BOLASPORT.COM - Dua juara tinju kelas berat, Anthony Joshua dan Tyson Fury, bisa meraup bayaran besar dari pertandingan mereka.
Anthony Joshua dan Tyson Fury direncanakan akan bertanding untuk memperebutkan gelar juara sejati alias undisputed champion di kelas berat.
Anthony Joshua merupakan juara kelas berat dari WBA, IBF, dan WBO. Adapun, Tyson Fury merupakan juara kelas berat WBC.
Kesepakatan awal pun sudah dicapai dengan Anthony Joshua dan Tyson Fury bersedia untuk saling berhadapan di ring sebanyak dua kali.
Baca Juga: Laga Tinju Dagelan Jake Paul vs Ben Askren Tembus 1,5 Juta PPV, Bos UFC Sebut Penipuan
Masalah berikutnya adalah kepastian perihal lokasi dan tanggal pertandingan.
Arab Saudi diketahui kandidat terkuat untuk pertandingan pertama Anthony Joshua dan Tyson Fury.
Sebuah arena indoor kabarnya akan disiapkan untuk pertandingan pertama yang diperkirakan berlangsung antara akhir Juli dan awal Agustus.
Masuknya Arab Saudi sebagai tuan rumah menimbulkan rumor lain perihal bayaran yang akan diterima oleh Anthony Joshua dan Tyson Fury.
Baca Juga: Tyson Fury Hebat, tetapi Anthony Joshua Punya Banyak Jurus Habisinya
Reputasi negara timur tengah sebagai negara yang royal dalam urusan bisnis ternyata dari potensi gaji yang bakal diterima Anthony Joshua dan Tyson Fury.
Dikutip dari ESPN, Anthony Joshua dan Tyson Fury masing-masing bakal menerima 75 juta dolar AS atau sekitar 1 triliun rupiah.
Bayaran tersebut berasal dari dana yang dikeluarkan Arab Saudi untuk mengamankan status sebagai tuan rumah alias site fee.
Ini lebih banyak dari site fee yang masuk ke kantong Anthony Joshua ketika menghadapi Andi Ruiz Jr. di negara yang sama pada 2019.
Baca Juga: Tyson Fury Hati-hati, Deontay Wilder Beri Sinyal Comeback untuk Balas Dendam
Kala itu petinju berinisial AJ menerima 60 juta dolar AS atau sekitar 868 miliar rupiah.
Bayaran yang diterima Anthony Joshua dan Tyson Fury bakal melampaui gaji megabintang sepak bola, Cristiano Ronaldo.
Cristiano Ronaldo dilaporkan menerima bayaran 31 juta euro atau 'cuma' 37,5 juta dolar AS (543 miliar rupiah) per tahun.
Memang, Anthony Joshua dan Tyson Fury tidak akan menerima seluruhnya karena menanggung biaya pajak, manajer/promotor, hingga gaji pelatih.
Baca Juga: Mau Oktagon atau Ring, Dillian Whyta Pede Kalahkan Raja Kelas Berat UFC Francis Ngannou
Dikutip dari JOE.co.uk, seorang petinju cukup beruntung jika menerima setengah dari bayaran mereka setelah dikurangi tetek bengek lainnya.
"Untuk pertandingan gelar besar, pelatih mendapat 10 persen, manajer biasanya 25 persen," kata mantan juara kelas bulu WBA, Carl Frampton.
Kembali ke pertandingan Anthony Joshua dengan Tyson Fury, kesepakatan diperkirakan akan terjadi dalam beberapa pekan mendatang.
Hal itu seperti dikatakan Eddie Hearn selaku promotor dari Anthony Joshua.
"Sudah ada berbagai draft yang dikirim bolak-balik di antara pengacara kami pengacara Top Rank (co-promotor Tyson Fury)," kata Eddie Hearn.
"[Kesepakatannya] sudah dekat. Tidak ada lagi hal yang menjadi penghalang," imbuhnya.
Baca Juga: Bisa Bangkrut, UFC Tidak Mau Bayar Jon Jones Lawan Francis Ngannou
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | espn.com |
Komentar