BOLASPORT.COM - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, menjelaskan alasan mengapa dia masih melanjutkan karier balap meski sudah berusia 42 tahun.
Pada usia 42 tahun, Valentino Rossi mengikuti musim ke-26 kejuaraan dunia di kelas MotoGP.
Sebagai pendatang di Petronas, Valentino Rossi baru mencetak empat poin dalam tiga balapan pertama MotoGP 2021. Hasil ini membuat banyak pihak mengingatkan agar Rossi memberi tempatnya kepada pembalap muda.
"Pemikiran saya sangat sederhana dan saya merasa aneh karena begitu banyak orang tidak memahaminya. Mungkin saya berpikir secara berbeda," kata Rossi dalam wawancara dengan Gazzetta dello sport yang dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
Baca Juga: Pesan Hamilton untuk Rossi: Berhenti Fokus pada Lawan yang Lebih Muda
"Saya suka dengan feeling saya. Merasakan adrenalin yang Anda rasakan saat menang, berdiri di podium, atau sekadar menjalani balapan yang bagus. Saya akan baik-baik saja selama beberapa hari," ucap pembalap berjulukan The Doctor itu.
"Saya suka perasaan itu. Saya tahu betul bahwa waktu akan mengalahkan saya pada akhirnya. Sayangnya itu sama untuk semua orang, tetapi saya mencoba dengan sekuat tenaga untuk membuatnya sesulit mungkin untuknya. Itulah satu-satunya alasan mengapa saya terus maju."
Sebagai pengingat, podium terakhir Rossi sejauh ini adalah pada 26 Juli 2020. Namun, kemenangan terakhir didapat Rossi pada GP Belanda di Assen, 25 Juni 2017.
Banyak pihak memberikan argumen bahwa juara dunia sembilan kali itu melewatkan waktu untuk pensiun pada puncak kariernya. Pendapat itu langsung disanggah oleh Rossi.
"Menurut pendapat saya, apa yang hilang adalah ketika Anda berhenti melakukan apa yang paling Anda sukai, lebih besar daripada apa yang Anda peroleh jika Anda mundur saat puncak karier Anda," tutur Rossi.
Baca Juga: Pesan Hamilton untuk Rossi: Berhenti Fokus pada Lawan yang Lebih Muda
"Anda juga tidak pernah tahu apakah ini benar-benar sudah berakhir. Ketika saya kembali ke Yamaha pada 2013, semua orang telah mengabaikan saya. Tetapi kemudian, jika 'mereka' tidak mencuri gelar dari saya pada 2015, saya akan memenangkan kejuaraan dunia lagi."
"Itu akan menjadi gelar kesepuluh saya. Sebagai pemenang karier saya akan diperpanjang enam tahun," ujar Rossi.
"Tentu, saya tidak ingin finis di posisi ke-12 atau ke-16. Dan jika saya ingin berhenti di puncak, saya harus melakukannya beberapa tahun yang lalu. Namun, saya percaya, saya ingin mencoba."
Apa yang akan ditinggalkan oleh pemenang GP MotoGP 115 kali jika dia pensiun?
"Saya adalah pembalap MotoGP modern pertama. Dahulu, saya melakukan banyak hal yang menjadi pelajaran bagi banyak pembalap saat ini," kata Rossi.
"Saya memulainya sangat muda. Tetapi ketika saya berusia 20 tahun, saya sudah berada di kelas 500 cc dan semua orang mengikuti jalur ini. Ada beberapa hal yang telah saya lakukan dilihat semua orang," tutur Rossi.
Baca Juga: Taufik Hidayat: Lee Chong Wei Seharusnya Raih Emas Olimpiade Rio 2016
Ditanya jika Rossi bisa membalikkan waktu dan mengubah hari dalam hidupnya, dia menjelaskan yakni pada GP Valencia 2006.
Di sana saya membuang kesempatan kejuaraan dunia yang bisa saya menangkan. Jika iya, gelar juara yang saya miliki jumlahnya akan menjadi sepuluh, bahkan setelah 'pencurian gelar' pada 2015.
Pada 2015, Jorge Lorenzo yang saat itu menjadi rekan satu tim Rossi, keluar sebagai juara dunia di tengah insiden "Sepang Clash" yang melibatkan Rossi, Lorenzo, dan Marc Marquez.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar