Pemain ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon, kala itu mengkritik BWF dan penyelenggara All England karena tidak siap dengan kemungkinan demikian.
"Jika ada aturan ketat untuk memasuki wilayah Inggris karena Covid, BWF seharusnya sudah mendaftarkan sistem bubble yang menjamin keamanan kami," tulis Marcus di Instagram.
"Pemain seharusnya menjalani sebuah karantina sebelum turnamen," sambung pemain yang menjalin asmara dengan seorang dokter tersebut.
Beruntung, kekhawatiran pemain terhadap situasi serupa bakal berkurang pada turnamen berikutnya yaitu India Open 2021.
Baca Juga: Update Peringkat BWF - Lee Zii Jia Dekati Jonatan Christie Usai Juarai All England Open 2021
Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto, menulis bahwa kewajiban karantina sebelum turnamen bakal diterapkan di India Open 2021.
Breaking: India open: yg dari Eropa, UK, Middle East, Brazil Dan South Africa hrs karantina 7 hari sebelum tgl May 3 sebelum jam 12... yg lain 4 hari karantina sebelum tgl 6 May
— Rudy R. ( IG: rudy671367) (@RudyRoedyanto) March 25, 2021
Prospektus India Open 2021 menulis pemain dan rombongan dari Eropa, Inggris Raya, Timur Tengah, Brasil, dan Afrika Selatan harus menjalani karantina selama tujuh hari.
Mereka yang berangkat dari negara tersebut harus sudah tiba di India sebelum 3 Mei 2021 pukul 12.00 waktu setempat untuk memulai hari pertama karantina.
Baca Juga: Update Peringkat BWF - Yuta Watanabe Nyaris Dekati Ahsan/Hendra dan Tempel Praveen/Melati
Sementara, tim dari negara lain, termasuk Indonesia, mendapat kelonggaran untuk mendarat pada 6 Maret 2021 dan menjalani karantina selama empat hari.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | bwfbadminton.com |
Komentar