BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengaku sempat tertekan karena Marc Marquez.
Sejak naik ke kelas utama MotoGP pada musim 2019, Fabio Quartararo dianggap sebagai salah satu pembalap muda potensial.
Sebagai pembalap rookie, Fabio Quartararo langsung mampu tampil kompetitif bersama timnya kala itu, Petronas Yamaha SRT.
Prospek Fabio Quartararo semakin cerah setelah dia didaulat menggantikan Valentino Rossi di tim pabrikan Yamaha.
Baca Juga: Marc Marquez Ungkap Deretan Kelemahan Motor Honda pada MotoGP 2021
Hingga berakhirnya seri keempat MotoGP 2021, pembalap asal Prancis tersebut menjadi penunggang YZR-M1 paling moncer.
Fabio Quartararo telah menorehkan dua kemenangan, unggul satu kemenangan atas rekan setimnya yakni Maverick Vinales.
Kendati saat ini mampu menampilkan sinarnya, Fabio Quartararo pernah mengalami masa sulit sebelum tiba di kelas utama.
Fabio Quartararo sempat tampil buruk di dua kelas sebelumnya yakni Moto3 pada musim 2015-2016 dan Moto2 pada 2017-2018.
Baca Juga: Fabio Quartararo Cedera, Pengamat MotoGP Ungkap Potensi Yamaha Masuki Masa Kritis
Dalam sebuah kesempatan, El Diablo menceritakan penyebab dirinya tampil kurang memuaskan di dua kelas itu.
Fabio Quartararo merasa tertekan saat tampil di dua kelas itu karena dia selalu dibandingkan dengan Marc Marquez.
Seperti yang diketahui, Marc Marquez adalah juara dunia enam kali di kelas MotoGP bersama timnya, Repsol Honda.
Baca Juga: Pol Espargaro Tak Butuh Marc Marquez, Repsol Honda Dilanda Perang Dingin?
Fabio Quartararo saat itu merasa belum sebanding dengan Marc Marquez mengingat dia baru saja menjuarai FIM CEV Moto3 (2013 dan 2014).
"Saya menang CEV dua kali, saya memiliki banyak tekanan karena mereka membandingkan saya dengan Marc Marquez," kata Fabio Quartararo, dilansir dari Corsedimoto.
Situasi Fabio Quartararo semakin tak menentu setelah pada musim 2015-2016 keluarganya berada dalam kesulitan.
Selain itu, Fabio Quartararo juga memiliki masalah dengan manajer dan motor yang kurang kompetitif saat bersama Leopard Racing.
Baca Juga: Murid Valentino Rossi Beri Ducati Inspirasi Putus Tren Buruk 15 Tahun pada MotoGP Spanyol
Namun, hal tersebut tidak menghentikan langkah pembalap berusia 22 tahun itu untuk bekerja keras dan meraih rentetan prestasi.
"Pada 2015-2016 saya memiliki pelajaran yang sulit, bahkan untuk keluarga saya yang cukup menderita," kata Fabio Quartararo.
"Tapi, saya terus bekerja, di tim Leopard Racing saya memiliki masalah dengan motor dan manajer saya."
"Namun saya memiliki respek untuk semua orang, orang tua saya mengajari saya bahwa itu adalah hal nomor satu," ujar Quartararo.
Baca Juga: Menderita pada Seri MotoGP Spanyol, Bukti Marc Marquez Bukan Robot
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar