BOLASPORT.COM - Pemain Chelsea yang disebut seperti kuda buta, Timo Werner, membeberkan alasan dirinya tampil melempen di bawah asuhan Frank Lampard.
Timo Werner didatangkan Chelsea dari RB Leipzig oleh Frank Lampard pada bursa transfer musim panas 2020 dengan biaya fantastis yang mencapai 47,5 juta poundsterling (sekitar Rp957 miliar).
Franck Lampard mendorong Chelsea mengeluarkan biaya transfer sebanyak itu untuk Timo Werner karena kepincut dengan penampilan luar biasa sang striker bersama Leipzig pada musim 2019-2020.
Penyerang berpaspor Jerman ini tercatat berhasil mencetak 34 gol dalam 45 penampilan di seluruh kompetisi.
Baca Juga: Setelah Dipecat oleh Chelsea, Frank Lampard Akhirnya Buka Suara
Namun, sejauh ini, Werner justru melempem sejak pindah ke Stamford Bridge.
Di bawah asuhan Lampard, Werner kesulitan menemukan ketajamannya di depan gawang.
Mantan gelandang Real Madrid, Rafael van der Vaart, bahkan beranggapan bahwa Timo Werner sebaiknya dicadangkan sepenuhnya.
Menurut pria yang juga pernah berlaga pada Liga Inggris bersama Tottenham Hotspur itu menilai Werner tampil bak kuda buta.
Van der Vaart mengatakan bahwa Werner hanya mengandalkan kecepatan semata tanpa visi yang jelas.
"Timo Werner sebenarnya super cepat dan mungkin itu sesuatu yang bagus untuk dimiliki dalam pertandingan tandang saat Chelsea berada di bawah tekanan," ujar Van der Vaart.
"Akan tetapi, Werner benar-benar seperti kuda buta."
Baca Juga: Hal yang Beri Timo Werner Kebahagiaan di saat Paceklik Golnya Terus Berjalan
"Werner sudah menunjukkan itu ketika dia bermain di Jerman dan dia melakukannya lagi sekarang," kata peraih Piala Super Spanyol 2008-2009 bersama Real Madrid ini melanjutkan.
Werner pun mengungkapkan apa yang membuatnya kesulitan tampil bagus selama dilatih Frank Lampard di Chelsea.
Meski Lampard tak bisa disalahkan atas performanya tersebut, ada alasan kenapa sang mantan pelatih tidak bisa membuat Werner meningkatkan kepercayaan dirinya.
Timo Werner mengungkapkan ada kendala bahasa di antara keduanya.
Dia pun merasa lebih baik ketika Thomas Tuchel, yang sama-sama berasal dari Jerman, ditunjuk untuk menggantikan Lampard.
"Tentu saja (itu jadi kendala), Anda berbicara dalam bahasa lain," kata Werner, dikutip BolaSport.com dari Football London.
"Bagi kalian (tuan rumah), ketika Anda datang dari Amerika ke London atau Inggris jauh lebih mudah karena bahasanya sama."
"Bahasa Jerman sama sekali berbeda dengan bahasa Inggris. Kami memelajarinya di sekolah, tetapi selalu sulit untuk dipahami."
Baca Juga: Tampil seperti Kuda Buta, Timo Werner Mending Dicadangkan Terus Saja
"Misalnya, ketika kami memiliki Lampard sebagai pelatih sebelumnya, semuanya dalam bahasa Inggris."
"Akan tetapi, sekarang (di bawah Tuchel) ada bahasa Jerman juga, jadi lebih mudah bagi saya."
"Untuk memahami segalanya di awal tidaklah mudah," ucap dia menjelaskan.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Football London |
Komentar