BOLASPORT.COM - Lionel Messi rupanya pernah takut kalah dari Tuhan-nya AC Milan sampai mengadu ke Pep Guardiola untuk meminta jatah main.
Megabintang Barcelona, Lionel Messi, dikenal sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah ada dalam sejarah sepak bola.
Hal itu tidak lepas dari banyaknya prestasi yang telah dia raih selama berseragam Barcelona.
Messi telah mempersembahkan 10 trofi Liga Spanyol dan 4 trofi Liga Champions untuk Barcelona.
Tak hanya itu, La Pulga juga merengkuh enam trofi Ballon d'Or sepanjang kariernya.
Capaian tersebut menjadikannya sebagai pemain yang meraih trofi Ballon d'Or terbanyak.
Namun, siapa sangka, kehebatan Messi pernah redup di hadapan pemain yang saat ini menyebut dirinya sebagai Tuhan-nya AC Milan, Zlatan Ibrahimovic.
Ibrahimovic tiba di Barcelona pada awal musim 2009-2010 dari Inter Milan melalui skema pertukaran dengan Samuel Eto'o.
Ibrahimovic memang menjadi salah satu penyerang paling tajam di Eropa kala itu.
Dalam buku berjudul The Messi Mystery yang ditulis oleh Sebastian Fest dan Alex Juillard, Ibrahimovic bahkan sempat membuat Messi mati kutu.
Baca Juga: Dihalangi Main Bareng Messi di Barcelona, Aguero Bisa Jadi Duet Ronaldo
Dalam beberapa pertandingan, penyerang asal Swedia itu tampil gemilang dan Messi tidak demikian.
"Messi gagal bersinar dalam beberapa pertandingan dan Ibrahimovic bermain bagus. Tiba-tiba, ada komplikasi bagi pemain Argentina itu," tulis Fest dan Juillard dalam buku tersebut, dikutip BolaSport.com dari Sportbible.
Penampilan tersebut membuat Messi khawatir dengan jam terbang dan posisinya di Barcelona.
Sampai-sampai, Messi mengadu ke Guardiola soal jatah bermain secara tidak langsung.
"Saya dapat melihat bahwa saya tidak lagi penting bagi tim, jadi ...," tulis Messi pada surat yang kabarnya dikirimkan ke Guardiola.
Baca Juga: Di AC Milan, Paolo Maldini Ibarat Lionel Messi Versi Direktur Olahraga
Masih menurut buku yang sama, sejak Messi mengirimkan surat itu ke Guardiola, posisi bermainnya diubah oleh pelatih asal spanyol itu.
Messi diubah bermain lebih ke tengah yang semulanya bermain di posisi sayap.
Sementara itu, Ibrahimovic digeser lebih melebar dibandingkan posisi semulanya.
Alhasil, Messi menjadi lebih tajam dibandingkan Ibrahimovic dengan mencetak 47 gol dari 53 penampilan.
Di sisi lain, Ibrahimovic jelas bermain di bawah standar dengan hanya mencetak 21 gol dari 45 penampilan karena tak berada di posisi alaminya.
Baca Juga: Sergio Aguero Datang, Lionel Messi Siap Bertahan di Barcelona
Hal itu pulalah yang kabarnya membuat Ibrahimovic akhirnya menyepakati untuk dipinjamkan ke AC milan pada musim selanjutnya.
Setelah menjalani semusim penuh peminjaman ke AC Milan, Ibrahimovic memutuskan untuk memperkuat AC Milan secara permanen.
Dalam autobiografinya, Ibrahimovic sempat menyindir kepelatihan Guardiola di Barcelona.
Menurut penyerang yang kini berusia 39 tahun itu, Guardiola merupakan pelatih yang sangat hebat.
Akan tetapi, Guardiola bukan seorang pria yang memiliki kepribadian apik.
Baca Juga: Bukan Sergio Aguero, Ini Kompatriot Lionel Messi yang Diincar Barcelona
"Ketika Anda membeli saya, Anda membeli sebuah Ferrari. Jika Anda mengendarai Ferrari, Anda memasukkan bensin premium ke dalam tangki, Anda menabrak jalan raya dan Anda menginjak gas. Guardiola mengisi dengan solar dan berputar-putar di pedesaan. Dia seharusnya membeli Fiat," tulis Ibrahimovic dalam autobiografinya.
"Sebagai pelatih, dia luar biasa. Sebagai pribadi, saya tidak berkomentar tentang itu, itu sesuatu yang lain. Dia bukan seorang pria, tidak ada lagi yang bisa dikatakan," tambah Ibrahimovic.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Sportbible |
Komentar