BOLASPORT.COM - Geger dan runtuhnya Europan Super League atau Liga Super Eropa (LSE) minggu lalu mengungkap banyak hal yang menarik.
Ada yang bilang ini peristiwa inspiratif karena keberhasilan pendukung sepak bola melawan dan menghentikan keserakahan penguasa klub.
Ada yang bilang ini pertarungan antara dua kelompok yang sama-sama tercela, yakni LSE dan Uni Sepak Bola Eropa (UEFA).
Citra UEFA juga tidak bagus-bagus amat.
Ada juga yang bilang ini kemunduran bagi industri sepak bola karena sesungguhnya model bisnis yang ditawarkan oleh LSE bisa menguntungkan banyak pihak.
Baca Juga: European Super League Tinggal Sisakan Real Madrid dan Barcelona, Koeman Kritik UEFA Mata Duitan
Di tengah banyaknya kesimpulan, banyak juga pertanyaan yang muncul.
Mengapa ini bisa terjadi? Apakah benar kapitalisme adalah biang keladinya?
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar