BOLASPORT.COM - Pembatasan tamu luar negeri oleh pemerintah Jepang pada Olimpiade Tokyo membuat Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) kian aktif berkomunikasi dengan panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo (TOGOC).
Regulasi tuan rumah dibutuhkan sebagai acuan NOC Indonesia dalam menyosialisasikan kebijakan akreditasi kepada cabang olahraga (cabor) hingga pejabat negara.
"Kebijakan TOGOC dan IOC (Komite Olimpiade Internasional) terkait tamu dari luar negeri memang memiliki batasan-batasan," kata Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry Kono di Jakarta, Rabu (7/4/2021).
"Kami masih menunggu kebijakan resmi mereka, khususnya terkait kuota yang diberikan untuk pejabat negara," ujar Ferry.
Pandemi Covid-19 membuat sejumlah negara merapatkan pintu bagi tamu asing, termasuk Jepang. Pemerintah Negeri Sakura, TOGOC, dan IOC juga telah mengumumkan kebijakan larangan penonton luar negeri di pesta olahraga empat tahunan paling bergengsi sedunia ini.
Kebijakan tersebut juga memengaruhi kuota akreditasi untuk pasangan anggota IOC (spouse IOC member). Khusus di Olimpiade Tokyo, pasangan anggota IOC tidak diizinkan datang sebagaimana penyelenggaraan Olimpiade sebelumnya.
Baca Juga: Seri Komik Basket Pertama Indonesia Telah Terbit
Hal ini diputuskan setelah TOGOC dan IOC membatasi akreditasi hanya untuk mereka yang
memiliki "peran penting dan operasional" pada multievent.
Kebijakan tersebut juga dipastikan bakal memengaruhi akreditasi VIP yang diperuntukkan bagi tamu negara.
"Kami harus mengikuti kebijakan yang dibuat karena orang-orang yang bisa masuk Jepang sangat terbatas. Sampai saat ini yang sudah pasti itu untuk dignitaries, dalam hal ini Presiden dan Wakil Presiden," ucap Ferry.
"Selebihnya kami masih menunggu kepastian kuota akreditasi untuk pejabat lainnya," kata Ferry.
Menurut Ferry, NOC Indonesia saat ini terus meningkatkan komunikasi untuk mempertanyakan kejelasan regulasi tersebut.
Berdasarkan informasi terakhir yang diterima NOC Indonesia, pembahasan terkait kuota tamu negara ini kemungkinan baru dibahas oleh IOC dan TOGOC pada akhir April.
"Tentu kami tetap aktif bertanya kepada IOC tentang regulasi ini, khususnya bagi para dignitaries serta NOC Family. Satu sisi kami harus menghormati kebijakan pemerintah Jepang terkait siapa saja yang bisa masuk ke sana," tutur Ferry.
"Kami berharap bisa mendapat kelonggaran, meski apa pun keputusannya nanti tetap harus kami patuhi," ujar Ferry.
Baca Juga: Franco Morbidelli: Saya Mampu Bersaing, tetapi Masih Berjuang
Olimpiade Tokyo dijadwalkan berlangsung pada 23 Juli-8 Agustus 2021. Ini merupakan pesta Olimpiade edisi ke-32 serta menjadikan Negeri Sakura sebagai negara Asia pertama yang menyelenggarakan pesta olahraga paling gengsi empat tahunan sebanyak dua kali.
Sampai saat ini, Indonesia setidaknya telah aman mengantongi 13 tiket tampil di
Olimpiade. Empat tiket didapat oleh sprinter Lalu Muhammad Zohri, penembak Vidya Rafika Rahmatan Toyyiban (50m rifle 3 position putri), serta dua kuota entry-
by-number untuk pemanahan putra dan putri.
Dua tiket lain potensial digenggam lifter Eko Yuli Irawan (61 kg putra) dan Windy Cantika (49 kg putri). Mereka masuk dalam posisi aman ranking Road to Tokyo.
Federasi Angkat Besi Internasional (IWF). Angkat besi Indonesia potensi menambah lifter di Tokyo karena kualifikasi baru akan ditutup Mei 2021.
Sisanya potensi didapatkan cabang olahraga bulu tangkis. Setidaknya sudah ada tujuh nomor yang masuk dalam daftar aman perburuan poin Road to Toky"yaitu tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.
Baca Juga: Rossi Bingung dan Kecewa dengan Performanya Bukan Hanya Masalah Usia
Selain itu, ada ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu, ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, serta ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Bulu tangkis Indonesia juga membuka peluang mendapatkan tambahan tiket mengingat perburuan poin Road to Tokyo masih berlangsung. Perhitungan poin baru akan ditutup di Singapore Open pada 1-6 Juni.
Baca Juga: Gagal Hadapi Darren Till, Marvin Vettori Merasa Turun Level?
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | NOC Indonesia |
Komentar