BOLASPORT.COM - Mantan pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, ternyata pernah meminta Si Nyonya Tua untuk mengusir Cristiano Ronaldo pada 2019.
Sejak berstatus sebagai megabintang, Cristiano Ronaldo memang tak hanya kebanjiran pujian tetapi juga panen kritikan.
Namun, Cristiano Ronaldo tampak semakin frustrasi dengan serangkaian tekanan sejak tersingkirnya Juventus di babak 16 besar dari Liga Champions.
Selain dinilai sebagai biang kerok kegagalan Juventus, Ronaldo juga dikritik lantaran belum pernah berhasil membawa Juventus mencapai titik lebih tinggi dari perempat final.
Baca Juga: Usai Dipermalukan Ronaldo saat Ngemis Jersi, Bek Atalanta Dapat Kejutan Ini
CR7 memang sempat membungkam para pengkritiknya dengan mencetak hat-trick melawan Cagliari di Liga Italia pada 14 Maret, hanya lima hari setelah ditekuk Porto di Liga Champions.
Namun, pembuktian itu ternyata tak menghilangkan perdebatan tentang apakah Juventus harus mempertahankan Ronaldo atau menyingkirkannya.
Terlebih, peraih lima kali Ballon d'Or itu menampilkan amarahnya baru-baru ini saat Si Nyonya Tua meraih kemenangan atas Genoa, Minggu (11/4/2021).
Pada Senin (12/4/2021), Gazzetta dello Sport mengklaim bahwa Ronaldo sangat marah karena tak mencetak gol.
Hal itu tak hanya membuatnya melempar jersi tetapi juga meninju dinding di ruang ganti.
Meskipun begitu, tuduhan tersebut kemudian dibantah dengan keras oleh klub.
Tindakan Ronaldo itu mendapatkan kecaman dari banyak pihak, tidak terkecuali dari mantan gelandang Juventus, Massimo Mauro.
Mauro menyebut kalau Ronaldo sebenarnya tak bisa menjadi pemimpin dan Juventus seharusnya menjual dia saja.
"Ronaldo tidak pernah menjadi pemimpin di mana pun dia bermain dan dia tidak akan pernah bisa menjadi pemimpin," kata Mauro, dikutip BolaSport.com dari Gazzetta dello Sport
"Dia seperti sebuah perusahaan dan dirinya sendiri lebih penting bagi dia daripada kesuksesan tim."
Baca Juga: Mau Setim dengan Lionel Messi atau CR7? Ini Rahasia Suksesnya
"Cristiano tidak menyertakan rekan satu tim bersamanya, dia selalu ingin mereka memberinya bola untuk mencetak gol. Dia seorang individualis yang hebat, dia bukan pemain tim."
"Itulah mengapa hal terbaik bagi mereka berdua adalah jalan mereka terpisah," ucap Mauro lagi.
Adapun satu hari setelah laporan dari Gazzetta dello Sport, La Repubblica melaporkan bahwa usulan untuk menyingkirkan Ronaldo sebenarnya sudah datang sejak 2019.
Usulan tersebut muncul dari Massimiliano Allegri, pelatih Juventus saat Ronaldo tiba pada musim panas 2018 ke Turin.
Kerja sama antara Ronaldo dan Allegri sebenarnya membuahkan hasil dengan keduanya mempersembahkan gelar juara Liga Italia kedelapan bagi Juventus sejak 2011-2012.
Namun, saat Allegri dipecat, dia sempat mengatakan kepada klub untuk menyingkirkan Ronaldo juga.
Hal itu disampaikan Allegri pada pertemuan terakhirnya dengan pemilik klub, Andrea Agnelli, di tahun 2019.
"Singkirkan Ronaldo. Dia menghalangi pertumbuhan tim," kata Allegri kepada Agnelli menurut La Repubblica, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
Allegri menilai kehadiran kapten timnas Portugal itu menghambat perkembangan para pemain muda.
Baca Juga: Asisten Wasit yang Anulir Gol Cristiano Ronaldo Resmi Dipecat
Namun, Agnelli tidak sependapat dengan Allegri sehingga Ronaldo tetap dipertahankan.
Selain itu, tujuan utama Juventus saat mendatangkan Ronaldo juga masih belum tercapai.
Juventus rela mengeluarkan biaya 100 juta euro (sekitar 1,7 triliun rupiah) untuk memboyong Cristiano Ronaldo demi membantu mereka meraih trofi Liga Champions.
Ronaldo diharapkan bisa membawa Juventus kembali mencicipi gelar kompetisi antarklub Eropa paling elite yang terakhir kali mereka raih pada tahun 1996.
Adapun Ronaldo masih terikat kontrak dengan Juventus sampai Juni 2022.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | gazzetodellosport.it, football Italia |
Komentar