BOLASPORT.COM - Mantan Manajer Suzuki Ecstar, Davide Brivio, mengungkapkan perbedaan antara berkarier di Formula One (F1) dan MotoGP.
Setelah malang melintang berkarier di dunia balap motor, Davide Brivio kini beralih ke balap mobil.
Dalam kariernya di dunia balap mobil, Brivio mendapatkan peran sebagai Racing Director di Alpine F1 Team
Selaku Direktur Balapan, pria berusia 56 tahun itu akan bertanggung jawab langsung kepada CEO Tim Alpine, Laurent Rossi.
Baca Juga: Kamaru Usman Dihina, Justin Gaethje Balas Menohok Conor McGregor
Kepindahan Brivio ke tim Alpine mengejutkan banyak pihak.
Sebab, sebelum hengkang, Brivio yang menjabat peran Manajer Suzuki Ecstar sukses membawa tim Hamamatsu itu berjaya pada kejuaraan dunia MotoGP 2020.
Brivio berhasil memoles Joan Mir untuk menjadi juara dunia MotoGP 2020 dan mengakhiri periode puasa gelar tim Suzuki selama 20 tahun.
Baca Juga: Cetak 37 Poin untuk Menangkan Warriors, Stephen Curry Ukir Rekor NBA
Perpindahan Davide Brivio ke Alpine tak lepas dari permintaan CEO Renault, Luca de Meo.
Keduanya saling mengenal ketika Brivio masih bertugas sebagai Manajer Tim Yamaha MotoGP dari tahun 2002 sampai 2010.
Sementara itu, De Meo masih bekerja sebagai Kepala Marketing FIAT yang menjadi sponsor utama dari tim Yamaha MotoGP.
Saat itu, De Meo dan Brivio berkolaborasi untuk kepentingan yang membuahkan hasil positif bagi kedua pihak.
Baca Juga: Masih Jadi Manusia Biasa, Marc Marquez Butuh Waktu Kembali Berjaya
Kini, Brivio sudah berperan sebagai Direktur Balap Alpine setelah lebih dari 20 tahun berkarier di dunia motor.
Sebagai orang baru di dunia balap mobil, pria Italia itu kini membicarakan mengenai perbedaan MotoGP dan F1.
"Mungkin lucu, tetapi perbedaan besarnya adalah radio," kata Brivio kepada Autosport, dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Anda selalu berhubungan dengan pembalap F1, teknisi biasanya meminta dia untuk melakukan ini dan itu, meminta menanti, dan apa pun," ucap Brivio menjelaskan.
Baca Juga: 2 Hal yang Harus Diperbaiki Maverick Vinales agar Tak Terus-terusan Jadi Ayam Sayur di MotoGP
Sementara itu, berbeda dengan di MotoGP, pihak teknisi tidak bisa berkomunikasi langsung dengan pembalap.
"Di MotoGP, begitu balapan dimulai, pembalap sendirian. Anda duduk dan menonton TV, hanya itu yang dapat Anda lakukan," ucap Brivio.
"Di F1, Anda selalu berhubungan. Anda hampir rasanya berada di dalam mobil," kata dia lagi.
Brivio kini mengorganisir dua pembalap Alpine, Fernando Alonso dan Esteban Ocon.
Sebagai Direktur Balapan, Brivio ingin menciptakan suasana harmonis demi mencapai prestasi tinggi.
Baca Juga: Cari Gara-gara dengan Bos UFC, Dustin Poirier Punya Ide Aneh soal Trilogi dengan Conor McGregor
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | tuttomotoriweb.it |
Komentar