BOLASPORT.COM - Apa yang dilakukan Leeds United terhadap Manchester City itu bengis. Pep Guardiola diajari Marcelo Bielsa cara bagaimana menang, bermain efektif, dengan modal amat minimalis.
Leeds United mempermalukan Manchester City dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion Etihad, Sabtu (10/4/2021).
Bermain di kandang sendiri, The Citizens yang digdaya di puncak klasemen Liga Inggris menyerah dengan skor 1-2.
Tim promosi penuh gereget asuhan Marcelo Bielsa pulang dengan tripoin berkat gol-gol Stuart Dallas di menit ke-42 dan 90+1'.
Man City sempat menyamakan skor menjadi 1-1 ketika upaya Ferran Torres menemui jala gawang Illan Meisler di menit ke-76.
Tapi, lesakan kedua yang dramatis dari Dallas menjadi pembunuh dominasi telak tuan rumah.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris - Manchester City Dipermalukan 10 Pemain Leeds United
Lewat laga ini, Bielsa seolah mengajari Pep Guardiola tentang pentingnya efisiensi upaya pemain sebagai kunci penentu hasil akhir.
Menuju akhir babak pertama, Leeds sudah kehilangan kapten Liam Cooper gegara tindak ceroboh melanggar keras Gabriel Jesus dengan menerjang kaki.
Kartu merah menjadi penghias statistik pas turun minum saat keadaan masih 1-0 untuk Leeds.
Kekurangan personel, Bielsa membentengi skuadnya dari gempuran serangan Man City dengan pola perisai 5-4-0.
Anak asuh Pep Guardiola akhirnya mendapatkan gol yang dinanti setelah melepaskan 20-an percobaan.
Hanya, cara bertahan bengis dari pasukan Bielsa yang dibarengi serangan balik tajam membuat Leeds keluar sebagai pemenang.
Lesakan kedua Dallas di menit-menit akhir membuktikan indahnya sepak bola ketika hasil akhir tak melulu ditentukan statistik superior dalam beberapa aspek.
Bayangkan, anak-anak asuh Bielsa hanya diberi jatah memegang bola 29 persen.
Dominasi mutlak dikendalikan armada Pep dengan angka possession 71 persen!
Wajar pula jika Man City sampai mendapatkan 29 peluang dengan jumlah operan sampai tiga kali lipat dari Leeds.
Namun, tak sampai sepertiga usaha mereka itu yang tepat sasaran (7 shots), lebih banyak kesia-siaan.
Adapun Leeds memanfaatkan benar betapa pentingnya sebuah peluang diciptakan kala berada dalam tekanan luar biasa dari lawan.
Cuma dua upaya mereka miliki, tapi semuanya tepat sasaran, dan semuanya menghasilkan gol.
Baca Juga: Manchester United Ganti Nama Jadi Comeback FC, Ini Deretan Momen Kebangkitan Setan Merah
Ini adalah reaksi dan buah pengorbanan sempurna setelah mereka berdarah-darah di lini belakang dengan melakukan lebih dari 30 kali menyapu peluang-peluang Man City.
Bielsa, yang diakui Guardiola sebagai idolanya, membuat jurang kualitas individu, jarak 29 poin, dan perbedaan 8 titik posisi di klasemen, jadi terjembatani dengan bermain defensif-agresif tapi tepat guna.
"Kami pantas menang, tetapi mungkin adil juga buat City untuk menang. Sungguh sulit, tapi itulah yang saya pikirkan," kata Bielsa, dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Kami melakukan usaha yang hebat, tapi benar City yang mendominasi permainan dan memiliki opsi terbaik (buat mencetak gol)," tutur pelatih Argentina beralias El Loco atau Si Gila ini.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Inggris - Liverpool dan Chelsea Kompak Menang, Man City Malah Tumbang
Bagi Bielsa, bermain defensif adalah pilihan realistis mengingat metode ini terbukti mujarab mengeliminasi gaya dominasi ala Pep Guardiola.
"Ini adalah laga di mana jika kami tak memiliki agresivitas level tinggi, maka akan sulit untuk mempersempit jarak antara kreativitas City dengan yang kami punya," ujarnya lagi.
Usaha Si Gila akhirnya menelurkan kemenangan pertama dia atas Pep Guardiola, sekaligus bikin Leeds tak terkalahkan dari Pep sepanjang kariernya di Liga Inggris.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | bbc.com, Premierleague.com |
Komentar