Dengan absen selama itu, terlebih ketika sedang berada dalam puncak performanya, Jota pun merasa frustrasi.
"Saya absen selama hampir tiga bulan, itu adalah cedera terlama yang pernah saya alami dalam karier profesional saya, dan mungkin pada saat terburuk karena semuanya berjalan baik bagi saya," ucap Jota.
"Saya hanya ingin terus melakukan apa yang saya lakukan, tetapi saya tidak dapat membantu tim. Maka hasil yang kami peroleh bukanlah yang terbaik, yang hanya meningkatkan rasa frustrasi saya."
Baca Juga: Manchester City Vs Chelsea - Ajang Pemanasan Sebelum Final Liga Champions
"Ketika saya kembali, saya fokus pada apa yang dapat saya lakukan untuk memperbaiki situasi," sambungnya.
Sementara itu, setelah tampil apik bersama Wolves dan Liverpool, Jota mendapat pangglian untuk membela timnas Portugal.
Panggilan ke timnas pun sepertinya akan didapat lagi oleh Jota ketika Selecao mentas di EURO 2020.
Timnas Portugal sendiri akan tampil di putaran final kompetisi antara negara Eropa dengan bermain di grup F bersama Hongaria, Jerman, dan Prancis.
Baca Juga: Pep Guardiola Tak Mau Rekrut Lionel Messi Agar Barcelona Tidak Sakit Hati
Melihat lawan timnas Portugal di fase grup EURO 2020 dipenuhi tim besar, termasuk Hongaria yang pernah menahan imbang Selecao di babak grup EURO 2016, Jota pun berharap dia dan rekan setimnya bisa tampil apik lalu lolos dari grup 'neraka' itu untuk melenggang ke babak gugur.
"Saya selalu tertekan mengingat Hongaria ada di sana," ujar striker 24 tahun itu.
"Ingat, ketika kami memenangkan EURO 2016, kami gagal mengalahkan mereka di babak penyisihan grup (imbang 3-3)."
"Kami mendapat hasil imbang yang sangat sulit, tetapi EURO memang tidak pernah mudah."
"Terlepas dari itu, kami tahu kualitas yang kami miliki, jadi jika kami dapat membangun tim yang baik dalam arti sebenarnya, saya yakin kami mampu lolos ke babak sistem gugur," kata Jota menegaskan.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | FourFourTwo |
Komentar