BOLASPORT.COM - Sebuah pengakuan terlontar dari kiper ketiga Chelsea, Willy Caballero, soal perbedaan gaya kepelatihan Frank Lampard dan Thomas Tuchel.
Chelsea sempat dibesut oleh legenda mereka sendiri, Frank Lampard, yang awalnya dikontrak selama 3 tahun.
Di tengah embargo transfer dan minimnya pemain anyar, Frank Lampard sukses menempatkan Chelsea pada posisi empat besar di klasemen akhir Liga Inggris 2019-2020.
Namun, kisah manis Lampard dan Chelsea harus kandas di tengah jalan tepatnya pada paruh kedua Liga Inggris musim 2020-2021.
Baca Juga: Mulai Terpinggirkan, Winger Muda AC Milan Diminta Jangan Cabut Dulu
Diberi kebebasan membeli pemain hingga menghabiskan dana hampir 200 juta pounds (sekitar Rp 4,8 triliun), The Blues justru tampil melempem.
Peringkat Chelsea sempat terjun bebas di posisi sembilan di klasemen sementara Premier League.
Mereka hanya mampu meraih dua kemenangan dari delapan pertandingan terakhir Lampard di liga.
Seketika manajemen klub membuat keputusan untuk membebastugaskan Lampard dari jabatannya sebagai pelatih Chelsea pada 25 Januari 2021.
Baca Juga: Tuntutan Agen Makin Ngawur, Masa Depan Gianluigi Donnarumma Kian Kabur
Sebagai gantinya, Chelsea mengangkat pelatih pecatan PSG, Thomas Tuchel untuk menangani Mason Mount cs dengan kontrak selama 18 bulan.
Meski sempat dipandang sinis, Thomas Tuchel mampu membuktikan diri bahwa ia tidak salah mengambil tugas sebagai nakhoda Chelsea.
Kemajuan besar ditunjukkan Mason Mount cs dengan torehan 10 kemenangan dari 14 pertandingan di semua kompetisi.
Tak hanya itu, gawang Chelsea pun minim kebobolan berkat raihan 12 kali catatan nirbobol dari 14 laga tersebut.
Baca Juga: Karier Cerah, Penerus Lionel Messi Diminta Tak Buru-buru Kembali Turun ke Lapangan
Sejak mengambil alih jabatan pelatih, juru taktik asal Jerman tersebut sama sekali belum tersentuh kekalahan.
Tak mengherankan jika Tuchel memberi warna dan dimensi baru yang menghidupkan semangat Chelsea setelah sempat terpuruk bersama Lampard.
Kiper ketiga Chelsea, Willy Caballero, tidak membantah jika kehadiran Tuchel mampu memberikan perbedaan di dalam skuad.
Willy Caballero turut membandingkan gaya kepelatihan dan taktik antara Lampard dan Tuchel.
Baca Juga: Sejak Pergantian Tahun, Performa Antoine Griezmann Melesat di Barcelona
Kiper veteran asal Argentina tersebut menjelaskan bahwa Lampard lebih jadul dalam pendekatannya, sementara Tuchel lebih cenderung modern.
"Ketika berbicara soal pelatih, membandingkan satu sama lain, itu tidak nyaman," kata Caballero, dikutip BolaSport.com dari 90Min.
"Mereka hadir untuk sesuatu hal. Jika kami harus mendapati mereka sebagai pelatih, itu karena mereka berkualitas dan bagus."
"Mereka meyakinkan Anda tentang sepak bola yang ingin mereka lakukan dan kami adalah para pekerja, orang-orang yang melaksanakan rencana itu."
Baca Juga: Soroti Kematian 6.500 Pekerja, Pesepak Bola Ramai-ramai Protes Qatar
"Tidak diragukan lagi, dengan Frank, kami memiliki pendekatan yang lebih langsung tentang permainan, pada dasarnya itu permainan lawas ala sepak bola Inggris."
"Menyerang dengan cepat, dari sisi sayap, menggerakan bola secara terpusat atau menyerang dari satu sisi dan selesaikan di sisi lain, tetapi dengan sedikit vertikal."
"Sepak bola yang disukainya sangat memusingkan, dengan pergerakan bola yang cepat. Dia juga suka menyerang dan menyerang balik."
"Sementara saat bersama Tuchel, ini lebih tentang menggabungkan konsep bermain dengan bola."
Baca Juga: Gareth Bale Balik ke Real Madrid adalah Realita, Bukan Keinginannya
"Kami menciptakan lebih banyak peluang. Dia hampir selalu memberi tahu kami bagaimana pertandingan akan berkembang, di mana aspek kunci milik lawan, kekuatan dan kelemahan mereka."
"Dengan ide-idenya, dari cara dia mencapai kemampuan maksimal timnya untuk bermain bagus, dia mengatakan kepada pemain apa yang kami butuhkan untuk lebih terlibat agar bisa bermain lebih cerah dan mengikuti rencananya."
"Pendekatan itu terkadang berhasil, terkadang juga tidak, tapi pendekatan permainan sepak bola modern selalu ada dalam idenya," ujar Caballero melanjutkan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Goal International, 90Min |
Komentar