BOLASPORT.COM - Inter Milan mengalami sejumlah momen kunci yang menentukan jalan mereka menuju gelar Liga Italia 2020-2021.
Inter Milan menyegel scudetto alias gelar Liga Italia musim ini saat kompetisi menyisakan 4 pertandingan.
Setidaknya, ada 5 momen kunci yang bisa dibilang menjadi titik lontar mereka menuju gelar ke-19 di Serie A.
1. Duel kontra Sassuolo
Laga pekan ke-9 Liga Italia kontra Sassuolo banyak dianggap sebagai momen titik balik pertama Inter Milan guna menegaskan status kandidat juara.
Antonio Conte menetapkan racikan baku 3-5-2 dengan tidak banyak bereksperimen lagi, terutama di lini belakang yang sempat bocor di awal-awal musim.
Baca Juga: Inter Milan Juara Liga Italia, Kuncinya Tak Ada Seorang pun Anak Tiri
Setelah mencoba-coba komposisi beberapa pemain, trio BSD (Alessandro Bastoni, Milan Skriniar, Stefan de Vrij) dipatenkan sebagai pilar utama pertahanan di laga ini.
Terutama untuk Skriniar, yang menemukan posisi idealnya sebagai bek sentral kanan.
Inter menang 3-0 atas Sassuolo dan trio BSD nyaris tak tergantikan di sisa musim.
2. Berkah eliminasi Liga Champions
Tersingkirnya Inter Milan dari Liga Champions, juga gagal turun ke Liga Europa, jadi semacam berkah terselubung.
Untung bagi Inter, kegagalan ini tidak berbuntut ke sisi negatif dengan menularkannya semakin buruk ke performa kancah domestik.
Sebaliknya, Conte sukses memandu pasukannya untuk tegar dan menajamkan satu fokus ke pentas lokal saja.
Situasi ini sama dengan yang dia alami di musim pertamanya bersama Juventus ataupun kala di Chelsea.
Kinerja Nerazzurri di Serie A pun meningkat drastis.
Setelah laga terakhir yang bikin mereka tersingkir di Liga Champions akibat imbang 0-0 dengan Shakhtar Donetsk, Inter hanya menelan satu kekalahan di Liga Italia sampai duel kontra Crotone kemarin.
3. Kemenangan atas Juventus
Momen kunci berikutnya sebagai pendongkrak moral skuad Inter Milan adalah kemenangan atas Juventus, 17 Januari lalu.
Kesuksesan saat melawan rival bebuyutannya ini bukan cuma dijadikan pijakan kebangkitan Inter setelah dikalahkan Sampdoria dan ditahan AS Roma.
Baca Juga: Andrea Ranocchia, Satu-satunya Saksi Hidup 2 Gelar Inter Milan dalam 10 Tahun
Hasil ini juga menaikkan harkat mereka yang selalu berada di bawah bayang-bayang dominasi sang rival nyaris sedekade.
Gol-gol Arturo Vidal dan Nicolo Barella membuktikan skuad Conte mampu mengalahkan siapa pun dan tidak perlu lagi merasa inferior.
Kalau Juve saja sanggup dilibas, kenapa scudetto tidak bisa direbut?
4. Kemenangan atas Lazio dan di Derbi Milan
Kesuksesan memukul Juventus benar-benar meningkatkan kepercayaan diri Romelu Lukaku cs secara drastis.
Itu dibuktikan dengan performa meyakinkan secara beruntun lawan rival kuat pada pekan 22-23.
Inter menaklukkan Lazio 3-1 buat memanfaatkan kekalahan mengejutkan AC Milan dari Spezia (0-2) dan menyalip ke puncak klasemen untuk pertama kali.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Italia - Inter Milan Kunci Scudetto, Cristiano Ronaldo Tukar Nasib Juventus
Di pekan berikutnya, Nerazzurri memenangi head to head dalam derbi kontra Rossoneri.
Mereka menang telak 3-0 dan menjauhkan diri dari Milan dengan selisih +4 poin.
Sesudah itu, Inter tak pernah tergelincir lagi dari kursi teratas.
5. Kemenangan atas Atalanta
Dikutip BolaSport.com dari Tuttomercatoweb, legenda Inter Milan, Nicola Berti, menilai kemenangan atas Atalanta di pekan ke-26 lebih krusial daripada Juve dan Milan.
Tak berlebihan karena Atalanta justru menjadi lawan terakhir yang punya peluang menyalip Inter sebelum pekan ke-33 kemarin.
Dalam derbi Hitam-Biru, 8 Maret lalu, Inter hanya menang 1-0 via gol pemain tak terduga, Skriniar.
Armada Conte jadi terbiasa menang dengan susah payah, walau kerap dianggap main buruk.
Ide tampil pragmatis dengan serangan kilat frontal lebih ampuh demi menstabilkan posisi di puncak daripada main cantik tapi hasil tak sesuai harapan.
Terbukti sejak saat itu, Inter tak pernah lagi menang dengan selisih lebih dari satu gol sebelum menghadapi Crotone pekan lalu (2-0).
Mereka bahkan cuma mencetak 1 gol dalam 5 dari 8 partai di antaranya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Gazzetta.it, tuttomercatoweb.com |
Komentar