BOLASPORT.COM - Meskipun menjadi inisiator European Super League, Real Madrid tidak akan terkena sanksi dari UEFA karena satu alasan.
Kemunculan European Super League benar-benar membuat kisruh sepak bola Eropa.
Kompetisi yang dibentuk oleh 12 tim elite Eropa itu sempat mengejutkan banyak pihak.
Akan tetapi, hanya dalam waktu 48 jam, European Super League akhirnya runtuh.
Hal tersebut dipicu oleh keluarnya enam klub Liga Inggris yang sebelumnya bergabung dengan European Super League.
Baca Juga: Presiden Barcelona Ngotot European Super League Harus Tetap Terlaksana
Keenam tim tersebut adalah Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur.
Usai keenam klub Liga Inggris keluar, Atletico Madrid dan Inter Milan pun melakukan langkah yang sama.
Alhasil, hanya tersisa empat tim yang kini masih bertahan di European Super League.
Keempat tim tersebut adalah AC Milan, Barcelona, Juventus, dan Real Madrid.
Kecaman tak hanya muncul dari para pemain, penggemar, dan legenda sepak bola, tetapi juga dari Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA).
Baca Juga: Barcelona: Tak Gabung European Super League adalah Sebuah Kesalahan Besar
UEFA mengecam kemunculan kompetisi tandingan yang dipimpin oleh Presiden Real Madrid, Florentino Perez, tersebut.
Bahkan, menurut laporan Marca yang dilansir BolaSport.com, UEFA akan memberikan hukuman khusus kepada Real Madrid.
Pada Rabu (21/4/2021) waktu setempat, Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menyebut akan mengeluarkan Real Madrid dari semifinal Liga Champions musim 2020-2021.
Sanksi tersebut akan dijatuhkan oleh Komite Eksekutif UEFA yang akan melakukan pertemuan pada Jumat (23/4/2021) waktu setempat.
Akan tetapi, Real Madrid disebut tidak akan bisa mendapatkan sanksi dari UEFA.
Baca Juga: Tak Ada Bedanya, Format Baru Liga Champions Sama Jahatnya dengan European Super League
Masih menurut laporan Marca, Komite Eksekutif UEFA tidak memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi kepada Real Madrid atau klub mana pun di Eropa.
Pemberian sanksi kepada Real Madrid seharusnya adalah tugas dari Komite Disiplin UEFA.
Namun, meskipun UEFA menggunakan Komite Disiplin untuk memberikan sanksi, Real Madrid tetap bisa mengajukan banding.
Pasalnya, tidak ada dasar hukum yang kuat untuk memberikan sanksi kepada Real Madrid atas terbentuknya European Super League.
Selain itu, tidak ada satu kalimat pun dalam peraturan yang dibuat UEFA soal sanksi kepada inisiator pembentuk kompetisi paralel di luar Liga Champions.
Baca Juga: Ronald Koeman Anggap Barcelona Belum Seleval Atletico Madrid dan Real Madrid
Dengan demikian, tidak ada alasan kuat yang bisa membuat Real Madrid harus dihukum oleh UEFA.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Marca |
Komentar