BOLASPORT.COM - Petarung kelas jerami wanita UFC, Rose Namajunas, memanaskan persaingan melawan Zhang Wei Li (China)dengan masalah politik pada UFC 261.
Rose Namajunas telah dijadwalkan akan berbentrokan menghadapi juara kelas jerami wanita, Zhang Wei Li, pada ajang UFC 261, 24 April 2021 mendatang.
Dalam pertarungan tersebut, Rose Namajunas tidak membawa masalah pribadi dengan Zhang Wei Li.
Sebagai petarung Amerika Serikat yang memiliki darah Lithuania, Namajunas akan membawa semangat perjuangan Lithuania untuk mendapatkan kemerdakaan dari negara komunis di masa lalu, Uni Soviet, saat melawan Zhang.
Baca Juga: Demi Olimpiade Tokyo, Eks Rival Owi/Butet Siap Ambil Risiko Covid-19
Dalam hal ini, Zhang tidak memiliki kaitan khusus dengan Uni Soviet lantaran berasal dari China.
Akan tetapi, Namajunas menyambungkan bahwa Zhang tetap sama-sama berasal dari negara kawasan komunis yang berkuasa.
"Saya tidak membenci Wei Li atau semacamnya, tapi saya merasa seolah-olah saya memiliki banyak hal yang harus diperjuangkan dalam laga ini dan apa yang dia wakili," kata Namajunas dikutip BolaSport.com dari MMA Fighting.
"Saya hanya mencoba untuk mengingatkan diri saya tentang latar belakang saya, dari mana keluarga saya berasal, dan segala sesuatu seperti itu."
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Bakal Munculkan Generasi Petarung Penguasa MMA?
"Saya ingin memberi edukasi kepada rekan pelatihan saya, Chico Camus, tentang perjuangan Lithuania dan sejarah-sejarahnya."
"Jadi, kami menonton film 'The Other Dream Team' hanya untuk mendapatkan sentimen semangat dari apa yang kami perjuangkan. Setelah menonton film itu ada pengingat 'Better dead than red'," katanya menambahkan.
Maksud pernyataan 'Better dead than red' yang diucapkan Namajunas bukan untuk menyindir Zhang.
Sebab Zhang berasal dari China yang bendera negaranya berwarna dominan merah.
Baca Juga: Sama-sama Seram, The Undertaker Samakan Francis Ngannou dengan Mike Tyson
Petarung 28 tahun itu mengatakan kalimat tersebut hanya untuk menambah moral semangatnya menghadapi Zhang.
"Saya tidak berpikir itu kebetulan bahwa Wei Li berwarna merah. Anda tahu, itulah yang dia wakili.
"Bukan masalah pribadi terhadapnya, tapi itu adalah faktor motivasi yang sangat besar mengapa saya berjuang."
"Dan saya berjuang untuk kebebasan dan saya memiliki Kristus, saya memiliki darah Lithuania, dan saya mempunyai impian Amerika Serikat, dan semua hal itu. Saya akan membawanya ke pertarungan ini," katanya melanjutkan.
Baca Juga: Trilogi Lawan Mike Tyson Batal, Evander Holyfield Dapat Lawan Istimewa
Mengutip MMA Fighting, ungkapan 'Better dead than red' adalah slogan yang dipopulerkan pada akhir 1950-an sebagai seruan untuk anti-komunisme selama Perang Dingin.
Lithuania sebelumnya berada dibawah pemerintahan komunis dari Uni Soviet selama lebih dari 40 tahun.
Selama dibawah kekuasaan Uni Soviet, masyarakat Lithuania selalu melancarkan pemberontakan untuk berusaha memerdekakan diri.
Lithuania kemudian memperoleh kemerdakaan pada 1990 selama runtuhnya era Uni Soviet.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | MMAFighting.com |
Komentar