mengatakan kepada mereka, Anda di sini, Anda adalah andalan saya."
"Para pemain yang lebih juga menjadi bagian dari itu. Dan para pemain yang lebih tua menjadi tidak perlu khawatir, mereka semua dirangkulnya dan itu membuat semua pemain merasa bagian dari tim tak seperti sebelumnya," tutur Ferdinand menambahkan.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Football London |
Komentar