Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dipicu European Super League, PHI Ajak Penggemar Bangun Industri Sepak Bola yang Lebih Adil

By Beri Bagja - Jumat, 30 April 2021 | 07:30 WIB
Ilustrasi logo European Super League.
TWITTER.COM/SPORF
Ilustrasi logo European Super League.

BOLASPORT.COM - Kisruh European Super League atau Liga Super Eropa (LSE) ternyata memicu penggemar sepak bola dan para pegiat masyarakat sipil Indonesia untuk menyuarakan keresahannya.

Mereka mengajak penggemar membangun industri sepak bola yang lebih adil.

Hal ini terangkum dalam Diskusi DaringLiga Super Eropa dan Melawan Keserakahan” pada Rabu malam, 28 April 2021, yang diselenggarakan oleh Partai Hijau Indonesia (PHI), Persatuan Suporter Timnas Indonesia (PSTI) dan Lokataru.

Diskusi yang dipandu John Muhammad (Presidium Nasional PHI) ini menampilkan Defrio Nandi (Aktivis Iklim dan Anggota PHI), Ignatius Indro (Ketum PSTI dan Anggota PHI), Haris Azhar (Advokat HAM) dan Zoya Amirin (Seksolog) sebagai narasumber.

Kebetulan, Nandi pendukung AC Milan, Indro dan Zoya adalah pendukung Liverpool.
Adapun Haris dan John adalah pendukung Manchester United.

Ketiga klub yang mereka dukung merupakan mantan pendiri LSE.

Dalam diskusi tersebut, Defrio Nandi menilai keserakahan kapitalisme dapat mencemari dan merebut nilai-nilai penting dari sepak bola.

Baca Juga: European Super League Tinggal Sisakan Real Madrid dan Barcelona, Koeman Kritik UEFA Mata Duitan

Katanya, “Sepak bola bukan sekadar olahraga atau bisnis, namun sudah menjadi budaya, identitas dan ruang bertemu serta pemersatu dalam perbedaan. Pada kasus Liga Super Eropa, keserakahan kapitalisme terbukti mampu bertindak sewenang-wenang dengan merusak semua itu.”

Untuk menjelaskan hal itu, Nandi mengisahkan bagaimana klub american football, Oakland Raiders yang berbasis di kota Oakland kemudian dipindahkan pemiliknya ke Los Angeles dan Las Vegas.

Ini mengingatkan kita pada klub sepak bola legendaris Pelita Jaya, yang awalnya berbasis di Jakarta, lalu pindah ke Solo, Cilegon, Purwakarta, Karawang, Bandung hingga akhirnya berakhir dan berubah menjadi Madura United.

“Pada konteks itu dan dalam perspektif HAM, sepak bola adalah ruang partisipasi bagi masyarakat”, tambah Haris Azhar.

”Bahkan dalam studi kejahatan, olahraga adalah metode resolusi konflik untuk menghentikan kejahatan”, tegasnya.

Menurutnya, pengelolaan sepak bola seharusnya meneguhkan cita-cita luhur tersebut termasuk penghargaan terhadap buruhnya.

Meski seperti Nandi yang menolak LSE, Haris menilai terdapat eksploitasi pemain sepak bola dalam proposal baru Liga Champions Uni Sepak Bola Eropa (UEFA) melalui penambahan jadwal pertandingan.

Baca Juga: Tak Ada Bedanya, Format Baru Liga Champions Sama Jahatnya dengan European Super League

Kritik terhadap lembaga-lembaga sepak bola juga ditegaskan oleh Ignatius Indro.

“Kasus-kasus korupsi FIFA dan UEFA di masa lalu telah menunjukkan bahwa mereka tak lebih baik dari pendiri LSE”, katanya.

Pascakasus korupsi Nurdin Halid, FIFA pernah mempersulit pemerintah Indonesia saat mereformasi PSSI.

Menurut Indro, ini saat yang tepat bagi klub-klub di Indonesia, Pemerintah Daerah, PSSI dan para penggemar, memperbaiki industri sepak bola.

Sarannya, “Kita harus dukung ide bahwa komunitas penggemar dapat memiliki klub sepak bola seperti yang terjadi di Jerman.”

Sementara itu, Zoya Amirin menjelaskan bahwa keserakahan pada apapun merupakan libido alami dari manusia.

Katanya, “Saya tak percaya upaya mewujudkan LSE ini akan berhenti sampai disini.”

Menurutnya, kapitalisme tidak akan menyerah begitu saja sehingga kritik kepadanya harus terus dilangsungkan.

Menutup diskusi tersebut, John Muhammad menjelaskan bahwa PHI berkepentingan untuk memperjuangkan enam prinsipnya, terutama keadilan sosial dan demokrasi partisipatoris dalam melawan krisis iklim.

“Diskusi ini adalah bagian dari upaya mencari solusi dari krisis iklim dan demokrasi di Indonesia melalui olahraga dan sepak bola adalah ruang warga yang harus dilindungi supaya tetap sehat, bersih, adil dan lestari.”

Rekaman Acara PHI: https://youtu.be/-maMMRMnngg 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : PHI
REKOMENDASI HARI INI

Cristiano Ronaldo Cetak Gol ke-913, Al Nassr Hajar Wakil Qatar di Liga Champions Asia

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136