BOLASPORT.COM - Bruno Fernandes bebekan sifat buruknya bahwa dirinya akan bad mood seperti anak kecil jika Manchester United mengalami kekalahan.
Bruno Fernandes tak membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi dengan sepak bola Inggris.
Fernandes bergabung dengan Manchester United dari Sporting CP pada 29 Januari 2020.
Adapun di musim perdananya bersama Manchester United, Fernandes telah tampil dalam 22 pertandingan lintas kompetisi dengan menorehkan 12 gol dan 8 assist.
Di Liga Inggris musim 2020-2021, pemain asal Portugal itu menjadi pemain tersubur Setan Merah.
Fernandes telah mencetak 16 gol dan 11 assist dalam 30 pertandingan.
Saat ini Fernandes juga membawa Manchester United bertengger di posisi kedua klasemen sementara Liga Inggris dengan torehan 60 poin dari 30 pertandingan.
Saat menghadiri sesi wawancara, Fernandes mengakui bahwa fokusnya saat ini adalah membawa Manchester United juara.
Baca Juga: Kalau Mau Juara, Harry Kane Disarankan Bergabung ke Manchester City
"Kami tidak bisa memikirkan hal lain di Manchester United," kata Fernandes seperti dilansir BolaSport.com dari FourFourTwo.
"Manchester United dibuat untuk mendapatkan trofi dan seluruh mood di sekitar itu."
"Kami mencapai semifinal Piala Carabao dan kalah dari Manchester City, tetapi itu tidak cukup."
"Itu bukan waktu yang tepat untuk kami - kami harus berada di final dan memenangkannya," tutur Fernandes.
Happy with the perseverance shown by the team last night. We keep going! ???????????? #mufc pic.twitter.com/uQ1rDIbt1E
— Bruno Fernandes (@B_Fernandes8) April 5, 2021
Fernandes juga mengakui bahwa standarnya sangat tinggi sehingga dia akan bad mood jika Manchester United alami kekalahan.
"Sekarang ini kami tahu bahwa masih banyak yang harus kami perbaiki dan kami juga tahu bahwa ketika hasil akhir pertandingan tidak bagus, suasana dalam tim akan tidak baik-baik saja," ucap Fernandes.
Baca Juga: Kiper Termahal Dunia Baku Hantam, Pelatih Chelsea Malah Senang
"Saya bisa melihat itu, karena saat kami kalah, saya juga tidak dalam kondisi yang terbaik. Mood saya akan menjadi sangat buruk setelah satu hari kami mengalami kekalahan."
"Saya akan mengatakan satu kata yang menggambarkan saya adalah menuntut. Saat kalah kondisi saya bisa sangat sulit untuk dipahami - saya akan menjadi bad mood!"
"Orang-orang terdekat saya bisa tahu bahwa saya sedang tidak senang ketika saya kalah. Saya akan menjadi seperti anak kecil dan itu belum berubah, jadi mereka tahu bagaimana cara menghadapi saya."
Baca Juga: Hasil Liga Champions - Gol Menit Akhir Foden Bikin Dortmund Merana dari Man City
"Jika saya kalah, ayah saya tidak akan banyak bicara di telepon tapi dia masih punya kata-kata yang baik untuk saya."
"Ayah saya juga akan memberitahu kesalahan saya dan apa yang saya bisa lakukan lebih baik lagi lain kali," ujar Fernandes melanjutkan.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Four FourTwo |
Komentar