Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pengalaman Pahit Tim Indonesia di All England Open 2021, bak Air Susu Dibalas Air Tuba

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 25 Maret 2021 | 07:00 WIB
Tim bulu tangkis Indonesia untuk All England Open 2021 berpose sebelum melakukan penerbangan pulang ke Tanah Air di Birmingham, Inggris, Minggu (21/3/2021).
BADMINTON INDONESIA
Tim bulu tangkis Indonesia untuk All England Open 2021 berpose sebelum melakukan penerbangan pulang ke Tanah Air di Birmingham, Inggris, Minggu (21/3/2021).

BOLASPORT.COM - Air susu dibalas dengan air tuba. Peribahasa itu bisa menggambarkan pengalaman pahit tim Indonesia saat dipaksa mundur dari All England Open 2021.

Dikeluarkan secara paksa dari turnamen menjadi mimpi buruk yang dialami tim bulu tangkis Indonesia ketika berlaga pada All England Open 2021.

Asa untuk meraih prestasi di turnamen penuh gengsi tersebut justru hancur ketika Greysia Polii dkk. diperintahkan untuk meninggalkan arena.

Seperti diketahui, tim Indonesia dipaksa mundur karena mendapat instruksi untuk melakukan isolasi mandiri selama 10 hari dari otoritas kesehatan Inggris yaitu NHS.

Baca Juga: Greysia Polii Tampar BWF, Kritik Komunikasi Satu Arah dan Kegagalan Lindungi Atlet Indonesia

Indonesia diharuskan melakukan isolasi karena satu pesawat dengan penderita Covid-19 dalam penerbangan dari Istanbul menuju Birmingham.

Tidak ada yang salah dengan keputusan BWF dan panita All England untuk mengeluarkan tim Indonesia karena mereka hanya menuruti protokol kesehatan.

Namun, para pemain geram karena tidak mendapat kesempatan yang sama dengan pemain lain yang masih diperbolehkan bertanding meski menanggung risiko yang sama.

Dalam acara Kamar Rosi di Kompas TV, Rabu (24/3/2021), Greysia Polii dan Praveen Jordan menjelaskan perlakuan tidak adil yang mereka terima di All England Open 2021.

Baca Juga: Dizalimi di All England Open 2021, Indonesia Siap Balas di Olimpiade Tokyo

Greysia melihat BWF telah gagal memenuhi tanggung jawab mereka ketika kasus Covid-19 yang menimpa tim Indonesia terjadi di All England Open 2021.

"Kalau mau fair, sewaktu kita masih tanding, ada tiga poin yang seharusnya dipertanggungjawabkan BWF," kata Greysia kepada Rosiana Silalahi.

"Satu, kita di-swab ulang dan dia [BWF] harus membela kita dengan bertanya ke NHS, tetapi dia tidak melakukan. Padahal ini bukan cuma satu atlet tetapi seluruh anggota tim."

"Kedua kalau kami suspected (dicurigai), menurut aturan harus diisolasi semua dong, berarti harus ditunda, setidaknya ditunda pertandingannya, atau All England yang dihentikan."

"Ketiga adalah ganti rugi. Kita sudah dateng, gak bisa main, dipulangkan, berarti kan harus ada yang diganti bukan cuma minta maaf."

Greysia Polii (kiri) dan Praveen Jordan (kanan) berbicara kepada Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosiana Silalahi, dalam acara Kamar Rosi pada Rabu (24/3/2021).
KOMPAS TV
Greysia Polii (kiri) dan Praveen Jordan (kanan) berbicara kepada Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosiana Silalahi, dalam acara Kamar Rosi pada Rabu (24/3/2021).

Soal penundaan turnamen, Greysia beralasan bahwa pemain negara lain juga harus diisolasi karena berinteraksi dengan para pemain Indonesia yang "dicurigai".

Lebih-lebih, ada tiga wakil Indonesia yang sudah bertanding, yaitu Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Jonatan Christie, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Greysia mempertanyakan sikap BWF untuk tidak menghentikan pertandingan Ahsan/Hendra meski mereka sudah tahu The Daddies juga merupakan suspect Covid-19.

Baca Juga: Marcus Fernaldi Tolak Permintaan Maaf BWF dan Tuntut Pertanggungjawaban untuk Ajang Mendatang

Praveen menguatkan pendapat Greysia bahwa akan lebih adil apabila turnamen All England 2021 dihentikan.

Juara All England dua kali tersebut melihat bahwa penampilan tiga wakil Indonesia sudah cukup untuk membuat turnamen dihentikan.

"Walaupun kita gak ada contact, tetapi shuttlecock kan berpindah, kadang kita pegang nanti lawan yang pegang," kata Praveen.

"Kalau kita yang terindikasi, kita kan pegang kok dan dipegang sama dia juga, terus bedanya kenapa dia masih bisa main sementara kita bisa main?" imbuhnya.

Baca Juga: Terkait Insiden All England Open 2021, Inggris Tegaskan Tak Ada Diskriminasi

Kekecewaan pemain Indonesia semakin besar karena mereka telah menunjukkan iktikad baik dengan mematuhi aturan kesehatan di Inggris.

Soal email dari NHS misalnya, Greysia mengatakan bahwa BWF tidak akan tahu apabila tim bulu tangkis Indonesia tidak melapor soal instruksi melakukan isolasi mandiri itu.

"Tahu gak BWF pertama bilangnya apa? 'Wah kalau kalian tidak kasih tahu ini kita gak akan tahu'. Berarti kan ada celah untuk tidak memberi tahu dan terus bertanding," kata Greysia.

Namun, tim Indonesia memilih untuk melapor.

Baca Juga: Greysia Polii Ambil Hal Positif Usai Diusir dari All England Open 2021

Greysia mengatakan keputusan itu diambil demi menjunjung nilai kejujuran dan sportivitas serta menghormati aturan di negara tuan rumah.

Pemenang medali emas Asian Games itu pun mengharapkan perlindungan dari BWF setelah bersikap demikian. Namun, hal itu tidak pernah terjadi.

"Kita bertanggung jawab, kita di negara orang, dan ada 'bapak' kita, pelindung kita adalah BWF, kita pertama kali berpikir seperti itu," tutur Greysia.

"Kalau kita misalnya memilih untuk tidak melaporkan yang diserang siapa? BWF dan kita karena itu sudah melanggar aturan pemerintah setempat."

Baca Juga: Tanpa Gelar All England dan Alami Delay, Tim Bulu Tangkis Indonesia Pulang Terhormat

Greysia dan Praveen mengambil hikmah dari musibah yang dialami tim bulu tangkis Indonesia di All England Open 2021.

Praveen merasakan energi positif dari dukungan besar warganet serta bersyukur orang-orang sekarang lebih peka dengan tim bulu tangkis Indonesia.

Meski begitu, Praveen mewanti-wanti agar warganet lebih menjaga sikap dan tutur kata dalam menyampaikan protes terhadap semua pihak.

"Lebih bijak aja di sosial media dan jangan salah sasaran," kata Praveen menanggapi bagaimana atlet-atlet luar juga ikut mendapat amarah dari warganet.

"Maksud saya, kita kesel cuma jangan sapu rata semua kita hajar. Boleh kesel cuma be smart, harus lebih pintar menggunakan sosial media."

"Bukannya gak boleh, yang lebih pantes lah dibaca. Orang luar kan jadi ngelihat jelek ke kita. Netizen yang komen tetapi kan imbasnya ke kita juga, ke negara kita," sambungnya.

Sementara itu, Greysia berharap pengalaman pahit di All England bisa memacu pemain Indonesia untuk membuktikan diri pada event yang lebih besar yaitu Olimpiade.

"Di Olimpiade 2020 gimana nih, tantangannya, kita harus lebih baik berarti karena kita ingin ngeluarin semua yang kita bisa. [Ibarat] jagoan mengalah duluan hahaha," ujar Greysia.

Baca Juga: All England Open 2021 Semrawut, Dubes RI Sebut BWF Tak Kompeten

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

REKOMENDASI HARI INI

Hasil Liga Champions - Lawan Tinggal 10 Orang, AC Milan Menang dengan Skor Ketat

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136