BOLASPORT.COM - Ada alasan tertentu mengapa Bayern Muenchen dan Paris Saint-Germain (PSG) tak mendukung European Super League.
Proyek kompetisi tandingan Liga Champions, European Super League, telah resmi rilis pada Minggu (18/4/2021) waktu setempat.
European Super League sendiri merupakan kompetisi yang nantinya akan diisi oleh 20 klub.
Saat ini, baru ada 12 klub yang menyatakan bersedia untuk ikut serta dalam European Super League.
Keduabelas klub tersebut adalah Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, AC Milan, Inter Milan, Juventus, Atletico Madrid, Barcelona, dan Real Madrid.
Baca Juga: Pemain Man United Bahas European Super League di Zoom Meeting sambil Emosi
Presiden European Super League, Florentino Perez, sebenarnya hendak mengajak tiga klub lagi untuk bergabung sebagai founding clubs.
Dua di antaranya merupakan nama besar yang akrab dengan kompetisi Eropa, yakni Paris Saint-Germain dan Bayern Muenchen.
Menurut laporan Marca yang dikutip BolaSport.com, ada alasan tersendiri mengapa PSG dan Bayern Muenchen memutuskan untuk tidak bergabung dengan European Super League.
Khusus PSG, keputusan untuk tidak bergabung dengan European Super League berkaitan dengan kompetisi Liga Champions.
Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, merupakan sosok di balik BeIN Sports sebagai pemegang hak siar televisi untuk Liga Champions.
Baca Juga: Demi Selamatkan Sepak Bola, Presiden Real Madrid Mati-matian Bentuk European Super League
Selain itu, Qatar yang merupakan negara asal Al-Khelaifi juga akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Al-Khelaifi tentu perlu menjaga hubungan baik dengan UEFA maupun FIFA dengan tidak mengikuti European Super League.
Tak hanya itu, Al-Khelaifi dikabarkan juga akan diorbitkan untuk menjadi pimpinan dari Asosiasi Klub Eropa (ECA) yang saat ini diketuai oleh Andrea Agnelli.
Padahal, Agnelli saat ini membelot dari UEFA dan mendukung pengadaan European Super League.
Di sisi lain, keputusan Bayern Muenchen untuk tidak bergabung dengan 12 klub tersebut murni karena desakan penggemar.
Baca Juga: Karena European Super League, Sepak Bola dalam Situasi Bahaya
Pasalnya, kepemilikan klub di kompetisi sepak bola Jerman memang selama ini dimiliki secara penuh oleh para penggemar.
Oleh karena itu, keputusan strategis klub bukan berada di tangan dewan, melainkan di tangan para penggemar.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Marca |
Komentar