BOLASPORT.COM - Duabelas klub pendiri European Super League tak berdaya ketika menghadapi satu panggilan telepon dari Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
Umur kompetisi European Super League rupanya tidak panjang seperti rencananya.
Baru diumumkan pada Minggu (18/4/2021) waktu setempat, European Super League sudah terancam bubar hanya 48 jam setelah rilisnya.
Delapan klub pendiri European Super League telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut.
Kedelapan klub tersebut adalah Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Tottenham Hotspur, Atletico Madrid, dan Inter Milan.
Baca Juga: European Super League adalah Kasus Bullying Terburuk Sepanjang Sejarah
Alhasil, hanya tersisa empat klub yang masih bertahan di European Super League saat ini.
Mereka adalah AC Milan, Barcelona, Juventus, dan Real Madrid.
Banyak yang berspekulasi kalau runtuhnya European Super League disebabkan oleh protes yang dilancarkan para pendukung dari enam klub Liga Inggris.
Baru-baru ini muncul laporan dari media Spanyol, AS, yang menyampaikan pernyataan menarik.
Dilansir BolaSport.com dari AS, runtuhnya European Super League memang diawali dari membelotnya enam klub Liga Inggris.
Baca Juga: Transfer Kylian Mbappe dan Erling Haaland Tak Akan Pernah Terjadi Tanpa European Super League
Namun, di balik membelotnya enam klub Premier League, ada peran besar Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
Dalam laporan tersebut, Boris Johnson dikabarkan menghubungi seluruh perwakilan klub Liga Inggris yang terlibat European Super League melalui panggilan telepon.
Dalam panggilan telepon tersebut, pemerintah Inggris melalui Boris Johnson mengaku takut kalau Liga Inggris terkena sanksi UEFA dan FIFA.
Bahkan, Johnson memberikan ancaman kepada enam klub Liga Inggris yang mengikuti European Super League.
Kalau memang keenam tim tersebut tetap bersikukuh dengan proyek European Super League, Johnson akan memberikan dua sanksi.
Baca Juga: Florentino Perez Tunjuk 1 Klub Liga Inggris yang Jadi Biang Kerok Bubarnya European Super League
Sanksi pertama adalah klub-klub Inggris yang terlibat dengan European Super League akan dikenai kebijakan pajak yang sangat ketat dan berat.
Sementara itu, sanksi kedua yang akan dijatuhkan Boris Johnson adalah klub-klub Negeri Ratu Elizabeth II yang terlibat European Super League akan dipersulit dalam merekrut pemain asing.
Ancaman dari PM Inggris itulah yang dinilai mampu membuat enam klub akhirnya hengkang dari European Super League.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | As |
Komentar