BOLASPORT.COM - Direktur Tim Suzuki Ecstar, Shinichi Sahara, tidak ambil pusing dengan kegagalan pembalap andalannya, Joan Mir, meraih podium pada MotoGP Qatar.
Kegagalan Joan Mir meraih hasil podium menjadi salah satu highlight pada balapan seri pembuka MotoGP Qatar di Sirkuit Losail, Doha, Qatar, Minggu (28/3/2021).
Sukses merebut posisi kedua lap terakhir, Joan Mir justru tersusul dua pembalap Ducati yaitu Johann Zarco (Pramac Racing) dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), menjelang garis finis.
Motor Suzuki GSX-RR yang dikendari Joan Mir kewalahan menghadapi tenaga motor Desmosedici GP milik Johann Zarco dan Francesco Bagnaia di lintasan lurus.
Baca Juga: MotoGP Doha 2021 - Incar Hasil Podium, Fabio Quartararo Tak Mau Senasib dengan Valentino Rossi Lagi
Momen tersebut menunjukkan bagaimana keunggulan Ducati dalam tenaga mesin dan kecepatan tertinggi bisa menjadi pembeda saat balapan.
Meski demkian, Suzuki tidak terlalu peduli.
Shinichi Sahara yang juga memegang peran kepala proyek GSX-RR lebih memilih mengapresiasi keberhasilan pembalapnya bangkit dari posisi start yang kurang ideal.
Joan Mir sendiri start dari posisi ke-10. Pemenang gelar juara dunia musim lalu tersebut berada satu setrip di bawah rekan setimnya, Alex Rins.
Baca Juga: MotoGP Doha 2021 - Tak Mau Lakukan Kesalahan, Bagnaia Incar Kemenangan
Meski begitu, Joan Mir dan Alex Rins mampu merangsek ke posisi yang lebih baik. Keduanya pun sudah mendekati grup tiga pembalap terdepan pada paruh lomba.
Sementara laju Alex Rins terkendala degradasi ban, Joan Mir sanggup melanjutkan performanya hingga mampu menyalip Johann Zarco untuk posisi kedua pada lap terakhir.
"Performa kami adalah hasil dari kombinasi moor dan pembalap dan itulah yang membawa kami ke posisi kedua sampai dekat garis finis," kata Shinichi Sahara, dilansir dari GPOne.
Baca Juga: MotoGP Doha 2021 - Misi Penebusan Joan Mir Usai Di-bully Duo Ducati hingga Gagal Podium
"Mungkin Joan mengerem terlalu kuat di tikungan terakhir, dia melebar, dan kami kehilangan podium."
"Setelah balapan saya berpikir apa jadinya jika dia melakukannya dengan lebih baik di tikungan terakhir, tetapi itu hanya sesaat karena kami harus fokus dengan balapan berikutnya."
Kecepatan tinggi yang ditunjukkan Ducati pun tidak membuat Shinichi Sahara ciut ataupun berubah pikiran.
Shinichi Sahara tetap percaya bahwa karakter motor Suzuki sekarang sudah lebih dari cukup untuk berkompetisi di level tertinggi .
Baca Juga: Honda Masih Punya Motor yang Kompetitif Walau Tanpa Marc Marquez
"Kami selalu kekurangan tenaga mesin. Dulu kami pernah mencapai tenaga yang lebih tinggi tetapi saat disuruh memilih kami lebih menyukai kemudahan dalam berkendara," paparnya.
Shinichi Sahara menyebut fitur terbaik dari motor Suzuki adalah kecepatan saat menikung dan kegesitan. Alhasil, tenaga mesin murni menjadi variabel yang tidak begitu diperhitungkan.
"Kami harus mempertimbangkan seperti paket yang terbaik dan saya tidak yakin kami akan mengubah pemikiran kami musim depan," ujar Shinichi Sahara.
"Jadi kami ingin menjaga aspek kemudahan dari motor kami dengan meningkatkan kecepatan tertinggi tetapi tanpa mengurangi karakter motor kami."
Baca Juga: Analisis Memblenya Ducati di Lintasan Lurus Saat MotoGP Qatar 2021
Soal kesulitan yang kerap dialami Joan Mir dan Alex Rins saat sesi kualifikasi pun Shinichi Sahara berusaha untuk tenang meski berniat untuk membuat perbaikan.
"Bagi kami hal terpenting adalah hasil akhir saat balapan dan motor kami bisa menjaga usia ban dengan sangat baik," ucap pria dengan rambut beruban itu.
"Memang benar kami kehilangan sesuatu pada flying lap tetapi kami akan mencoba untuk meningkatkan diri sepanjang musim ini," tandasnya.
Keunggulan GSX-RR dalam mencegah degradasi ban membantu pembalap mereka untuk meraih hasil yang konsisten terlepas dari karakter sirkuit yang mereka hadapi.
Konsistensi itulah yang menjadi kunci kesuksesan Suzuki menempatkan dua pembalap mereka di posisi tiga teratas pada klasemen akhir MotoGP musim lalu.
Baca Juga: Cal Crutchlow Minta Maverick Vinales Fokus Balapan GP Doha Usai Puji Dirinya
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar