BOLASPORT.COM - Sosok Antonio Conte pada awal kedatangannya sempat mendapatkan kritikan, tetapi dirinya kini dipuja usai membawa Inter Milan menjadi juara Liga Italia.
Inter Milan telah memastikan diri menjadi juara Liga Italia 2020-2021.
Kepastian tersebut didapatkan seiring hasil imbang laga antara Sassuolo dan Atalanta pada Minggu (2/5/2021) malam WIB.
Perolehan poin Inter Milan tak bakal terkejar oleh Atalanta meski kompetisi Liga Italia masih menyisakan empat pertandingan.
Baca Juga: Arsenal Tampil Melempem di Liga Inggris, Mikel Arteta Ngeles Begini
Inter Milan mengumpulkan 82 poin dari 34 pertandingan, sementara Atalanta menguntit di belakangnya dengan torehan 69 poin.
Keberhasilan I Nerazzurri merengkuh scudetto tak lepas dari sosok Antonio Conte yang didatangkan pada 2019.
Pada musim debutnya, Antonio Conte nyaris mempersembahkan gelar juara bagi Inter.
Namun, upayanya gagal setelah hanya sanggup finis di peringkat kedua di bawah mantan klubnya, Juventus.
Baca Juga: Gaya Bermain Harry Kane Ingatkan Jose Mourinho pada Satu Sosok
Kala itu, Inter Milan meraup 82 poin, hanya berjarak 1 poin dari Juventus.
Kini setelah satu tahun menjadi juru taktik I Nerazzurri, Conte akhirnya berhasil mempersembahkan scudetto.
Pelatih asal Italia tersebut juga mengakhiri dominasi I Bianconeri selama sembilan musim beruntun di Liga Italia.
Ironisnya, Conte sendirilah yang memulai rezim Juventus di Liga Italia dengan torehan 9 gelar beruntun.
Baca Juga: Dekati Catatan Buruk Berumur 11 Tahun, Juventus Sudah Benar-benar Hancur
Jika ditarik mundur pada awal kedatangannya ke Giuseppe Meazza, pandangan sinis sempat didapatkan oleh Conte.
Kehadiran allenatore yang notabene legenda Juventus tersebut sempat menuai kritikan dari kubu Inter Milan.
Di samping statusnya yang legenda Juventus, gajinya sebagai pelatih juga terbilang tinggi untuk ukuran Liga Italia.
Conte diketahui menerima bayaran senilai 12 juta euro atau lebih dari 200 miliar rupiah per tahun.
Baca Juga: Andalkan Cavani, Man United Mending Lupakan Kans Juara Liga Inggris
Namun, keputusan direktur olahraga Inter Milan, Beppe Marotta, tidak salah dalam merekrut Conte.
Inter Milan berhasil meraih scudetto, yang terakhir kali direngkuh pada musim 2009-2010 setelah penantian selama 11 tahun.
Adapun Beppe Marotta yang juga eks direktur olahraga Juventus turut berperan dalam kesuksesan I Nerazzurri musim ini.
Marotta dan Conte yang memulai rentetan kemenangan beruntun sembilan tahun untuk Juventus.
Pada akhirnya mereka bersatu lagi untuk mengakhirinya dan memulai era baru di Inter Milan.
Baca Juga: Hasil Liga Spanyol - Lionel Messi Raja Freekick, Barcelona Kalahkan Valencia dan Selevel Real Madrid
"Filosofi saya adalah lebih baik membeli satu pemain dan berinvestasi pada pelatih hebat," kata Marotta, dikutip BolaSport.com dari Sky Sport Italia.
"Gaji yang dia terima tercermin dari lemari piala dan CV-nya."
"Saya mengajukan Conte ke Inter karena saya merasa dia orang yang tepat di saat yang tepat."
"Kami telah memenangi tiga scudetto bersama di Juventus, jadi sangat mengenal satu sama lain."
Baca Juga: Hasil Liga Inggris - Gareth Bale Cetak Hattrick, Tottenham Pesta Gol
"Dia ingin membuat kemajuan yang lebih cepat dan kami sedikit lebih lambat, tetapi dia mendorong kami untuk mencapai sesuatu yang penting bersama."
"Saya lebih memilih seseorang seperti Conte, yang mengatakan sesuatu di depan Anda daripada mereka yang menolak memberi tahu Anda bagaimana keadaan sebenarnya," ujar Marotta menambahkan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | football-italia.net, Sky Sport Italia |
Komentar