BOLASPORT.COM - Wakil Presiden Inter Milan, Javier Zanetti, membandingkan kepemimpinan Antonio Conte dengan Jose Mourinho di tengah-tengah gelar juara Liga Italia yang selangkah lagi diraih Nerazzurri.
Inter Milan selangkah lebih dekat dengan gelar juara Liga Italia musim 2020-2021.
Dengan 5 partai tersisa, Inter Milan cuma butuh 4 poin guna menyegel scudetto.
Seperti diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Inter bahkan sudah bisa merayakan gelar paling cepat akhir pekan ini atau Minggu (2/5/2021).
Baca Juga: Hitung Mundur Scudetto, Inter Milan Bisa Juara Liga Italia Akhir Pekan Ini jika...
Namun, ada beberapa syarat yang mesti dipenuhi jika Inter ingin segera mengangkat trofi juara Liga Italia.
Syarat-syarat tersebut tak hanya berkaitan dengan hasil laga yang dilakoni Inter saja, melainkan melibatkan tim lainnya seperti Atalanta, Napoli, Juventus, dan AC Milan.
Pasukan Antonio Conte kini memuncaki klasemen dengan koleksi 79 poin dari 33 partai.
Mereka berada di atas Atalanta (68 poin, 33 partai), serta Napoli, Juventus, dan AC Milan yang sama-sama mendulang 66 poin dari 33 laga.
Jika Inter berhasil meraih scudetto pada musim ini, maka itu akan menjadi trofi Liga Italia perdana sejak rezim Jose Mourinho pada 2009-2010.
Di bawah arahan pelatih Jose Mourinho, Inter memang menikmati masa keemasan pada musim tersebut.
Mourinho tak hanya mengantar Inter meraih gelar juara Liga Italia, tapi juga meraih treble winner dengan memenangkan Coppa Italia dan Liga Champions.
Inter asuhan Mourinho saat itu berisi skuad yang solid.
Pada lini pertahanan, misalnya, mereka memiliki Javier Zanetti, Lucio, Walter Samuel, Maicon, Marco Materazzi, dan Cristian Chivu.
Baca Juga: Gebuk Hellas Verona, Inter Milan Ulangi Rekor Apik 10 Tahun Lalu
Sementara di lini depan, Inter memiliki Diego Milito, Samuel Eto'o, dan Mario Balotelli.
Javier Zanetti, yang merasakan masa kejayaan bersama Mourinho, pun membandingkan rezim mantan pelatihnya itu dengan Antonio Conte.
Menurut Zanetti, Conte merupakan sosok yang luar biasa karena berhasil membawa Inter selangkah lagi meraih gelar juara.
Pria asal Argentina itu mengatakan bahwa perbedaan antara masa kepemimpinan Mourinho dengan Conte adalah pada skuad yang dimiliki.
Conte menjalankan tugas lebih sulit ketimbang Mourinho karena memiliki skuad yang isinya banyak pemain muda.
Berbeda dengan Mourinho yang saat itu punya skuad dengan banyak pemain berpengalaman.
Selain itu, Zanetti pun menegaskan bahwa Inter membutuhkan satu langkah terakhir untuk memastikan gelar juara Liga Italia bisa mereka raih.
"Ya, upaya terakhir memang dibutuhkan (untuk meraih gelar juara). Saya senang dengan pekerjaan yang telah kami lakukan selama dua tahun," kata Zanetti, dikutip BolaSport.com dari Gazzetta dello Sport.
"Saya pikir Conte, staf, dan para pemain melakukan sesuatu yang luar biasa. Dia menanamkan budaya kerja dan para pemain mempelajarinya sepenuhnya."
Baca Juga: Gacor di Inter Milan, Lukaku Sejajar dengan Haaland dan Lewandowski
"Kami menghadapi tahun yang sulit dan kami berusaha keras. Saya sangat menghormati dan banyak berbicara dengan Conte dan para pemain ketika ada kesempatan."
"Kenyataannya adalah saya selalu menemukan banyak ketersediaan. "
"Perbedaannya dengan Inter asuhan Mourinho adalah ada banyak pemain berpengalaman di sana. Di sini ada banyak anak muda."
"Menang selalu sulit. Ini membutuhkan upaya terakhir, karena setiap orang berhak menang."
"Itu tidak mudah, karena itu adalah kejuaraan yang rumit dan seimbang, karena banyak tim yang mengalami peningkatan. Kami memiliki kontinuitas," ujarnya mengakhiri.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | gazzettadellasport.com |
Komentar