BOLASPORT.COM - Masa depan Valentino Rossi sebagai pembalap kembali disinggung menyusul hasil minor pada balapan MotoGP Qatar 2021.
Perubahan hasil yang drastis dalam semalam dialami Valentino Rossi ketika melakoni seri pembuka MotoGP Qatar di Sirkuit Losail, Qatar, pada akhir pekan lalu.
Valentino Rossi sempat mendapat pujian setelah mengamankan posisi keempat pada sesi kualifikasi.
Mendapat tow dari pole sitter sekaligus muridnya, Francesco Bagnaia (Ducati), Rossi berhasil mencatatkan waktu lap yang kompetitif.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Doha 2021 - Belum Ada Marc Marquez, Yamaha Bisa Menang Lagi
Dengan catatan waktu pembalapa Yamaha pun Rossi tidak tertinggal jauh.
The Doctor hanya terpaut 0,026 detik dari Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) di posisi ketiga dan 0,076 dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) di posisi kedua.
Sayangnya, Rossi tak dapat mengulangi performa serupa pada sesi yang yang paling menentukan dalam akhir pekan yaitu balapan.
Posisi Rossi terus melorot karena kalah bersaing dengan rival-rivalnya.
Baca Juga: Kesan Pertama Pol Espargaro Debut dengan Honda pada MotoGP Qatar 2021
Soal ritme lomba pun Rossi juga tertinggal. Waktu lap terbaiknya kalah cepat 0,629 detik dari Vinales yang keluar sebagai pemenang.
Rossi harus rela finis di posisi ke-12. Kesialannya bertambah karena sempat melorot ke posisi 16 pada lap ke-12 akibat insiden dengan Brad Binder (Red Bull KTM).
Grip ban belakang kembali menjadi kambing hitam. Masalah ini memang telah mendera Rossi dan pembalap Yamaha lain dalam beberapa tahun belakangan.
Meski begitu, tampil kurang memuaskan ketika pembalap Yamaha lain meraih kemenangan tentu membuat alasan Rossi sulit untuk diterima.
Baca Juga: Pesta Kemenangan Yamaha pada MotoGP Qatar Ternodai Sindiran Pembalap Mereka Sendiri
Kesulitan yang dialami Rossi menjadi perhatian pengamat MotoGP sekaligus mantan manajernya di Aprilia, Carlo Pernat, seperti dilansir dari GPOne.
Pernat juga menyoroti fakta bahwa Rossi mengalami kesulitan ketika pembalap Yamaha lain menunjukkan performa yang terbilang meyakinkan.
"Dua pembalap pabrikan Yamaha tampil cukup baik, tetapi Valentino menuntun saya ke dalam mimpi sementara saat balapan masalah biasa muncul," ucap Pernat.
Pernat pun kembali menyentil keputusan pemenang sembilan gelar juara dunia tersebut untuk terus berlomba meski dengan usia yang tak lagi prima.
Baca Juga: Manajer Tepis Rumor Andrea Dovizioso Gabung Tim Aprilia pada MotoGP 2021
Pernat sendiri merupakan salah satu orang yang kurang setuju dengan keinginan Rossi untuk terus berlomba meski di satu sisi tidak melarang.
Dalam pernyataan sebelumnya, Pernat bahkan tidak yakin Rossi bisa menggenapi rekor 199 podium pada ajang grand prix menjadi 200 pada musim ini.
Pria yang kini mengasuh pembalap Esponsorama Racing, Enea Bastianini, tersebut berharap Rossi mulai mempertimbangkan soal masa depannya di MotoGP.
"Dia harus mulai mempertanyakan [keputusannya] meski jika kita masih menunggu beberapa balapan lagi untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas," imbuhnya.
Baca Juga: Gagal Podium, Joan Mir Sudah Tahu Bakal Ditikung 2 Motor Ducati
Rossi sendiri belum berpikir untuk pensiun. Pembalap berusia 42 tahun itu masih berharap untuk terus berlomba setidaknya hingga musim depan.
Meski begitu, Rossi tidak menutup kemungkinan untuk pensiun jika hasil yang diraih tidak sesuai dengan harapannya.
"Tergantung bagaimana situasinya akan berjalan pada 2021," kata Rossi kepada La Repubblica menjelang seri perdana MotoGP Qatar.
"Jika saya menikmatinya, bisa bersaing untuk kemenangan atau podium. Jika saya masih berada di posisi lima besar, maka saya akan terus membalap."
"Selain itu, hasilnya tidak akan sebanding dengan usaha keras [yang saya lakukan]," imbuhnya.
Baca Juga: Rossi Sebut Kecepatan Ducati yang Capai 360 Km/Jam Berbahaya
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar