BOLASPORT.COM - Sejak Maret 2020, sepak bola di Indonesia mati suri. Pandemi Covid-19 yang menyerang Tanah Air memaksa aktivitas olahraga termasuk sepak bola harus terhenti. Polisi pun tidak memberikan izin keramaian karena ditakuti Covid-19 bisa semakin berkembang di Indonesia.
Sepak bola tak hanya berhenti di Indonesia saja, tetapi juga di belahan dunia, termasuk di kawasan Asia Tenggara. Tetapi, perlahan-lahan sepak bola di berbagai negara mulai kembali hidup dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sementara di Indonesia, masih terhenti.
Tentu ini membuat kecewa bagi pecinta sepak bola di Tanah Air. Mereka berharap agar sepak bola kembali bergeliat di Indonesia. PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sejatinya tidak tinggal diam saja. Berbagai macam usaha untuk menyakinkan kepolisian demi mendapatkan izin keramaian juga masih belum tercapai.
Padahal PSSI dan PT LIB sudah mempelajari bagaimana protokol kesehatan yang diterapkan di luar negeri. PSSI juga sudah mendapatkan izin Satgas Covid-19 untuk melanjutkan kompetisi yang sudah terhenti. Tetapi, lagi-lagi kepolisian masih belum memberikan izin keramaian. Usaha yang dilakukan PSSI dan PT LIB ini tentu saja untuk menyuguhkan hiburan yang baik kepada masyarakat dan menjunjung kesehatan.
PSSI terus berkomitmen dengan arahan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Dalam arahannya, Jokowi sapaannya meminta timnas Indonesia harus berprestasi. Kompetisi sepak bola Indonesia berjalan baik, benar, bersih, dan enak untuk ditonton. Sepak bola harus menjadi industri agar bisa mengikuti negara lain yang sudah maju di persepakbolaan dunia.
"PSSI dan PT LIB sudah punya gugus tugas sendiri. Sudah buat protokol kesehatan hampir sempurna. Adopsi dari Liga Jerman, WHO, dan FIFA. Kami siap antisipasi jika ada kasus tertentu," kata Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi.
Baca Juga: Indonesia Dikabarkan Ajukan Perubahan Sistem Skor 5x11 ke BWF
"Ada banyak protokol kesehatan yang sudah kami siapkan. Bahkan, kompetisi akan tetap berjalan meski ada salah seorang pemain tertular Covid-19."
"PSSI juga terlibat aktif dalam penyusunan AFC Match Protocol During Covid-19 Pandemic lewat perwakilan 2 Match Commissioner asal Indonesia di diskusi Panel Expert AFC," ucap Yunus Nusi.
Seiring berjalannya waktu dan memasuki 2021, PSSI serta PT LIB berharap sepak bola bisa kembali bergulir. Beberapa kali pertemuan dengan kepolisian pun dilakukan. Doa, usaha, dan harapan PSSI serta PT LIB akhirnya mulai terwujud.
Baca Juga: 3 Pemain PSIS Absen dan Persiapan Lawan PSM di Babak 8 Besar
Pihak kepolisian telah mendengarkan presentasi dari PSSI dan PT LIB untuk menggelar pertandingan di tengah pandemi Covid-19. Dalam presentasi itu, PSSI dan PT LIB berjanji akan menggelar pertandingan dengan protokol kesehatan secara ketat. Walhasil Piala Menpora 2021 diberikan izin sebagai cikal bakal bergulirnya kembali Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 apabila berjalan lancar.
PSSI dan PT LIB memang tidak main-main terkait protokol kesehatan. Dalam zona stadion, ada empat ring yang dijaga ketat petugas keamanan demi pertandingan berjalan lancar tanpa adanya penonton. Zona 4 di area parkir luar stadion sudah terlihat pemeriksaan ketat dan menyaring siapa saja yang boleh masuk. Perlu diketahui, hanya 299 orang saja yang bisa masuk ke dalam stadion. Nah, di zona 4 ini ada pemeriksaan suhu, pemakaian hand sanitizer, dan melakukan swab test antigen.
Sambil tetap menggunakan masker, orang-orang yang sudah mendapatkan hasil negatif Covid-19 diberikan gelang sebagai tanda masuk ke dalam stadion. Memasuki zona 3 berada di tribun penonton. Zona 3 ini biasanya ditempati oleh awak media, tamu undangan, dan para pemain cadangan dengan duduk harus menjaga jarak.
Baca Juga: Piala Menpora 2021 - Persik Kediri Comeback dan Bungkam Madura United
Zona 2 merupakan ruang ganti dan para pemain kedua tim termasuk wasit akan memasuki lapangan. Zona 1 merupakan lapangan tempat bertandingnya kedua tim yang harus tetap steril. Terbukti anak gawang pun harus tetap menggunakan masker dan membawa semprotan disenfektan untuk membersihkan bola setiap bertanding.
"PT LIB bertanggung jawab melakukan swab test antigen kepada pemain dan ofisial serta perangkat pertandingan di hotel pada hari H pukul 10.00 WIB."
"Pemain atau ofisial yang positif Covid-19 atau terindikasi (OTG) langsung melakukan isolasi di kamar isolasi yang disiapkan PT LIB dan ditangani oleh Tim Satgas Covid-19," ucap Ketua Tim Satgas Covid-19 Piala Menpora 2021, Sudjarno.
Baca Juga: Respon Mengejutkan David Maulana Seusai Dikabarkan Gabung HNK Rijeka
Tak hanya di stadion, keberangkatan bus pemain juga tidak boleh dipenuhi pemain dan ofisial. PT LIB menyiapkan dua bus untuk mengangkut para pemain ke stadion dengan maksimal masing-masing kendaraan diisi 22 orang. Seluruh pemain harus tetap menggunakan masker dan tiba di stadion 100 menit sebelum bertanding.
Sesampainya di stadion, ada pengecekan suhu untuk pemain dan ofisial. Suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius dilarang masuk ke stadion. Saturasi oksigen perifer harus di atas 95 persen. Gerbang masuk dan jalur berbeda ke ruang ganti disiapkan panpel pertandingan. Awak media pun dilarang untuk melakukan wawancara dengan pemain dan pelatih.
Di dalam ruang ganti juga ada aturan untuk tetap menjaga jarak. Sebelum dimasuki para pemain, ruang ganti sudah dalam kondisi bersih pasca disemprot cairan disenfektan. Tertulis juga larangan selain pemain dan ofisial dilarang masuk ke ruang ganti.
Baca Juga: Torino Vs Juventus - Il Toro Siap Manfaatkan Krisis I Bianconeri
Saat memasuki lapangan untuk pemanasan, kedua tim dilarang berkerumun di zona 2. Masing-masing tim harus bergantian masuk ke dalam lapangan dan diberikan waktu 30 menit untuk berlatih di dua sisi kiri dan kanan. Menjelang pertandingan, tidak ada anak kecil atau player escort yang mengiringi pemain ke lapangan.
Kedua tim juga dilarang berjabat tangan termasuk dengan wasit. Kedua tim hanya saling menghormati dengan posisi berhadapan dengan diakhiri tepuk tangan. Foto tim juga harus tetap menjaga jarak.
Di dalam pertandingan juga banyak peraturan ketat yang harus dijalankan pemain dari kedua tim. Ketika ada gol tercipta, selebrasi untuk merayakannya juga tidak boleh berkerumun. Botol minum pun juga tidak boleh dipakai bersama-sama.
Baca Juga: Pelatih Persiraja Bertekad Antarkan Torres ke Timnas Indonesia
Selebrasi gol menjadi hal aneh bila tidak dilakukan bersama-sama. Meski begitu, banyak cara untuk para pemain melakukannya. Seperti yang dilakukan oleh Persib Bandung. Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, meminta kepada anak-anak asuhnya untuk tetap merayakan gol bersama-sama.
"Kami menyadari bahwa ada peraturan untuk selebrasi gol. Saya pun berbicara dengan pemain bagaimana nanti apabila ada yang mencetak gol. Akhirnya kami putuskan untuk merayakannya di tengah lapangan."
"Para pemain berkumpul bersama di garis kick off dengan cara melingkar dan tetap jaga jarak. Setelah itu, mereka berteriak menang bersama. Ini selebrasi Persib," ucap Robert Rene Alberts.
Baca Juga: Arsenal Vs Liverpool - Dua Tim Papan Tengah Berburu Tiket Liga Champions
Protokol kesehatan setelah pertandingan juga terus berlaku. Para pemain tetap harus menjaga jarak di ruang ganti. Selain itu, tidak ada sesi jumpa pers yang dihadiri pewarta di stadion. Panpel menyiapkan zoom untuk pewarta demi melakukan sesi jumpa pers yang hanya dihadiri pelatih dan pemain.
Tak hanya itu, para pemain dan ofisial di Piala Menpora 2021 juga mendapatkan vaksin Covid-19. Para pemain lebih tenang lagi untuk menjalani pertandingan.
Ketatnya protokol kesehatan itu terbukti diapresiasi oleh Kapolri, Listyo Sigit Prabowo. Listyo Sigit Prabowo sempat memutuskan untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, yang merupakan salah satu venue Piala Menpora 2021, Kamis (25/3/2021). Listyo Sigit Prabowo ditemani oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, Ketum PSSI Mochamad Iriawan, dan Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita.
Baca Juga: Arema FC Kembali Jalani Latihan Seusai Tersingkir dari Piala Menpora 2021
Dalam pengamatannya, Listyo Sigit Prabowo melihat dengan detail bagaimana Panpel mempersiapkan pertandingan dengan protokol kesehatan. Ia pun menyimpulkan bahwa pelaksanaan Piala Menpora 2021 sudah sesuai dengan komitmen awal yang disepakati. Khususnya dalam hal pelaksanaan protokol kesehatan dan tidak adanya suporter di sekitaran stadion.
"Ini sesuai dengan apa yang kami harapkan. Tentunya ini akan menjadi penilaian kita. Dalam perjalanannya nanti apabila Piala Menpora 2021 berjalan tertib, tentu kami akan membicarakan kembali persiapan pertandingan di Liga 1 dan Liga 2 yang nantinya dinantikan oleh klub dan para suporter," kata Listyo Sigit Prabowo.
Menyiapkan protokol kesehatan merupakan hal baru bagi operator pertandingan. Tentu saja ini tidak mudah karena semuanya tak mempunyai pengalaman. Kendati demikian, kerja keras yang dilakukan oleh panpel terbukti berjalan lancar.
Baca Juga: Posisi Baru Asnawi di Ansan Greeners dan Hanya Bermain Imbang
Senada juga disampaikan oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mengapresiasi protokol kesehatan yang ketat di Piala Menpora 2021. Iwan Bule menilai jalannya Piala Menpora 2021 masih lancar dan belum menemui hambatan.
Iwan Bule mengapresiasi kerja keras panpel Piala Menpora 2021 yang sudah bekerja keras. Piala Menpora 2021 ini menjadi ujian bagi PSSI agar bisa melaksanakan protokol kesehatan menuju kompetisi sesungguhnya.
"PSSI berterima kasih kepada seluruh suporter yang sudah berkenan tidak hadir langsung di stadion dan mendukung dengan cara-cera yang unik dari rumah. Semoga kelancaran pertandingan serta protokol kesehatan hingga hari ini berlangsung hingga laga final nanti," ucap Iwan Bule.
"Saya lihat juga protokol kesehatan tetap berjalan ketat dan tertib. Piala Menpora menjadi momen yang spesial bagi sepak bola Indonesia. Pada saat pandemi Covid-19 ini, PSSI bisa menghadirkan sepak bola setelah satu tahun berhenti. Tentu PSSI akan berkomitmen menjalankan protokol kesehatan dengan ketat pada ajang ini."
Baca Juga: Satu Permohonan Erling Haaland Jika Real Madrid Berniat Merekrutnya
"Kalau menyiapkan pertandingan, bagi kami ini sudah biasa tapi untuk protokol kesehatan semuanya tidak ada pengalaman. Kami belajar bagaimana caranya menyaring orang untuk masuk. Melihat dan memfilter orang-orang di pintu depan. Lalu juga menghadapi keinginan suporter yang masuk. Kami tetap konsisten dengan jumlah yang sudah ditentukan kepolisian," ucap Akhmad Hadian Lukita.
Piala Menpora 2021 menjadi dahaga di tengah gurun pasir pecinta sepak bola Indonesia. Suporter tetap patuh tanpa harus memaksakan diri ke stadion. Mereka sangat mendukung Piala Menpora 2021 berjalan dengan lancar demi bergulirnya kembali Liga 1 dan Liga 2.
"Saya sudah mendapatkan laporan bahwa Piala Menpora 2021 ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Terbukti hak siar di atas 40 persen. Pesaing Piala Menpora 2021 ini hanya sinetron saja. Lucu juga terkadang ada keluarga yang harus berebut remot tv untuk melihat Piala Menpora 2021 dan sinetron," ucap Akhmad Hadian Lukita.
Baca Juga: Inalillahi, Eks Pelatih Timnas U-21 Indonesia Alami Kecelakaan Usai Pimpin Timnya Latihan
Protokol kesehatan yang sudah diterapkan menjadi bukti bahwa sepak bola Indonesia bisa berjalan. Pandemi Covid-19 yang masih ada di Indonesia diharapkan bisa segera musnah. Sepak bola memang tidak indah tanpa suporter. Namun bukan berarti sepak bola tidak bisa berjalan.
Secercah harapan menjadi keinginan para suporter untuk bisa kembali lagi ke stadion. Mendukung tim secara langsung di stadion setidaknya memberikan dampak positif bagi klub. Ah rindu sekali semuanya itu.
"Kami masih fokus di Piala Menpora 2021 ini. Kalau sudah berjalan lancar satu pekan sebelum selesai baru kami membahas perizinan buat Liga 1 dan Liga 2. Tapi kami selalu optimis," tutup Akhmad Hadian Lukita.
View this post on Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar