BOLASPORT.COM - Tidak mudah menjadi pelatih yang tepat untuk seorang atlet, tetapi pelatih tunggal putra Malaysia asal Indonesia, Hendrawan, tampaknya memiliki sentuhan tangan dingin.
Hendrawan yang berusia 48 tahun tidak hanya membimbing para pemain untuk memenangkan gelar, tetapi dia tahu bagaimana membantu para pemain bangkit seperti yang dia lakukan kepada legenda tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei, dan Lee Zii Jia.
Para pemain percaya dan memiliki hubungan baik dengan Hendrawan. Hal ini menjadikan Hendrawan salah satu pelatih paling sukses di Malaysia.
Hendrawan yang sudah 17 tahun menjadi pelatih sejak berhenti bermain untuk timnas Indonesia seusai Olimpiade Athena 2004, mengatakan bahwa hubungan antara pemain dan pelatih penting baginya.
Baca Juga: Link Live Streaming MotoGP Qatar 2021 - Awal Bagus Rossi dan Muridnya, Mulai Pukul 00.00 WIB
"Saya orang yang positif, jadi wajar saja, saya mencoba menanamkan semua hal positif kepada pemain saya," kata Hendrawan dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Para pemain menghadapi banyak hal. Jadi, saya melakukan yang terbaik untuk menghilangkan tekanan mereka. Saya menyimpan banyak hal untuk diri saya sendiri dan hanya mengatakan apa yang perlu didengar para pemain," tutur Hendrawan.
"Saya hanya ingin bekerja. Saya senang, selama bertahun-tahun ini, saya telah membangun hubungan yang baik dengan Chong Wei, Zii Jia, dan juga pemain lain," aku Hendrawan.
Pekan lalu, Lee Zii Jia mengalahkan dua juara dunia, Kento Momota (Jepang) dan Viktor Axelsen (Denmark) dalam perjalanan untuk memenangkan gelar tunggal putra pada All England Open 2021.
Gelar tersebut datang hanya dua bulan setelah pebulu tangkis berusia 22 tahun itu mengalami kesulitan, mengalami salah satu poin terendahnya, dan kalah dari pemain berperingkat lebih rendah dalam turnamen Leg Asia di Bangkok, Thailand,
Lee diberi surat peringatan dan penggemar melontarkan kritik yang menyakitkan melalui media sosial.
Keraguan sempat menghampiri Lee Zii Jia. Namun, pembicaraan dan dorongan dari Hendrawan serta beberapa orang lainnya dalam tim, membantu Lee untuk kembali dengan tekad yang baru dan membuktikan dirinya.
Baca Juga: Link Live Streaming Final Orleans Masters 2021 - Tak Ada Wakil Indonesia, Mulai Pukul 17.00 WIB
"Tidak ada pemain yang sempurna. Setiap orang memiliki suka dan duka. Ini tentang bekerja keras, mengambil peluang mereka dengan baik, dan tidak mudah menyerah," ujar Hendrawan.
"Turnamen besar Zii Jia berikutnya adalah Olimpiade di Tokyo (Juli), tetapi kami juga memiliki Piala Thomas di Denmark (November). Saya tidak bisa hanya memiliki satu Zii Jia untuk memenangkan Piala Thomas, saya tahu bahwa kami membutuhkan setidaknya tiga pemain bagus."
"Kami memiliki kumpulan pemain, Zii Jia telah meningkat, dan kami akan membuat yang lain menyusul juga," aku Hendrawan.
Selain Zii Jia, tunggal putra Malaysia lainnya yang berpotensi adalah Cheam June Wei, Leong Jun Hao, Lim Chong King, Aidil Sholeh Ali Sadikin, dan Ng Tze Yong.
"Saya mungkin menjadi pelatih, tetapi saya yakin, tanpa kerja tim, kami tidak akan melangkah jauh," kata Hendrawan.
"Ada kerja tim yang hebat di balik kesuksesan Zii Jia baru-baru ini, tim kebugaran, pakar sains, rekan satu tim, BAM, pelatih, mantan pelatih. Setiap orang adalah bagian darinya," ujar Hendrawan.
Baca Juga: MotoGP Qatar 2021 - Lakukan Slipstream, Rossi Beruntung di Belakang Bagnaia
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Star |
Komentar