BOLASPORT.COM - Mantan kiper Manchester United, Roy Carroll, akui dirinya doyan mabuk-mabukan untuk mengatasi depresi yang diakibatkan oleh cedera.
Roy Carroll sempat membela Manchester United selama empat musim.
Carroll diboyong Manchester United dari Wigan Athletic pada 27 Juli 2001.
Selama berkostum Man United, kiper berusia 43 tahun itu tampil dalam 72 pertandingan di semua kompetisi dengan mencatatkan 38 clean sheet.
Carroll pun sukses mempersembahkan Setan Merah trofi Liga Inggris, 1 Piala FA, dan 1 Piala Community Shield.
Setelah cukup sukses bersama Manchester United, Carroll memutuskan bergabung ke West Ham dengan status bebas transfer pada 1 Juli 2005.
Namun, saat berkostum West Ham, Carroll hanya bermain dalam 35 pertandingan di semua kompetisi dengan mencatatkan empat clean sheet.
Adapun saat ini kiper asal Irlandia Utara itu masih aktif bermain sepak bola bersama dengan tim asal negaranya, Dungannon Swifts.
Baru-baru ini, Carroll memberanikan diri untuk membuka aibnya saat diundang dalam sesi wawancara oleh Daily Mail.
Baca Juga: Tank Baja Penghancur Juventus Cetak Gol Sundulan sambil Melayang, Argentina Hajar Jepang
Carroll akui bahwa dirinya doyan mabuk-mabukan karena depresi dengan cederanya saat bermain di West Ham.
"Saya tidak pernah mengalami cedera yang lama sebelumnya dan perlahan tapi pasti saya masuk ke lubang yang lebih dalam," kata Carroll seperti dilansir BolaSport.com dari Daily Mail.
"Saya tidak siap secara mental untuk menghadapi cedera itu. Saya hanya merenung di ruangan yang gelap dan banyak minum alkohol. Saya tidak mendapat bantuan dari luar."
"Tidak tahu apa yang salah dengan saya karena saya tidak pernah membicarakan kondisi saya."
Now where have we seen this before?! ????
Shades of @ManUtd & @NorthernIreland at the Ballymena Showgrounds from Roy Carroll! ????️
Live ???? https://t.co/3u9vza9NEA@BBCSport | @BBCMOTD | #BBCIrishPrem pic.twitter.com/n3MKpT3lUh
— BBC SPORT NI (@BBCSPORTNI) February 2, 2021
"Semua orang mengira bahwa saya adalah orang yang paling bahagia di dunia tapi saya akan pulang, menutup pintu, dan membenturkan kepala saya ke dinding. Saya mabuk-mabukan untuk mencoba melupakan masalah cedera saya."
"Bagi saya, mabuk-mabukkan adalah cara untuk menghilangkan depresi. Anda akan minum banyak dan melupakan masalah Anda."
Keesokan harinya semakin parah dan Anda kembali mabuk. Cara itu tak berhasil untuk melupakan masalah cedera saya."
Baca Juga: Fikayo Tomori Gak Ada Takut-takutnya, AC Milan Siap Beri Chelsea Rp 475 Miliar
"Saya harus melakukan rehabilitasi karena istri, agen, dan teman-teman saya menginginkan itu. Saya tidak melihat ada yang salah dengan kondisi saya, itu adalah masalah terbesar saya," tutur Carroll.
Carroll sudah berhenti mabuk selama 10 tahun dan mengatakan bahwa dirinya bisa mati jika tidak berhenti minum alkohol.
"Saya tidak pernah dalam tahap di mana saya akan bunuh diri," ucap Carroll.
Baca Juga: Butuh Tandem Sepantaran, Kapten Man United Merengek Minta Dibelikan Pemain Ini
"Saya cukup beruntung tidak berada di tahap itu, tapi saya akan mati jika saya tidak berhenti mabuk."
"Apa yang telah saya minum dan cara saya meminumnya membuat saya tidak bisa bangun di suatu pagi."
"Saya sudah tidak pedulikan alkohol lagi. Empat atau lima tahun pertama cukup sulit tanpa alkohol, namun sekarang saya sudah tidak membutuhkannya," ujar Carroll melanjutkan.
View this post on Instagram
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | daily mail |
Komentar