Dilansir BolaSport.com dari Football London, rasa geram itu telah membuat 14 klub Liga Inggris yang tidak berpartisipasi dalam ESL menuntut pihak Premier League untuk memberikan hukuman kepada enam tim yang merupakan anggota big six tradisional tersebut.
Baca Juga: 39 Klub LaLiga Tolak ESL, Begini Nasib Barcelona dan Real Madrid
Hukuman yang disarankan oleh 14 klub yang tak terdaftar ESL sendiri bermacam-macam.
Namun, satu hukuman yang dilaporkan ramai diperbincangkan di antara 14 klub tersebut adalah pengurangan poin.
Pengurangan poin disebut menjadi yang paling didukung oleh 14 klub non-ESL karena salah satu sosok di dalamnya, yakni pemilik Everton, Farhad Moshiri, mendukung hukuman tersebut.
Akan tetapi, hukuman pengurangan poin untuk Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur sepertinya tidak akan diambil oleh Premier League.
Baca Juga: Pemain Persib Ezra Walian tidak Puas Timnya Dikalahkan Persija
Pasalnya, hukuman tersebut bisa salah sasaran dan justru menyakiti orang-orang yang berada di garda terdepan dalam menolak gagasan ESL, yakni para penggemar enam klub tersebut.
Jurnalis Sky Sports, Kaveh Solhekol, pun beranggapan seperti itu dan menurutnya pengurangan poin juga bukan hal yang diinginkan oleh 14 klub yang tidak terlibat ESL.
Menurut Kaveh Solhekol, 14 klub tersebut memang menginginkan adanya tindakan tegas, namun yang diinginkan bukan menghukum klubnya melainkan orang yang bertanggung jawab atas keterlibatan di ESL, yakni para pemiliknya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Football London |
Komentar